Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Jumat, 13 Mei 2016

Anakku Negaraku ; Karya Jamani


Anakku Negaraku
Karya: Jamani
(Terinspirasi dari Kisah nasib para TKW Indonesia yang divonis Mati& Diilhami dari kisah-kisah tragedi kekerasan terhadap Perempuan Indonesia)

KONSEP CERITA
Konsep cerita dalam “Anakku, Negaraku” adalah tragedi kehidupan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang divonis matikini banyak diberitakan diberbagai media, suatu peristiwa yang syarat akan pesan moral dan pendidkan. Hal ini kami pertimbangkan sebagai salah satu cara agar pementasan theatre yang kami sajikantidak hanya dapat menjadi hiburan bagi penonton tapi juga dapat digunakan sebagai pelajaran dan media untuk merefleksi diri. Cerita ini juga merupakan kisah menyedihkan, mengharukan nasib seorang TKW yang divonis mati, Demi sesuap nasi dan demi mempertahankan hidup, rela meninggalkan keluarga dan Negerinya. Niat mereka hanya itu tetapi bukan untuk membunuh. Namun Akibat kekerasan dan penganiayaan sang majikan akhirnyatidak mampu melakukan pembelaan diri ibarat pepatah “Bagai anjing menyalak di ekor gajah””, Orang yang hina dan lemah hendak melawan orang yang besar dan kuat, tentu tak akan berhasil. Akibat Kurangnya pembelaan dari Negaranya, dan otoritas hukum akhirnyaVonis Hukuman mati adalah sebuah kepasrahan bagi TKW Indonesia, padahal mereka adalah“Pahlawan Devisa Negara”.
SINOPSIS
Cerita “ANAKKU, NEGARAKU” dimulai ketika Zainab, 33 tahun, seorang TKW, bertatus janda memiliki 2 anak perempuan Aminah (21) dan Siti (17) yang ditiipkan kepada neneknya.  Zainab menikah diusia yang sangat muda (12 tahun). Pada saat ia mengandung 4 bulan suaminya meninggal. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi TWK ke Arab yang pada waktu itu anaknya siti sudah lahir dan masih berusia 6 bulan. Zainab berharap dengan penghasilannya ia dapat menafkahai kedua anaknya dan menjadikan merekaanak yang berpendidikan tinggi sebagai sarjana. Kurang lebih 15 tahun ia bekerja di di Arabdari rumah ke rumah. ia tidak pernah pulang ke kampung halamanya hanya mengirim surat lewat Pos dan sesekali menelpon lewat telpon umum. Nasib sial menimpanya zaenab di tahun terakhir ia mendapat majikan tidak seperti sebelumnya. Ia sering mendapatkan tekanan, penganiaayan, hinaan dan makian bahkan ingin mengancamuntuk membununhnya.Akhirnya zainab pun terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap majikannya. Dengan Kepasrahan zaenabpunmengakui perbuatannya dan menyerahkan diri kepada kepolisian. Karena perbuatannya itu dia kemudian dijatuhi hukuman mati.Selama di sel ia mengalami goncangan jiwa degan persitiwa yang di alaminya. kemdudian zainab sangat menyayangkan waktu eksekusi telah dipercepat yang seharusnya masih 7 hari lagi setelah putusan pengadilan. Karena penuntut dari keluarga terhormat ingin segera eksekusi dilaksanakan agar pihak keluarga merasa ketenangan.Zainab hanya pasrah dan ia bisa berkata-kata mengharapkan anaknya dan negaranya. Sebelum dieksekusi, ia diminta untuk mengajukan keinginan terakhir. Zainab pun hanya miminta, dipakaikan putih yang akan di pakai saat ia di pancung untuk diberikan kepada kedua anaknya, agar darah itu bisa menyentuh kedua tubuh anaknya. Dan kedua, saat ia dipancung ia ingin menggunakan Ikat Kepala Berwarna merah putih untuk diserahkan kepada utusan negara untuk mengingatkan kepada negaranya bahwa para TKW Bukanlah titipan untuk Membunuh tapi karena melawan Kemiskinan, Kemelaratan, dan terpuruknya kehidupan dirinya dan keluarganya, Maka mereka berharap adanya Pembelaan dari Negaratentang nasib-nasib mereka yang bekerja divonis mati di luar negeri. Mereka ingin negara menegakkan dan Menjunjung tinggi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” sesuai falsafah negaranya”.








KONSEP PANGGUNG
Cerita ini terdiri dari empat babak, Babak pertamadi kamarnya Aminah merasakan sesuatu firasat burukdan meratapi foto ibunya yang sudah hampir 1 tahun tidak ada kabar berita dari ibunya. Sedangkan siti adiknya sangat kesal merasa kurang kasih sayang ibunya. Tiba-tiba Aminah mendapat surat dari Ke Menterian Luar Negeri RI. Akhinya Aminah sangat shockjatuh pingsanmembaca isi surat  bahwa ibunya dijatuhi hukuman mati.Babak keduaZaenabberada di sel meratapi perbuatannya.Babak ketiga di tempat ekseskusi, dimana zaenab terpancung dan Babak 4 diluar ruang eksekusipihak kepolisian menyerahkan titipan Zaenab kepada kedua anaknya dan utusan Negara. Konsep panggung sengaja kami buat dengan sederhana, karena menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan kemampuan kami. Kemudian untuk dialog bahasa arab di ungkapkan dengan bahasa indonesia, hal ini untuk memperudah para penonton memahami dialog tersebut dan tentunya dengan keterbatasan.Namun tetap kami usahakan sebaik yang kami bisa lakukan agar tidak mengurangi kesesuaian dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.


RANCANGAN PANGGUNG
Babak 1           : Ruang Kamar
Babak 2           : Sel
BabaK 3          : Tempat Eksekusi
Babak 4           : Diluar tempat eksekusi

PROPERTI PANGGUNG :
Babak 1           :Tempat Tidur, meja, kursi, vas bunga, foto dan buku-buku
Babak 2           :Bambu untuk sel, Kursi, Meja, pentungan, Borgol, Kunci dan, Koran.
Babak 3           : Proses Eksekusi Pedang, tempat eksekusi, ikat kepala
Babak 4           : Kerenda, Pakaian dan Ikat kepala

KONSEP BUSANA :
Zaenab             :Baju tahanan, berkerudung,
Sipir                 : Baju polisi Arab
Aminah            : Baju pajang, kerudung hitam, rok
Siti                   : Baju kaos panjang, celana jean,  jilbab pendek
Utusan Negara : Kemeja, jas dan celana berwarna gelap tampak rapi
Petugas                        : Baju Polisi Arab
Algojo              : Berjubah putih, bertopeng, sal

Sutradara : Jamani
Penata Rias & Busana : Per Apriandi. Penata Musik: Parianto.
Penata panggung dan Properti: SKUTER (SMK Kayong Utara Theater)CREW.
Pengorganisasian dan Karakterisasi : Ichwani As, Devi Sari

Para Pemain :
Saraswati
sebagai Zaenab
Firda Chyntia sebagai Kapala Sipir
Marfiatun ZulfidasebagaiSiti
Krisnawati
sebagai Aminah
Sunardi
sebagai Petugas
Pety Ayu Azhari
sebagaiUtusan Negara
Deni RamdhansebagaiAlgojo


NASKAH CERITA
BABAK 1
PANGGUNG GELAP CAHAYA SOROT LAMPU MUNCUL DI RUANG KAMAR TERTUJU KEPADA AMINAH YANG YANG SEDANG DUDUK DI KASURNYA MEMANDANGI FOTO IBUNYA ZAENAB

AMINAH 1 :         “Mak, apa kabarmu di sana, sudah setahun mak tidak ada kabar, kami sangat merindukanmu mak”. Semoga mak baik-baik saja mak. Entah mengapa mak, dalam 2-3 hari ini minah selalu bermimpi buruk tentang mak,Minah selalu merasakan ada sesuatu yang akan terjadi pada mak”.Tapi..mudah-mudahan itu hanya perasaan minah..

