Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Senin, 15 April 2013

Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik.

Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.

Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental. 

Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik  yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah:  lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan masyarakat).

Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi manusia dewasa atau orang-orang yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar menyediakan ruang, waktu, dan kondisi agar terjadi proses belajar pada anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan terjadi secara optimal pada peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasi oleh guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.

Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991). 
Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya (Miarso, 1993)

Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif. 
Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni, 1992). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik (Gerlach and Ely). Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya (Dick and Carey). 

Faktor yang memengaruhi proses pembelajaran terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan pribadi guru sebagai pengelola kelas. Guru harus dapat melaksanakan proses pembelajaran, oleh sebab itu guru harus memiliki persiapan mental, kesesuaian antara tugas dan tanggung jawab, penguasaan bahan, kondisi fisik, dan motivasi kerja.

Faktor eksternal adalah kondisi yang timbul atau datang dari luar pribadi guru, antara lain keluarga dan lingkungan pergaulan di masyarakat. Faktor lingkungan, yang dimaksud adalah faktor lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah.

Berdasarkan pendekatan yang digunakan, secara umum ada dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi yang berpusat pada peserta didik (student centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri (discovery inquiry).

Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal.

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:
a.    karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
b.    sumber referensi terbatas;
c.    jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
d.    alokasi waktu terbatas; dan
e.    jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.
Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.
a.    Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran
b.    Apersepsi diperlukan untuk penyegaran
c.    Presentasi (penyajian) materi pembelajaran
d.    Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran.


Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan:
a.    karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;
b.    sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;
c.    jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak; 
d.    materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan
e.    alokasi waktu cukup tersedia.

Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai berikut.
a.    Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah
b.    Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara
c.    Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data
d.    Menganalisis data dan melakukan verifikasi
e.    Melakukan generalisasi

Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (direct instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

Strategi diskoveri inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya. sumber : PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM (CTL, Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Tematik) DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010

Sabtu, 16 Maret 2013

H. Hildi Hamid: Tokoh Peduli Kal-Bar


H. HILDI HAMID; TOKOH PEDULI PENDIDIKAN di KAL-BAR
Oleh : Jamani, S.Pd.I
                                                                        
                                                                       Pendahuluan

Sangat “berlebihan” jika judul tulisan ini dibaca bagi yang kontra terhadap kepemimpinan H. Hildi Hamid selama + 5 tahun di Kabupaten Kayong Utara, bahkan ada kaitannya (baca; prasangka) terhadap pilbup Kayong Utara 2013. Terlepas dari asumsi tersebut tulisan singkat ini dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan dengan analisis dan fakta di lapangan.
Seiring dengan “waktu” kenapa baru sekarang tulisan ini diekspos blog ini, berdasarkan pengalaman (survei) penulis di lapangan, yakni  melihat kondisi orangtua siswa, meskipun itu tidak menggenapi, namun hal tersebut membuat penulis berfikir bahwa selama ini pendidikan gratis yang diprogramkan pemerintah sangat berkesan membantu orangtua siswa dalam pembiayaan sekolah anaknya. Orangtua/wali siswa tidak lagi dibebani tiap bulannya yang harus “wajib” bayar SPP, belum lagi Mid, ulangan sampailah ujian. Jangankan mau bayar biaya tersebut, uang jajan anak saja udah pusing tujuh keliling “ujar dari salah satu orangtua/siswa yang ditemui penulis (dok. 15 Oktober 2012).
Di sisi lain, sebagian kecil orang tua yang mampu tidak masalah pendidikan berbayar asalkan berkualitas outputnya, mahalpun bayarannya puas. Namun, berbeda halnya dengan paradigma masyarakat Kabupaten Kayong Utara pada umumnya. Mereka (baca; orangtua/wali) menyekolahkan anaknya belum berbicara pada tahap kualitas, akan tetapi ada istilah “syukur-syukur anak kami mau sekolah” yang gratis saja anak susah mau sekolah apalagi berbayar. Inilah kondisi pendidikan di Kabupaten Kayong Utara.
Dalam hal ini, penulis berupaya mencoba mencari berbagai sumber dan data-data empirik di lapangan. Kemudian penulis menggunakan ruang lingkup Kenapa Kal-Bar bukan hanya Kayong Utara, Karena satu-satunya Daerah Kalimantan Barat yang menerapkan Pendidikan Gratis dari sekolah dasar sampai menengah atas (baca SMA/MA/SMK) hanya Kabupaten Kayong Utara.
Berdasarkan pemikiran di atas, tulisan ini bertujuan tidak lain hanyalah untuk pengetahuan atau wawasan kependidikan sebagai studi tokoh yang peduli terhadap pendidikan. Selain itu juga sebagai contoh konsep seorang Bupati sekaligud tokoh yang sangat peduli terhdap pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar dapat diikuti pemerintah daerah lainnya untuk menerapkan kebijakan pendidikan gratis.
Implementasi Kebijakan
Sebuah pernyataan yang sangat populis yang ditulis pada lembaran himbauan Bupati Kayong Utara pada setiap buku mata pelajaran dan buku-buku lainnya yang berbunyi :
“Seiring berubahnya paradigma pendidikan dari wajib belajar menjadi hak bagi semua rakyat Indonesia. Pemerintah telah berupaya membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat di semua jenjang pendidikan. Kabupaten Kayong Utara saat ini merupakan Kabupaten dengan IPM tersendah di Kalimantan Barat yang harus ditingkatkan sehingga sejajar dengan Kabupaten lainnya”
Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Kayong Utara telah mengambil kebijakan dengan menggratiskan pendidikan kepada semua peserta didik  melalui penyediaan Dana Operasional Pendidikan (BOP). Dana tersebut digunakan untuk pakaian seragam dan buku teks pelajaran  pada semua jenjang pendidikan di luar dibiayai BOS. Kebijakan ini bertujuan agar dapat meringankan beban ekonomi masyarakat Kayong Utara sehingga orang tua peserta didik memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk itu Pemerintah mengharapkan dukungan semua pihak terutama orang tua peserta didik dalam memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk terus sekolah” (2009).

