Memaknai masjid
sebagai simbol peradaban
Oleh : jamani
Para hadirin jemaah jum’at rahima
kumullah
Marilah kita sama-sama bertaqwa kepada
allah swt dengan taqwa yang sebenar-benarnya. Taqwa dengan melaksanakan segala
yang diperintahkan oleh allah swt serta meninggalkan segala yang dilarang-nya.
Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu adalah hamba-nya yang paling mulia dan
akan mendapat jaminan kejayaan, kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat
di sisi allah swt. Adapun tema khutbah pada hari ini: “pentingnya masjid
simbol peradaban islam”.
Hadirin jemaah jumaat yang dirahmati
allah,
Masjid adalah simbol syiar yang sangat
penting dalam kehidupan umat islam. Masjid adalah jantung hati dan nadi
kehidupan umat islam. Sewaktu peristiwa hijrah rasulullah saw dari makkah ke
madinah, peristiwa pertama yang menjadi agenda besar rasulullah saw ialah
membina masjid di quba’ madinah.
Firman allah swt :
Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid
quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di
dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan
sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang bersih (at-taubah: 109)
Sabda rasulullah saw:
Barang
siapa mendirikan sebuah masjid dengan mengharapkan keridhoan allah swt, didirikan
baginya sebuah rumah di dalam syurga”. (riwayat al-bukhari)
Sejarah juga telah membuktikan bahwa
masjid mempunyai multi fungsi berabad lamanya berawal dari zaman rasulullah saw
sehingga hari ini. Kita dapat melihat betapa nabi muhammad saw tidak hanya
menjadikan masjid nabawi sebagai pusat ibadah, malah juga sebagai pusat
pemerintahan dan terbentuknya negara islam madinah, yang kita kenal negara madani.
Masjid menjadi nadi penggerak islam,
penggerak aktivitas masyarakat, malah tempat ummat menuntut hak dan keadilan.
Juga turut berperanan sebagai pusat kebijakan, gedung ilmu serta pusat hubungan
dengan allah dan manusia sesama manusia.
Dengan fungsi-fungsi tersebut, terbukti
rasulullah saw telah berjaya menggambarkan kesempurnaan dan keindahan islam
sebagai al-deen (cara hidup) melalui fungsi-fungsi kompre-hensif
yang dikelola oleh insti tusi masjid.
Ini jelas menunjukkan bahwa masjid bukan
saja tempat untuk melakukan ibadah solat, bahkan mempunyai peranan yang lebih
luas sebagai suatu tempat untuk menyebarkan dakwah dari segenap aspek kehidupan
kepada masyarakat
Hadirin
sidang jumah rahima kumullah,
Firman allah swt :
“hanyalah yang memakmurkan
masjid-masjid allah ialah orang-orang yang beriman kepada allah dan hari
kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada
siapapun selain kepada allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (at-taubah: 9: 18).
Imam al-ghazali
menegaskan, bersegera mendirikan mesjid menunjukkan bahwa rasulullah saw ingin
mensyiarkan keagungan islam. Sholat didirikan di mesjid mengisyaratkan
keterikatan setiap insan muslim dengan khaliknya, rob seru sekalian alam.
Hadirin
sidang jumah rahima kumullah,
Berangkat dari pentingnya
masjid sebagai simbol peradaban, marilah kita bersama-sama saling bahu membahu
untuk memajukan islam di daerah ini yang bertamadun melalui masjid.
Salah satu upaya yang
telah dilakukan terbangunnya masjid agung usman al-khair yang saat ini dalam
proses pembangunan, dan semalam baru didirikan musholla baitul qur’an, untuk
aktivitas generasi penghafal qur’an hal ini merupakan bukti kepedulian dan
kesungguhan yang tentunya memberi makna dan sejarah penting dimasa generasi
akan datang.
Kita patus bersyukur
dengan adanya upaya amal sholeh tersebut melalui infaq sadaqah akan
menghindarkan dari musibah sebagaimana sabda nabi muhammad saw:
“bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah
bisa mendahului sedekah.” (hr. Imam baihaqi)
Hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Namun kita akui bahwa saat
ini banyak masjid-masjid yang sudah terbagun dengan luas dan megah, tapi
jamaahnya hanya satu, dua dan tiga, ada yang lebih parah satu orang menjadi
muazan, imam, dan makmum, dan bahkan masjid hanya didatangi semiggu satu kali
diperuntukkan shalat jumat, itulah realitas sebagian dalam masyarakat kita.
Selain itu potret remaja
islam hari ini, sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Jauh dari masjid,
jauh dari al-qur’an, dekat dengan budaya yang tak sesuai tuntunan.
Fakta ini adalah tantangan
kita bersama untuk lebih memfungsikan masjid sebagai pusat ilmu, pendidikan,
dakwah, pembentukan spritual dan sosial.
Berawal dari keluarga,
sebagai orangtua memberi teladan kepada anaknya, disekolah pendidik membimbing
dan mengarhakan siswanya, pemimpin mencontohkan kepada bawahannya, untuk selalu
cinta terhadap masjid.
Hadirin
sidang jumah rahima kumullah,
Marilah kita mengambil beberapa kesimpulan
sebagai dorongan kepada umat islam supaya bersungguh-sungguh mengembalikan
fungsi masjid dalam membina ummat dan peribadi umat islam. Sebagaimana umat
islam di zaman rasulullah saw dan para sahabat. Oleh itu, kita sebagai umat
islam hendaklah:
1. Memakmurkan
masjid dengan solat berjamaah, iktikaf dan mendalami ilmu islam.
2. Mengembalikan
fungsi masjid dan memberdayakan fungsi mengikut perkembangan zaman.
3. Menjadikan
masjid tempat beribadah dan selalu dikunjungi umat islam.
4. Menjadikan
masjid sebagai pusat masyarakat bagi menyelesaikan segala persoalan umat islam.
5. Menjadikan
masjid sebagi pusat ilmu, dakwah, informasi center islam, tauisyah, bimbingan,
praktik dan pelatihan, kemasyarakatan dan aktivitas lainnya yang bermanfaat,
Indah dan megahnya bangunan masjid akan
lebih indah dan megah apabila hati
umatnya cinta dan terpaut dengan masjid.
Semoga melalui pembanggunan dan
memfungsikan masjid dengan mengharap keridhoaan allah akan menghasilkan umat
islam yang berilmu, bermartabat, berakhlaq , memiliki ikatan ukhuwah, saling
bermusyawarah serta memiliki peradaban yang lebih maju. Wallahu alam bisawwab.
0 comments:
Posting Komentar