AMINAH PUN MELETAKKAN ALBUM IBUNYA DI ATAS KASUR DAN BERDIRI MENUJU MEJA BELAJAR, SAMBIL TERSENYUM SENDIIRI MENGINGAT MASA LALUNYA KETIKA BERSAMA IBUNYA.
AMINAH 2 :         “Oh ya mak.. ada kabar gembira buat mak, alhamdulillah berkat nasihat mak dan hasil keringat mak membanting tulang untuk siti dan minah, sekarang minah sudah sarjana mak, siti juga sudah kelas X SMK, Minah ingin sekali mak tahu mendengar kabar ini?”Tapi kemana..mak, sepucuk suratpun tidak ada....minah rindu mak,..?”

TIBA-TIBA SITI DATANG MENGHAMPIRI MINAH DAN LANGUSNG KE MEJA BELAJARNYA SAMBIL MEMBAWA BUKU DAN SURAT

SITI :                     “Ehm..Ada apa sih kak, kedengarannya sedih sekali ?”seperti ada yang mau mati saja?”

AMINAH PUN MENGHAPUS AIR MATANYA YANG MEMBASAHI PIPINYA. DAN IA PUN MELETAKKAN JUBAH HITAMNYA DI TEMPAT TIDURNYA.
AMINAH :            “Tidak apa-apa Siti, kakak rindu sama mak..?” sudah setahun ini tak ada kabarnya?”

SITI PUN LANGSUNG MENUJU TEMPAT BELAJAR DAN DUDUK DIKURSI SAMBIL MEMBUKA BUKU YANG DI BAWANYA.

SITI :                     “Oh..memangnya kenapa kak?”dari dulu kan, kita sudah terbiasa tanpa mak?”

AMINAH :            “Maksudmu, apa Siti?”

SITI :                     “ya..maksudku “kenyataannya kan memang seperti itu kak ?”

AMINAH:             “jadi kamu tidak rindu sama mak ?”

MENDENGAR PERTANYAAN AMINAH, SITIPUN BANGKIT DARI KURSINYA SAMBIL MENDEKAP DAN MEMBELAKANGI AMINAH.

SITI :                     “ha..rindu..!! sama sekali tidak kak !”Aku pun tak tahu seperti apa mak, “akumerasa tidak punya mak..kak!”

AMINAH :            “Siti!” instighfar siti ? “Kakak mengerti perasaanmu, tapi Tak pantas kau berkata seperti itu ?

SITI:                      “Tak pantas bagaimana kak ?

AMINAH :            “dengar ya Siti, mak meninggalkan kita demi masa depan kita” tanpa mak mungkin kita tak seperti sekarang?”

SITI:                      ”ah..! itu kakak..! “bukan aku!”

AMINAH:             “istighfar Siti !”.

SITI BERDIRI MENGHADAP PENONTON

SITI :                     “15 tahun kak ?”aku tidak merasakan kasih sayang mak, aku iri dengan anak-anak yang lain.. saat aku menangis kelaparan, ada mak menyuapiku, saat aku ingin mulai merangkak , ada mak menuntunku , saat aku sedih dimana mak.....dimana mak..kak!

AMINAH :            “Siti, kakak mengerti apa yang kamu katakan..tapi bukan berarti mak tak sayang denganmu ?”

SITI :                     “Sayang kata kakak, sekarang mana mak ?”Ia lebih mementingkan uang dari pada kita kak?”


AMINAH :            “hentikan ucapanmu Siti, memang mak pergi untuk mencari uang,tapi bukan untuk dirinya sendiri, , mak ingin kita tetap sekolah, mak ingin kita punya masa depan yang cerah siti ?”.

SITI TIDAK MENGHIRAUKAN PERKATAAN KAKAKNYA KARENA IA MERASAKAN DIRINYA KURANG KASIH SAYANG DARI IBUNYA.

SITI:                      “masa depan yang cerah” hidupku suram kak?” sudahlah kak, “aku hanya butuh mak yang nyata bukan mak yang tak jelas !”

MENDENGAR PERNYATAAN ADIKNYA, AMINAH MERASA SANGAT TERPUKUL SEHINGGA AMINAH TIDAK BISA MENAHAN AMAHRAHNYA.. AKHIRNYA AMINAH MENAMPAR WAJAH SITI.

AMINAH:                  “Siti! astaghfirullah, apa yang ku lakukan?

SITI:                             “puas hati kakak” pukul aku kak? Apa perlu bunuh saja aku kak!!

AMINAH SANGAT MENYESALI PERBUATANYA YANG TAK SEHARUSNYA IA LAKUKAN KEPADA SITI. DAN IA PUN MEMELUK SITI DENGAN ERAT.

AMINAH :                 “Maafkan kakak Siti?”Kakak tak bermaksud kasar padamu”

SITI:                           “sudah lah kak” kakak sama mak sama saja, tak mengerti perasaanku ! aku butuh mak kak, aku tak ingin mak jauh dariku.. aku ingin mak setiap saat bersamaku kak ?

AMINAH PUN BERUSAHA MENENANGKAN SITI SEHINNGA MEMELUKNYA DENGAN ERAT, DAN IA SANGAT MEMAHAMI APA YANG DIRASAKAN SITI KARENA KURANGNYA SENTUHAN KASIH SAYANG SEORANG IBU.

AMINAH :            “kakak juga Siti, kakak merasakan apa yang kamu rasakan, dulu kakak sama sepertimu,sebelum nenek meninggal, nenek pernah berceritabahwa mak pergi menjadi TKW karena keadaan yang memaksanya, sejak ayah meninggal mak siang malam membanting tulang, ia tak pernah lelah mencari nafkah, ia ingin kita tumbuh seperti anak yang lain”. ia tak ingin kita seperti apa yang dialami mak”.

PERASAAN SITI MULAI MENGERTI APA YANG DISAMPAIKAN KAKAKNYA BAHWA IBUNYA MERUPAKAN SOSOK WANITA YANG KUAT DALAM MENGHADAPI COBAAN HIDUP.

SITI:                      “Iya kak, maafkan siti ya kak?

AMINAH:             “Ia siti, kakak juga” ini surat apa siti ?

SITI:                      “itu surat dari Pak RT kk”.

AMINAH:             “Sepertinya surat ini penting..dari Kementerian Luar negeri,

SITI:                      “iya kak..?”

MINAH PUN MEMBACA ISI SURAT TERSEBUT, KALIMAT DEMI KALIMAT,TERNYATA SURAT YANG DIBACANYA ADALAH  SURAT KEPUTUSAN PENGADILAN BAHWA IBUNYA DIVONIS HUKUMAN MATI.

AMINAH:             “Astarfirullahal’azim” tidak..tidak mungkin Ya..Allah ..mak..mak

AMINAH TAK BERRDAYA DAN BATINNYA SANGAT TERGUNCANG MENGETAHUI BAHWA IBUNYA DIVONIS MATI

SITI:                      “kak...kak ada apa..kak..!!”bangun kak. “.



BABAK 2
CAHAYA LAMPU GELAP TIBA-TIBA SOROT LAMPU MENUJU ZAENAB- YANG TERBARING DI BALE DI DALAM SELNYA. ZAENAB TIBA-TIBA BERTERIAK SEKUAT TENAGA SEPERTI ORANG KESURUPAN.

ZAINAB                    : “Minaaaaaaah..!”