Berdasarkan pernyataan tersebut pada esensinya sebuah kebijakan yang dibuat tentunya berdasarkan pada analisis kebijakan cerdas, cermat dan bijaksana sehingga dapat menghasilkan kebijakan yang berani meskipun Kabupeten yang baru berdiri. Namun  Analisis tersebut dilakukan tanpa mempunyai presentense untuk menyetujui atau menolak suatu kebijakan yang bermuara kepada kepentingan kelompok tapi yang paling nutama adalah untuk kepentingan masyarakat Kab. Kayong Utara.
Sebagaimana menurut Winarno (2007:31) ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam analisis kebijakan diantaranya, yakni a) fokus utamanya adalah mengenai penjelasan kebijakan bukan mengenai anjuran kebijakan yang pantas, b) sebab-sebab dan konsekuensi-konsekuensi dari kebijakan-kebijakan publik diselidiki dengan teliti dan dengan menggunakan metodelogi ilmiah, c) analisis dilakukan dalam rangka mengembangkan teori-teori umum yang dapat diandalkan tentang kebijakan-kebijakan publik dan pembentukannya, sehingga dapat diterapkanya terhadap lembaga-lembaga dan bidang-bidang kebijakan yang berbeda. Dengan demikian analisis kebijakan dapat bersifat ilmiah dan relevan bagi masalah-masalah politik dan sosial.
Berkaitan dengan ini, Dunn (2000:1) mendefinisikan analisis kebijakan sebagai “the process of producing knowledge of and in policy process” (aktifitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan). Bila analisis kebijakan dikaitkan dengan pendidikan, maka menurut Tilaar dan Nugroho (2008:138) bahwa anlisis kebijakan pendidikan merupakan salah satu input yang penting dalam perumusan visi dan misi pendidikan. Bahkan seterusnya program-program pendidikan yang telah diuji cobakan atau dilaksanakan merupakan masukan bagi analisis kebijakan yang pada giliriranya akan lebih memperhalus atau mempertajam visi dan misi pendidikan.
Berdasarkan uraian mengenai pengertian analisis kebijakan sebagaimana dikemukakan di atas, Sebagai tokoh yang peduli terhadap pendidikan di Kabupaten Kayong Utara tentunya membutuhkan analisis yang cukup matang sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Bukan persoalan mampu dan tidak mampu, tapi spirit dan kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan tersebut.
Dalam hal ini, penulis mencoba memberikan sebuah penilaian objektif dengan batasan analisis plus-minus (kelebihan dan kelemahan) kebijakan pemerintah yang kaitanya dengan pelaksanaan pendidikan gratis di Kabupaten Kayong Utara. Analisis kebijakan tersebut berdasarkan telaah kritis isu-isu pendidikan sehingga menghasilkan sebuah pemikiran yang dapat dipertanggungjawabkan bukan karena suka atau tidak suka.
Kelebihan
Jika digunakan analisis Plus-Minus terhadap implementasi kebijakan pendidikan gratis di Kabupaten Kayong Utara, maka ada beberapa yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor kelebihan dari pada kebijakan tersebut, yaitu: (1) Secara politis kebijakan pendidikan gratis telah dikenal luas oleh masyarakat dan merupakan kebijakan yang populis. (2) Kebijakan ini merupakan bentuk nyata dari realisasi desentralisasi pendidikan.(3) Kebijakan ini mendapat dukungan yang kuat dari berbagai pihak (masyarakat, LSM, Parpol, dan para pemerhati pendidikan).(4), dan partisipasi masyarakat (usia sekolah) semakin meningkat, sehingga dapat mengurangi angka putus sekolah.
Kelemahan
Disamping adanya kelebihan sebagaimana yang dikemukakan di atas, kebijakan ini juga memiliki sisi kelemahan antara lain: (1) Sumber daya manusia yang masih belum memadai. Salah satu faktor keberhasilan suatu kebijakan selain di dukung oleh dana yang cukup tetapi juga harus ditopang oleh SDM yang handal.(2) Kurangnya sarana dan prasarana pendukung. (3) masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan kebijakan ini untuk kepentingan individu dan kelompok. (4) Pemerintah kurang memberikan ketegasan sehingga masih banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya, terutama di desa-desa terpencil.(5) Belum meratanya sarana prasarana seperti gedung sekolah sehingga terjadi kelebihan siswa, sangat dimaklumi karena masih dalam membangun.
Kesimpulan
Berangkat dari analisis kebijakan di atas, maka yang dibutuhkan adalah kriteria efisiensi. Kriteria ini akan melihat sampai sejauh mana efisiensi atau manfaat yang diperoleh (benefit) dari pelaksanaan kebijakan. Jika dilihat dari kriteria yang melihat seberapa besar manfaat (benefit) yang dapat diperoleh, maka kebijakan pendidikan gratis menjadi suatu hal yang sangat bermanfaat. Sehingga Penulis berpendapat bahawa kebijakan ini sangat positif/baik, dan agar kebijakan ini tetap terus dilaksanakan dan harus menjadi prioritas program utama bagi Pemerintah Kabupaten Kayong Utara selanjutnya. Semoga !!!