UMI LAILA (35 Th) SIPIR PENJARA TERKEJUT YANG SEDANG MEMBACA KORAN. SAMBIL MEMBAWA PENTUNGAN – IA MENGAHMPIRI, MATANYA MENATAP ZAINAB  DENGAN TATAPAN TANPA EMPATI, MESKI IA TAMPAK BERUSAHA MENAHAN SUARANYA, SUARANYA TETAP TERDENGAR KETUS – CULAS.

UMI LAILA   :”Hei.. Apa..apaan teriak teriak seperti itu“

ZAINABMENDADAK STATIS OLEH SUARA KERAS UMI LAILA. IA MULAI MENYADARI IA BARU SAJA MENGALAMI MIMPI BURUK DAN SELURUH TUBUHNYA BERGETAR:

ZAENAB       :”Anakku..Anakku..anaku”?

UMI LAILA               :“Penghuni penjara ini bukan cuma kamu zainab. Mimpi buruk itu biasa. Jadi gak usah teriak-teriak. Membunuh seorang Majikan yang menghidupimu mampu, menghadapi mimpi buruk kok seperti orang kesurupan.”

ZAENABMENCOBA MENANGGAPI. TAMPAK LETIH, IA MEREBAHKAN TUBUHNYA DI , MERINGKUK. ZAENAB MASIH MERINGKUK. UMI LAILA MENDEKATI, SAMBIL TETAP MENGAYUNKAN PENTONGAN.
ZAINAB :      “Engkau Salah umi , aku bermimpi tentang anakku..soal pembunuhan itu adalah pengalaman terpahit sepanjang hidupku umi. Aku Datang ke Negerimu karena aku sayang dengan keluargaku,aku dititipkan oleh Negaraku bukan untuk membunuh umi ?”
UMI LAILA BANGKIT. IA BICARA SINIS SAMBIL MENGITARI ZAINAB, TAK HENTI MENGAYUNKAN PENTUNGANNYA.

UMI LAILA : “Oh..ya..Pembunuh berbicara Soal titipan Negara, ha..ha..

TANPA SEDIKITPUN EMPATI, UMI LAILA DENGAN SIKAP KASAR YANG BERLEBIHAN MEMUNTAHKAN KEJENGKELANNYA PADA ZAENAB.

UMI LAILA:    “Hei..dengar ya zaenab, di Negaraku Pembunuh tetap pembunuh”,  nyawa dibalas nyawa.. aku sudah muak dengan cerita-cerita pembelaan-diri seperti itu. Para TKWyang diperkosa… Dianiaya, diperdagangkan dan kalaupun kamu betul korban ? Itu tidak berarti kamu berhak membunuh orang.”

ZAENAB, MENEPIS TANGAN UMI LAILA YANG SEJAK TADI SECARA BERLEBIHAN MELECEHKAN ZAENAB. SIKAP ZAENAB TAMPAK BERUBAH. IA DUDUK DENGAN TUBUH TEGAK, KEPALA MENATAP LURUS KE DEPAN, TAMPAK KUAT.

ZAINAB:         “tapi umi, Aku Membunuh Majikanku hanya untuk membela diriku, untuk harga diri dan keluargaku, aku tak mau Negaraku di rendahkan..Umi !
UMI LAILA MENATAP ZAENAB TERPANA SEKALIGUS MARAH. MASIH BELUM PUAS DENGAN EJEKAN-EJEKANNYA, IA MENANGGAPI PENGAKUAN ZAENAB DENGAN SIKAP DAN SUARA SEMAKIN BERNAFSU.
UMI LAILA:           “Ooooo…Demi harga diri dan membela Negaramu. Dan kamu bangga? Apa yang kamu banggakan Zaenab? Menjadi sorotan dimana-mana? Menjadi berita utama di koran-koran, ”Seorang Pahlawan Devisa Negara dihukum Mati” Karena membela Negaranya..ha..ha..minah..minah. “bermimpi saja kau...buktinya sekarang mana negaramu..ada utusan negaramu untuk membelamu..datang membawa pengacara untukmu..agar kau bebas dari hukumanmu..tidakkan..?

ZAINAB                 “iya aku tahu itu..aku sadar..aku hanya orang kecil.. tapi kubutuh negaraku mengakuiku bahwa “aku bukanlah pembunuh”.

ZAINAB MERASA TIDAK KUAT DENGAN APA YANG DIUCAPKANNYA HINGGA IA TERUNDUK MENYESALI PERBUATANNYA. SEDANGKAN UMI LAILA MERASA TIDAK TAHAN,  TIBA-TIBA LONCAT KE BALE, MEREMAS WAJAH ZAENAB, DENGAN KASAR

UMI LAILA:           “oh maksudnya kau ingin diakui pahlawan negera..Eh, dengar ya, pembunuh …. Kamu itu harusnya malu !!!” engkau makan disini, anakmu makan hasil keringatmu disini, bahkan negaramu menerima pajak dari negari ini !!
                                 “bukan itu saja zainab kau akan mati di sini demi anakmu dan Negaramu..!!

ZAENAB TIDAK MENANGGAPI. MATANYA TERUS MENATAP JAUH KE DEPAN, TAJAM, MENATAP KE MASA DEPANNYA UNTUK ANAK-ANAKNYA YANG SANGAT IA CINTAI..SAMBIL MEMELUK BESI SEL DENGAN KEPASRAHAN.

ZAINAB :               “Umi benar, memang aku akan mati di negerimu ini, aku terima umi mila, meski aku tahu saat ini ada atau tidak, reaksi pembelaan dari Negara-ku, aku pasrah..tapi ketahuilah umi aku bukan “Pembunuh”Aku bukan pembunuh”.

UMI LAILA:           “sudahlah zainab ucapannmu hanya merusak kedua kupingku!

ZAENAB BANGKIT DENGAN SOROTAN MATANYA MENUJU UMI LAILA..MENDENGAR KATA-KATA UMI LAILA TERINGAT DENGAN PERISTIWA YANG DI ALAMINYA SAAT IA MEMBUNUH MAJIKANNYA.

ZAINAB:                “apa kata umi merusak kupingku”, seharusnya aku yang pantas mengatakan itu..berawal dari teriakan-teriakan tuanku; manusia yang sok bermoral, berpendidikan itu..kupingku mendengar teriakannya memanggil namaku, saat itu aku sedang bersujud di hadapan Tuhan, aku butuh kekhusu’’an. Aku tak sempat berdoa..tapi aku lebih memilih memenuhi teriakan majikanku..meski ia membentak ku dengan suaranya yang keras, ia menghinaku, mencaciku... masih terdengar umi !..kupingku yang sakit umi..

UMI LAILA MERASA SANGAT KESAL TIDAK TERIMA DENGAN KATA-KATA ZAENAB AKHIRNYA IA HAMPIR MEMUKUL ZAENAB DENGAN PENTONGANNYA.

LAILA:                    “Hentikan zaenab !”

TIBA-TIBA DATANG PETUGAS DATANG, UMI PUN MENURUNKAN PENTONGANYA DAN MENERIMA PETUGAS TERSEBUT.

 PETUGAS:    “Hormat bu”
UMI LAILA   : Ya ada apa ?
PETUGAS      : lapor bu, Ibu segera di panggil menghadap.

UMI LAILA PUN MENINGGALKAN RUANGAN SEL UNTUK MEMENUHI PANGGILAN ATASANYA.

UMI MILA     : Baiklah, Terima kasih.


ZAENAB DITINGGALSENDIRIAN DI SEL MERATAPI PERISTIWA PAHIT YANG MENIMPANYA, IA PUN MEREBAHKAN TUBUHNYA. PERISTIWA SIKSAAN PADA DIRINYA SELALU MENGHANTUI DALAM INGATANNYA TAK PERNAH HILANG TERIAKAN-TERAKAN MAJIKANNYA YANG DIBUNUHNYA.

SUARA LATAR:    “zaenab..!!..zaenab !, zaenab !!,.kau pembunuh !”
kau pendosa Besar, kau bukan ibu yang baik”, ..”anakmu dan negaramu akan malu dengan perbuatanmu..kau pembunuh zainab! kau akan mati..kepalamu akan terpenggal zaenab...ha..ha.

ZAINAB HISTERIS KETAKUTAN MENDENGAR KATA-KATA YANG SEOLAH MENGHUKUM ATAS PERBUATANYAYANG SELALU ADA DALAM PIKIRANNYA

ZAINAB:       “Tidak..tidak aku bukan pembunuh.....pergi..pergi.pergi”

ZAINAB TAK BERDAYA HANYA TETESAN AIR MATANYA MEMASAHI LANTAI SELNYA..

TIBA-TIBA UMI LAILA DATANG DENGAN PERINTAH ATASANNYA BAHWA EKSEKUSI ZAINAB DIPERCEPAT  KARENA TUNTUTAN PIHAK KELUARGA ABI JAILAN MAJIKAN ZAINAB MEMINTA PENGADILAN MENGEKSKUSI SECEPATNYA AGAR PIHAK KELUARGA BISA TENANG. UMI LAILA PUN MERASA IBA DENGAN ZAINAB DI SAAT DETIK-DETIK KEMATIANNYA. UMI LAILA MENDEKATI ZAINAB MENCOBA UNTUK SEDIKIT MEMBERIKAN RASA SIMPATINYA.

UMI LAILA: “Zainab..Zainab? ada apa denganmu..
ZAENAB:      “Tidak apa-apa umi, aku takut..umi ?

UMI LAILA MULAI MERASA TERSENTUH DAN SANGAT MENYESALI SIKAPNYA TELAH BERLAKU KASAR KEPADA WANITA YANG TAK BERDAYA.

UMI LAILA ; “Tenanglah zainab ? sebelumnya Umi meminta maaf, karena telah berkata kasar padamu?”

ZAENAB:      “kenapa umi harus meminta maaf padaku, umi tidak bersalah padaku”

UMI LAILA SAMBIL MENETESKAN AIR MATANYA, TAK TAK TAHAN UNTUK MENYAMPAIKAN KATA-KATANYA: AKHIRNYA DENGAN CEPAT IA MEMBUKA SEL ZAINAB DAN MENGELUARKANNYA DARI SEL IA PUNLANGSUNG MEMELUK ZAINAB DENGAN ERAT. ZAINAB MERASA SESUATU YANG ANEH DENGAN UMI LAILA.

UMI LAILA: “Zainab...berat hati umi ingin mengatakan hal ini kepadamu..?

ZAINAB        : “katakan Umi, apa yang ingin kau katakan padaku ?

UMI LAILA: Hari ini..kau akan di eksekusi.!

MENDENGAR DIEKSEKUSI ZAINAB PUN MENOLAK TUBUH UMI LAILA, DIRINYA BERGEMETAR, DAN BERUSAHA UNTUK MEMBELA DIRI

ZAINAB:     “Tidak !” ini tidak mungkin, ini tidak mungkin umi. Mengapa terlalu cepat, bukankah pengadilan Memutuskan bahwa aku akan dieksekusi 7 hari lagi..umi jangan menipuku Umi ?

UMI LAILA:  “benar Zainab.  inilah hukum di negeri ini ”jika ahli waris yang kau bunuh tidak mengampunkanmu,”. Maka kami tidak bisa berbuat apa-apa, sekalipuan Penguasa yang meminta?”

ZAINAB:     “Hukum apa yang diterapkan di Negara ini !padahal aku hanya membela diri” aku tidak berniat untuk membunuh”, dimana keadilan di negeri ini..” Salahkah wanita yang tak berdaya ini membela diri Umi ?” manusia mana yang rela, tubuhnya di siksa, dicaci dimaki dan ingin dianiaya, bahkaningindirenggut nyawanya Umi, jawab umi ?

UMI LAILA HANYA TERDIAM DAN TIDAK BISA BERKATA APA-APA HANYA BISA MENYEBUT NAMA ZAINAB.

UMI LAILA:  “Zainab”

ZAINAB      “apa umi, katakan Umi, mengapa diam Umi! Kalaupun aku divonis hukuma mati, tapi izinkanlah aku sebentar saja bertemu dengan kedua anakku, merekalah kekuatanku umi,? 15 tahun mereka tidak mendapatkan kasih sayangku ingin sekali tangan ini membelainya, ingin sekali aku mengecup kening mereka, tapi apakan daya..

UMI LAILA SEMAKIN TAK SANGGUP MENAHAN RASA EMPATINYA KEPADA ZAINAB IAPUN MERANGKUL MEMELUK ERAT TUBUH ZAINAB DENGAN MEREBAHKAN KEPALA ZAINAB DI PELUKANNYA.

ZAENAB:      “Apa aku masih bisa meminta umi ?”

UMI LAILA:    “Iya nab,..apapun permintaanmu akan dikabulkan”selain penagguhan ekse –kusi-mu “

ZAINAB MENCOBA UNTUK TERSENYUM MENANGGAPI PERNYATAAN UMI LAILA BAHWA DIRINYA DIBOLEHKAN MEMINTA SESUATU DI DETIK-DETIK KEMATIANNYA.

ZAENAB:        “Benarkah umi,sekarang aku tidak butuh lagi penangguhan atau pembelaan, mungkin sudahwaktunya ajalku”
UMI LAILA:    Katakanlah permintaan mu Zaenab?”

ZAENAB:        “aku ingin mengajukan dua permintaan umi, pertama setelah aku di ekse-kusi, berikanlah pakaianku kepada kedua anakku..biar mereka mencium bau darahku..biar darahku tersentuh kulit mereka, biarkan darahku menyatu dengan tubuh mereka sebagai ganti dari kasih sayangku bahwa aku sangat mencintai mereka. Aku ingin mereka Berani menghadapi tantangan hidup ini, MenghadapiKemiskinan, Kebodohoan serta ketidakadilan di Negerinnya sendiri,

UMI LAILA:    “iya nab..apa lagi yang ingin kau minta ?

ZAENAB BANGKIT MESKI TUBUHNYA YANG HAMPIR RAPUH, IA SEOLAH BERPIDATO DI HADAPAN ORANG, DENGAN SEMANGAT DI SAAT AKHIR HIDUPNYA

ZAENAB:        “kedua Aku ingin menitipkan sesuatu kepada negaraku, ikatlah kepalaku dengan kain berwarna Merah Putihbiar percikan darahku menodainya..aku ingin negaraku kuat, aku ingin negaraku berani memperjuangkan hak-saudara-saudaraku dan memberikan mereka keadilan”. mereka bukan penoda negara,bukan perusak martabat bangsanya, mereka bukan koruptor memakan triliunan uang rakyat..mereka bukan sampah rakyat, mereka adalah pejuang, pejuang melawan Kemiskinan, Kebodohan dan Keterpurukan dimana negaranya Lupa..!”

UMI LAILA SANGAT TERHARU DENGAN KATA-KATA ZAENAB YANG MASIH PEDULI TERHADAP SAUDARA-SAUDARANYA SEBANGSA SETANAH AIR ; PARA TKW YANG SENASIBNYA DENGANYA”.

ZAENAB:        “70 tahun Negaraku Merdeka!, yang saat ini diagung-agungkan, hanya untuk mereka – mereka yangberkedudukan, jabatan dan kekuasaan, tapi untuk wong cilik. Seolah Negara Kerugian triliun,. Apakah rakyat kecil tidak berhak sedikit mencicipi harta negaranya..mencicipi untuk harga Pembelaan dan Keadilan..Aku ingin negaraku adil kami juga lahir dan tumbuh, di Negeri..Ibu Pertiwi!

DUA PETUGAS PUN DATANG MENJEMPUT, UMI LAILA MENGANGKAT TUBUH ZAINAB YANG TAK BERDAYA, PASRRAH IA PUN DIIRINGI HINGGA KE TEMPAT EKSEKUSI.



BABAK 3

PROSES EKSEKUSI TANPA DIALOG (MUSIK)
SAAT ZAINAB DI PANCUNG LAMPU GELAP TERDENGARLAH UCAPAN TERAKHIR DARI ZAENAB

ZAINAB :        “Asyhadualla Ila Ha Illallh Wa Asyhadu Anna Muhamadurrosulullah”.

ZAINABPUN MENENUI AJALNYA DAN JASADNYA DIANGKAT PETUGAS DENGAN KERANDA KEMATIAN






BABAK 4
CAHAYA LAMPU MENYOROTI DERAP LANGKAH AMINAH DAN SITI MENUJU RUANG TUNGGU EKSESKUASI, MEREKA HANYA MELIHATJASAD YANG TAK BERNYAWA KELUAR DENGAN KERENDA KEMATIAN, ISAK TANGIS MENYELIMUTI SUASANA.

UMI LAILA:    “Anakku biarkanlah ibumu pulang dengan tenang, ikhlaskanlah kepergiannya”Ini anakku ibumu memberikan Wasiat Ini kepadaku...ambillah“

AMINAH PUN MENGAMBIL TITIPAN DARI IBUNYA, DAN IA PUN MEMBUKA TITIPAN ITU YANG BERISI SEHELAI PAKAIAN YANG BERLUMURAN DARAH, SITI DAN AMINAH SEOALAH MEMANDIKAN TUBUHNYA DENGAN DARAH IBUNYA.

AMINAH DAN SITI:                        “Mak..Mak..

KEMUDIAN UMI LAILA MEMANDANGI SESOSOK WANITA BERPAKAIAN RAPI DENGAN JAS HITAM BERDASI MEMEGANG TAS HITAM IA PUN MENYAPANYA.

UMI LAILA:                         “Ibukah Utusan Negara Zainab

DENGAN PENUH KEHARUAN, DAN SANGAT TERPUKUL BERSALAH, IBU TERSEBUT MENJAWAB PERTANYAAN UMI LAILA.

UTUSAN NEGARA:                        “Ya Benar..BU?”

UMI LAILA PUN MEMBERIKAN IKATAN KEPALA ZAINAB KEPADA UTUSAN NEGARANNYA.

UMI LAILA:                          “Ini Bu..?”

UTUSAN NEGARA ITU PUN MEMBUKA WASIAT DARI ZAENAB IA PUN SANGAT TERHARU, SEOLAH ITU MERUPAKAN SINDIRAN BAGI NEGARANYA.

UMI LAILA DENGAN BERAT IA MELANGKAH, AMANAH YANG DIBERIKAN KEPADANYA SUDAH TERSAMPAIKAN. DENGAN PERGINYA UMI LAILA MENINGGALKAN PENERIMA WASIAT, MAKA BERAKHIRLAH KISAH SEORANG WANITA YANG KUAT, WANITA YANG MEMPERTAHANKAN HARGA DIRI MARTABAT 

MEMAKNAI SABAR DALAM HIDUP (Sekedar berbagi)

Pada suatu hari, penulis bertemu dengan salah seseorang PNS yang bekerja di bagian Perpustakaan dan Arsip Daeerah Kab. Kayong Utara di tempat pencucian motor, beliaupun bercerita panjang tentang kisah hidupnya, dari yang paling sulit sampai sekarang menuai keberhasilan. Selain itu juga banyak mendengar kisah-kisah dari orangtua dan melalui membaca kisah-kisah orang sukses terdahulu muncullah suatu keinginan untuk menulis artikel singkat ini. Dalam kesempatan ini, marilah kita merenungkan kembali hal yangmungkin sudah sering didengar dan dialami dalam hidup. Kita akan melihat bagaimana hubungan antara sikap sabar dengan kesuksesan hidup. Orang-orang yang sukses di dunia ini senantiasa menyisakan berbagai kisah unik tentang dinamika dan pasang surut perjuangan hidup, jatuh bangun dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan. Tanpa jiwa yang kuat dan sabar yang mereka miliki, maka tidaklah mungkin seseorang akan mencapai kesuksesan hidup. Sabar merupakan harta mati bagi sebuah kesuksesan. Hampir tidak ada kesuksesan tanpa didahului perjuangan dan kesabaran, penuh disiplin, dan tidak mudah putus asa. Dalam hal ini penulis kutip Firman Allah SWT dalam Q.S Baqarah ayat 249 tentang Nabi Daud yang dapat kita dijadikan hikmah:
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”.
Ayat tersebut terkait dengan pengalaman Nabi Daud AS ketika memimpin pasukan kecilnya melawan tentara Jalut yang jumlahnya jauh lebih besar. Secara rasional tidak mungkin Nabi Daud AS dan pasukannya memenangkan peperangan terebut. Ternyata dengan janji Allah diluar akal manusia, Nabi Daud berhasil memenangkan peperangan ini karena kesabaran, keuletan dan kedisiplinan.

Selain itu kita dapat melihat 99 Asmaul Husna, yaitu As-Shabur (Yang Maha Penyabar) adalah salah satu nama dari Asma-Nya Allah AWT azza wa Jalla. Menurut Imam al-Ghazali, nama Allah ini mengandung pengertian bahwa Allah tidak tergesa-gesa menghukum para pelaku dosa. Kesabaran-Nya terhadap para pelaku perbuatan dosa (manusia) dengan tujuan memberikan waktu agar insyaf, dan kembali menemukan jalan yang diridhai-Nya.
Dengan kata lain, sabar merupakan sifat Allah Subhanahu wa ta’ala. Sabar mencerminkan sifat ke-Tuhanan-Nya yang sangat mulia. Bahkan dalam tingkatan tindakan keimanan sabar menempati posisi paling tinggi, tentunya dengan pahala yang tak terhingga. Seperti yang tercantum dalam surat az-Zumar ayat 10: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

Namun bagaimana sebagian asumsi masyarakat kita, kata ”sabar” selalu diidentikkan dengan musibah. Maksudnya sabar seolah hanya ada ketika manusia dihadapkan dengan musibah. Padahal tidak begitu adanya. Karena sesungguhnya bersabar jauh lebih berat ketika diterapkan dalam kondisi kehidupan yang normal dan bahagia. Memang berat seorang yang hidup miskin untuk bersabar dengan kondisi yang dialaminya dan tetap ingat dan berterimakasih dengan Rahmat-Nya. Akan tetapi lebih berat lagi ketika seorang yang berkedudukan, seorang pejabat, harus bersabar tetap berada dalam jalan yang diridhai-Nya, sedangkan disekililingnya bergelimangan harta dan kekuasaan yang tak putus-putusnya mengajak menuju kebejatan dan kesesatan.

Dapat dipahami bahwa sebagai manusiawibersabar memang pahit awalnya, akan tetapi manis akhirnya. Allah SWT memerintahkan sabar dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi maupun yang disenangi. Begitu mulianya sebuah kesabaran sehingga Allah SWT memberikan pembelajaran kepada orang beriman agar menjadikan kesabaran sebagai pegangan, sebagai penolong  seperti yang dituntunkan dalam al-qur’an surat al-Baqarah ayat 153;
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
Berdasarkan kalimat suci terebut bila dicermati dengan seksama dilihat cara penyebutan kata sabar mendahului kata sholat, menggambarkan bahwa kedudukan sabar tidaklah kalah penting dengan sholat. Ini dikarenakan segala sesuatu memang memerlukan kesabaran. Hingga masalah yang paling pentingpun yaitu sholat tidak ketinggalan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa sabar bukanlah berserah diri. Pasif menerima apa adanya. Namun, sabar harus disertai dengan usaha menuju kepada yang lebih baik.
Sebagai kesimpulan, marilah kita saling berwasiat akan pentingnya kesabaran sebagai kunci menuju sukses. Kesabaran yang aktif dan dinamis, bukan kesabaran yang pasif dan stagnan. Yakin bahwa setiap permasahalan hidup pasti ada jalan; petunjuk untuk menyelesaikannya (Q.S:94:5-6). Jadikanlah sabar itu sebagai penolong dan pegangan menuju hidup yang lebih baik. Baik dunia maupun di akhhirat. Wallahu’alam bisawwab.

Jumat, 11 Maret 2016

Kemampuan Guru PAI dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013


Untuk mendownload Full Skripsi di atas, BAB I, II, III, IV, V, VI, Daftar Pustaka silakan hubungi ke zamedukasi@yahoo.co.id / semoga dapat membantu.

Pembelajaran Aktif









Kiat-Kiat Belajar sukses


Kiat-Kiat Belajar sukses dalam Perspektif Islam

Persiapan termasuk satu hal penting diantara hal lainnya dalam upaya meraih keberhasilan, apalagi waktu menuju saat UN tidaklah jauh lagi. Kesuksesan selalu diawali dengan kerja keras (cerdas) dan persiapan yang matang. Dalam sebuah kitab karya Ali Bin Naif as-Syahudi dikatakan :
 “barangsiapa yang mempunyai kemampuan dan persiapan matang untuk melakukan sesuatu, maka dia akan berhasil”
Saya mengawali tips islami ini dengan sebuah pertanyaan : “siapa yang paling berjasa dalam hidup Anda?” mungkin sebagian ada yang bertanya, apa hubungannya pertanyaan tersebut dengan tips menghadapi UN. Jawabannya adalah sangat dekat. Hal ini disebabkan, jawaban yang muncul dari pertanyaan tersebut akan menentukan langkah apa yang harus dilakukan demi sukses UN tersebut.
Tanpa bermaksud menafikan peran dan jasa pihak yang lain dalam kesuksesan, menurut saya, yang paling berjasa dan berperan dalam kehidupan setiap peserta didik adalah Allah, orang tua dan guru.
Allah adalah Dzat tempat berharap, Dzat tempat memohon, Dzat yang mengatur kehidupan manusia, Dzat yang memberi keberhasilan dan kegagalan, dan Dzat yang mampu merubah nasib manusia. Adapun orang tua merupakan orang yang berjasa besar dalam proses kehidupan kita, sejak dalam kandungan hingga dewasa. Keberadaan mereka sangat tinggi dan mulia dalam pandangan Allah. Karena mempunyai kedudukan yang tinggi tersebut, Allah memerintahkan setiap anak untuk berterima kasih kepada mereka pada urutan kedua setelah Allah. Dan juga keridho-an ataupun kemurkaan Allah kepada setiap anak manusia sangat ditentukan oleh keridho-an dan kemurkaan kedua orang tua.
Sedangkan guru adalah orang yang dengan sabar, telaten, gemati, dan penuh tanggung jawab mendidik dan mentransfer ilmunya kepada kita dalam proses pendidikan yang kita lakukan. Mereka, para guru, mendedikasikan segalanya demi keberhasilan pendidikan dan juga keberhasilan para siswa yang dibimbingnya.
Tips Islami Menghadapi Ujian Nasional
Setelah mengetahui pihak yang paling berjasa dan berperan dalam sukses kita, sekarang marilah kita berbicara tentang tips islami dalam meraih keberhasilan UN. Agar setiap peserta didik sukses dalam UN-nya, maka satu hal yang harus dilakukan adalah : perlakukan mereka yang berperan dan berjasa dalam kehidupan dengan semestinya! Tips islami yang saya maksud dalam menghadapi UN adalah bagaimana kita memperlakukan pihak-pihak yang berjasa dan berperan dalam kehidupan kita sebagaimana seharusnya.



Agar berhasil dalam Ujian Nasional (UN), kepada Allah para siswa harus :
1.    Menghamba kepada-Nya dengan beribadah secara sungguh-sungguh : memperbanyak shalat sunnah, puasa sunnah, dsb
2.    Memuji-Nya dengan ikhlas
3.    Memohon kepada-Nya dengan khusu’ dan penuh harap
4.    Mencari ridho Allah dengan banyak berbuat kebaikan di dunia, termasuk banyak bersodaqah
5.    Bertawakkal kepada-Nya setelah berusaha dengan sungguh-sungguh.
Catatan : dalam berdoa pergunakan waktu-waktu yang baik, misalnya adalah saat selesai shalat dan pada sepertiga malam yang terakhir sehabis menjalankan shalat tahajud. Sepertiga malam yang terakhir (antara jam 02.00 hingga menjelang subuh) adalah waktu yang paling baik untuk berdoa.
Agar berhasil dalam Ujian Nasional (UN), kepada orang tua siswa harus : mencari ridho mereka. Artinya, kita tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan orang tua marah, murka dan mengata-ngatai (mengutuk) kita dengan kata-kata yang buruk. Ingat kata-kata yang terucap dari mulut kedua orang tua kita (terlebih ibu) kepada kita dianggap oleh Allah sebagai sebuah permintaan dan sangat mudah untuk dikabulkan oleh Allah. Maka kita harus selalu melakukan hal-hal positif yang dapat menyebabkan orang tua bangga, bahagia dan ridho kepada kita.
Ridho orang tua dapat diperoleh dengan :
1.    Berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain)
2.    Menghindari kedurhakaan kepada keduanya
3.    Mentaati perintahnya
4.    Segera mohon maaf atas kesalahan kita
5.    Mohon dido’akan
Catatan : kata-kata orang tua (khususnya ibu) untuk anak-anaknya dianggap oleh Allah sebagai doa dan sangat makbul (mudah dikabulkan oleh Allah).
 “Ridho Allah tergantung kepada ridho kedua orang tua dan murka Allah juga tergantung kepada murka kedua orang tua” (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr)
Agar berhasil dalam Ujian Nasional (UN), kepada guru siswa harus :
1.    Menghormati dan menghargainya
2.    Mentaati perintahnya
3.    Mengerjakan tugas yang diberikan
4.    Menjadikannya sebagai guru, di dalam maupun di luar madrasah
5.    Segera meminta maaf atas kesalahan yang kita perbuat
Peran diri sendiri
Siswa juga memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan UN. Hal-hal yang dirasa perlu untuk dikerjakan demi sukses dalam ujian nasional (UN) adalah antara lain :
1.    Kerja keras
2.    Sungguh-sungguh
3.    Pantang menyerah
4.    Menentukan target
5.    Tidak mudah mengeluh
6.    Menghindari kemalasan
7.    Berdo’a
Dalam sebuah pepatah berbahasa Arab dikatakan :
Man jadda wajada
“siapa yang giat, sungguh-sungguh (kerja keras dan cerdas) dia yang dapat”

Pelajar muslim akan bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam menghadapi ujian-ujian kampus dan meminta pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala disertai menempuh sebab-sebab syar’i, sebagai bentuk pengamalan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلا تَعْجَزْ»
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Masing-masing ada kebaikannya tersendiri. Bersemangatlah dalam mengerjakan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.” [Shahih: Shahih Muslim(no. 2664)]
Di antara sebab-sebab itu adalah:
1:: Meminta kemudahan kepada Allah dengan berdoa kepada-Nya dengan bentuk doa-doa yang disyariatkan seperti mengucapkan:
((رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي))
“Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku.” [QS. Thaha [20]: 25]
2:: Mempersiapkan diri dengan tidur lebih awal, dan pergi ke tempat ujian sesuai waktunya.
3:: Membawa semua alat-alat yang diperlukan dan yang diperbolehkan seperti ballpoint, alat-alat teknik, kalkulator, dan jam. Sebab, bagusnya persiapan membantu menjawab pertanyaan.
4:: Membaca doa keluar rumah:
«بِسْمِ اللهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ»
“Bismillah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah.” [Shahih: Sunan at-Tirmidzi (no. 3426). Dinilai shahih oleh al-Albani]
«اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلَمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ»

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan, dari menggelincirkan atau digelincirkan, dari menzhalimi atau dizhalimi, dari menjahili atau dijahili.” [Shahih:Sunan Abu Dawud (no. 5094) dan ini lafazhnya, Sunan an-Nasa`i (no. 5486, 5539), Sunan Ibnu Majah (no. 3884) dari Ummu Salamah. Dinilai shahih oleh al-Albani]
Jangan lupa meminta keridhaan orang tua karena doa keduanya kepadamu akan dikabulkan. [lihat al-Adab al-Mufrad lil Bukhari (no. 32) dan dinilai hasan oleh al-Albani–penj]
5:: Membaca basmalah sebelum memulai, karena membaca basmalah disyariatkan dalam memulai setiap perkara mubah karena di dalamnya ada keberkahan dan pertolongan Allah. Inilah di antara sebab datangnya taufik.
6:: Bertakwalah kepada Allah berkenaan teman-temanmu. Jangan sampai kamu menakut-nakuti dan membuat mereka cemas dalam menghadapi ujian. Menakut-nakuti merupakan penyakit berbahaya. Sebaliknya, doktrinlah mereka untuk optimis dengan ungkapan-ungkapan yang baik dan yang dibenarkan syariat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjadikan optimis seorang shahabat yang bernama Suhail (yang dimudahkan, nama lengkapnya Suhail bin Amr–penj) seraya bersabda:
«سَهُلَ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ»
“Semoga urusanmu dimudahkan.” [Shahih al-Bukhari (no. 2732)]
Medengar ungkapan, “Semoga sukses! Semoga lulus!” akan menjadikannya optimis setiap kali akan mengerjakan tugasnya. Maka, Optimislah bahwa dirimu dan teman-temanmu akan mudah menghadapi ujian.
7:: Berdoa kepada Allah agar menjauhkanmu dari kegelisahan dan ketegangan. Apabila ada soal yang terasa pelik bagimu, maka berdoalah kepada Allah agar memudahkannya untukmu. Dahulu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله apabila sulit memahami permasalahan beliau berdoa:
يَا مُعَلِّمَ إِبْرَاهِيْمَ عَلِّمْنِي وَيَا مُفَهِّمَ سُلَيْمَانَ فَهِّمْنِي
“Wahai Yang mengajari Ibrahim, ajarilah saya. Wahai Yang memberi pemahaman kepada Sulaiman, berilah saya pemahaman.” [`Ilamul Muwaqqi’in (IV/257, II/410) oleh Ibnul Qayyim]
8:: Pilihlah posisi duduk yang nyaman saat ujian, tegakkanlah punggungmu dengan baik, dan duduklah di atas kursi senyaman mungkin.
9:: Telaahlah soal ujian terlebih dahulu. Gunakanlah sepuluh persen dari waktu ujian untuk membaca soal dengan teliti dan mendalam, dan merinci kata-kata yang penting. Alokasikan waktu sesuai jumlah soal.
10:: Rancanglah pemecahan masalah untuk soal yang mudah dahulu, baru yang sulit. Saat membaca soal, tulislah komentar dan ide agar membantumu menjawab soal nanti.
11:: Jawablah soal menurut kadar kebutuhannya.
12:: Mulailah dengan menyelesaikan soal mudah yang kamu bisa. Setelah itu, mulai menyelesaikan soal yang sukar. Tinggalkan soal yang kamu belum bisa menjawabnya atau kamu memandang soal tersebut butuh waktu lama untuk sampai pada hasil jawabannya, atau soal yang memang telah ditentukan skornya sedikit.
13:: Pelan-pelanlah dalam menjawab soal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«التَّأَنِّى مِنَ اللَّهِ وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ»
“Pelan-pelan dari Allah dan tergesa-gesa dari setan.” [Hasan: Musnad Abu Ya’la (no. 4256),Sunan al-Kurba lil Baihaqi (no. 20767) dari Anas bin Malik. Lihat Shahihul Jami’ (no. 3011)]
14:: Pikirkanlah baik-baik jawaban untuk soal-soal pilihan ganda. Tempuhlah cara ini: Jika kamu merasa yakin jawaban itu benar, maka jangan pedulikan was-was. Jika kamu tidak yakin, maka mulailah membuang  kemungkinan-kemungkinan jawaban yang salah, kemudian tentukan jawaban yang benar dengan menghilangkan keraguan. Jika kamu merasa yakin dengan suatu jawaban, maka jangan pernah merubahnya hingga benar-benar kamu yakin jawaban itu salah –kecuali jika jawaban salah mengurangi poin–.  Metode ini menunjukkan bahwa jawaban benar pada umumnya kembali kepada diri masing-masing.
15:: Dalam mengerjakan ujian tulis (bukan pilihan ganda), berkonsentrasilah sebelum memulai menjawab. Tulislah kerangka soal dengan beberapa kata yang akan membantu pola pikir kamu dalam memecahkan soal tersebut.
16:: Tulislah poin penting jawaban kamu di awalnya, sebab hal inilah yang dicari korektor. Terkadang korektor tidak menemukan apa yang dia cari karena ia tersusup di ungkapan-ungkapan yang panjang lebar, sementara korektor inginnya cepat-cepat.
17:: Sisihkan sepuluh persen dari waktu ujian untuk mengecek jawabanmu. Jangan tergesa-gesa dalam mengeceknya, terkhusus lagi soal-soal hitungan dan penulisan angka. Tahan dirimu dari ketergesaan menyerahkan lembar ujian, dan jangan menggelisahkanmu sebagian peserta yang keluar lebih dini yang terkadang mereka pasrah karena tidak bisa menjawab soal.
18:: Jika telah usai ujian, kemudian kamu merasa telah keliru pada sebagian jawaban, maka ambillah buku untuk mengeceknya karena bisa menambah ilmu dan untuk menghadapi ujian lain kali, serta sebagai pelajaran agar kamu tidak lagi tergesa-gesa dalam menjawab soal.







Pasrahlah pada takdir Allah dan jangan menjadi korban frustasi dan pesimis. Ingatlah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
«وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ»
“Dan jika sesuatu menimpamu, maka jangan katakan, ‘Seandainya saya melakukan ini dan ini, tentu akan begini.’ Namun, katakan, ‘Takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi,’ karena ‘seandainya’ bisa membuka tipu daya setan.” [Shahih Muslim (no. 2664)]
19:: Ketahuilah! Haram bermain curang, baik pada materi bahasa asing dan yang lainnya. Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا»
“Barangsiapa yang curang, maka dia bukan termasuk golongan kami.” [Shahih: Sunan at-Tirmidzi (no. 1315). Dinilai hasan shahih oleh at-Tirmidzi dan dinilai shahih oleh al-Albani]

Bermain curang merupakan bentuk kezhaliman dan jalan haram untuk mendapatkan apa yang bukan menjadi hak kamu berupa nilai tinggi, dilihat manusia, dan selainnya. Sebab, bersepakat dalam kecurangan merupakan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan [Lihat QS. Al-Ma’idah [5]: 2–penj]
Tahanlah dirimu dari perkara haram, maka Allah akan mencukupi kamu dengan sebagian karunia-Nya. Tolaklah setiap wasilah dan sontekan yang datang kepadamu dari temanmu. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik dari itu.
Hendaklah kamu mengingkari kemungkaran dan menentangnya. Bila perlu, laporkan apa yang kamu lihat sewaktu ujian baik sesudah dan setelahnya, dan ini bukanlah namimah yang terlarang, bahkan termasuk mengingkari kemungkaran yang wajib.
Nasehatilah orang-orang yang melakukan jual-beli jawaban atau yang mempublikasikannya, atau yang menyebarkannya lewat internet dan semacamnya, serta orang-orang yang menyiapkan kertas sontekan. Katakan kepada mereka agar bertakwa kepada Allah dan kabarkan kepada mereka akibat buruk perbuatan mereka itu.
Waktu yang mereka habiskan untuk menyiapkan kecurangan yang haram ini, seandainya mereka gunakan untuk mengulang pelajaran dan berlatih mengerjakan soal-soal tempo dulu, serta tolong-menolong dalam berbagi pemahaman sebelum ujian, tentu hal ini lebih baik bagi mereka dan lebih kokoh daripada bersepakat dalam hal yang haram.
20:: Ingat-ingatlah apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapi akhirat dan pertanyaan ujian di alam kubur serta jalan-jalan keselamatan di Yaumul Ma’ad
.((فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ))
“Maka, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan surga, maka dialah orang yang beruntung.” [QS. Ali Imran [3]: 185]
Kita memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk menjadikan kita termasuk orang-orang yang sukses dan beruntung di dunia, sekaligus sukses dan beruntung di akhirat. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.


Kamis, 03 Maret 2016

Memaknai Masjid sebagai Simbol Peradaban Islam

Memaknai masjid sebagai simbol peradaban
Oleh : jamani

Para hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Marilah kita sama-sama bertaqwa kepada allah swt dengan taqwa yang sebenar-benarnya. Taqwa dengan melaksanakan segala yang diperintahkan oleh allah swt serta meninggalkan segala yang dilarang-nya. Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu adalah hamba-nya yang paling mulia dan akan mendapat jaminan kejayaan, kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat di sisi allah swt. Adapun tema khutbah pada hari ini: “pentingnya masjid simbol peradaban islam”.
Hadirin jemaah jumaat yang dirahmati allah,
Masjid adalah simbol syiar yang sangat penting dalam kehidupan umat islam. Masjid adalah jantung hati dan nadi kehidupan umat islam. Sewaktu peristiwa hijrah rasulullah saw dari makkah ke madinah, peristiwa pertama yang menjadi agenda besar rasulullah saw ialah membina masjid di quba’ madinah.
Firman allah swt :
Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang bersih (at-taubah: 109)

Sabda rasulullah saw:
Barang siapa mendirikan sebuah masjid dengan mengharapkan keridhoan allah swt, didirikan baginya sebuah rumah di dalam syurga”. (riwayat al-bukhari)
Sejarah juga telah membuktikan bahwa masjid mempunyai multi fungsi berabad lamanya berawal dari zaman rasulullah saw sehingga hari ini. Kita dapat melihat betapa nabi muhammad saw tidak hanya menjadikan masjid nabawi sebagai pusat ibadah, malah juga sebagai pusat pemerintahan dan terbentuknya negara islam madinah, yang kita kenal negara madani.
Masjid menjadi nadi penggerak islam, penggerak aktivitas masyarakat, malah tempat ummat menuntut hak dan keadilan. Juga turut berperanan sebagai pusat kebijakan, gedung ilmu serta pusat hubungan dengan allah dan manusia sesama manusia.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, terbukti rasulullah saw telah berjaya menggambarkan kesempurnaan dan keindahan islam sebagai al-deen (cara hidup) melalui fungsi-fungsi kompre-hensif yang dikelola oleh insti tusi masjid.
Ini jelas menunjukkan bahwa masjid bukan saja tempat untuk melakukan ibadah solat, bahkan mempunyai peranan yang lebih luas sebagai suatu tempat untuk menyebarkan dakwah dari segenap aspek kehidupan kepada masyarakat
Hadirin sidang jumah rahima kumullah,
Firman allah swt :
“hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid allah ialah orang-orang yang beriman kepada allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (at-taubah: 9: 18).
Imam al-ghazali menegaskan, bersegera mendirikan mesjid menunjukkan bahwa rasulullah saw ingin mensyiarkan keagungan islam. Sholat didirikan di mesjid mengisyaratkan keterikatan setiap insan muslim dengan khaliknya, rob seru sekalian alam.
Hadirin sidang jumah rahima kumullah,
Berangkat dari pentingnya masjid sebagai simbol peradaban, marilah kita bersama-sama saling bahu membahu untuk memajukan islam di daerah ini yang bertamadun melalui masjid.
Salah satu upaya yang telah dilakukan terbangunnya masjid agung usman al-khair yang saat ini dalam proses pembangunan, dan semalam baru didirikan musholla baitul qur’an, untuk aktivitas generasi penghafal qur’an hal ini merupakan bukti kepedulian dan kesungguhan yang tentunya memberi makna dan sejarah penting dimasa generasi akan datang.
Kita patus bersyukur dengan adanya upaya amal sholeh tersebut melalui infaq sadaqah akan menghindarkan dari musibah sebagaimana sabda nabi muhammad saw:
“bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (hr. Imam baihaqi)
Hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Namun kita akui bahwa saat ini banyak masjid-masjid yang sudah terbagun dengan luas dan megah, tapi jamaahnya hanya satu, dua dan tiga, ada yang lebih parah satu orang menjadi muazan, imam, dan makmum, dan bahkan masjid hanya didatangi semiggu satu kali diperuntukkan shalat jumat, itulah realitas sebagian dalam masyarakat kita.
Selain itu potret remaja islam hari ini, sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Jauh dari masjid, jauh dari al-qur’an, dekat dengan budaya yang tak sesuai tuntunan.
Fakta ini adalah tantangan kita bersama untuk lebih memfungsikan masjid sebagai pusat ilmu, pendidikan, dakwah, pembentukan spritual dan sosial.
Berawal dari keluarga, sebagai orangtua memberi teladan kepada anaknya, disekolah pendidik membimbing dan mengarhakan siswanya, pemimpin mencontohkan kepada bawahannya, untuk selalu cinta  terhadap masjid.
Hadirin sidang jumah rahima kumullah,
Marilah kita mengambil beberapa kesimpulan sebagai dorongan kepada umat islam supaya bersungguh-sungguh mengembalikan fungsi masjid dalam membina ummat dan peribadi umat islam. Sebagaimana umat islam di zaman rasulullah saw dan para sahabat. Oleh itu, kita sebagai umat islam hendaklah:
1.    Memakmurkan masjid dengan solat berjamaah, iktikaf dan mendalami ilmu islam.
2.    Mengembalikan fungsi masjid dan memberdayakan fungsi mengikut perkembangan zaman.
3.    Menjadikan masjid tempat beribadah dan selalu dikunjungi umat islam.
4.    Menjadikan masjid sebagai pusat masyarakat bagi menyelesaikan segala persoalan umat islam.
5.    Menjadikan masjid sebagi pusat ilmu, dakwah, informasi center islam, tauisyah, bimbingan, praktik dan pelatihan, kemasyarakatan dan aktivitas lainnya yang bermanfaat,
Indah dan megahnya bangunan masjid akan lebih indah dan megah  apabila hati umatnya cinta dan terpaut dengan masjid.
Semoga melalui pembanggunan dan memfungsikan masjid dengan mengharap keridhoaan allah akan menghasilkan umat islam yang berilmu, bermartabat, berakhlaq , memiliki ikatan ukhuwah, saling bermusyawarah serta memiliki peradaban yang lebih maju. Wallahu alam bisawwab.



Memaknai Masjid sebagai Simbol Peradaban Islam