Jumat, 15 Maret 2013

Festival Seni dan Budaya Kabupaten Kayong Utara




A.    DASAR PEMIKIRAN
Seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata "sani" yang artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "art" (artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dinamis.
Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Berangkat dari perkembangan yang ada serta menyadari sepenuhnya tuntunan dan tantangan dalam pembangunan nasional, serta didorong rasa tanggungjawab membina dan mengembangkan adat dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Maka untuk menggapai cita, Mengembangkan potensi-pontensi yang dimiliki genarasi muda khususnya para pelajar yang ada di Kabupaten Kayong Utara.
Sudah saatnya SMK Negeri 1 Sukadana melangkah lebih maju dalam menyikapi proses perubahan sosial dan perkembangan pembangunan dengan melakukan berbagai aktifitas yang akseleratif dalam segala bidang kusunyanya Bidang Seni dan budaya.  

 Adapun Visi SMK Negeri 1 Sukadana adalah “Mewujudkan  SMK  Negeri I Sukadana yang berkarakter, cerdas, terampil dan unggul, berorientasi   wirausaha  dan berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di tingkat  global. Visi tersebut dijabarkan kedalam Misi salah satunya yaitu  (1) Mewujudkan Pelayanan Pembelajaran dan Praktik yang Bermutu Berlandaskan Imtaq dan Iptek; (2) Menghasilkan Lulusan yang  Cerdas,  Terampil dan Produktif; (3) Mewujudkan Prestasi di Bidang Akademik dan Non Akademik; (4) Memberdayakan Komite Sekolah Untuk Pengembangan Sekolah ; (5) Meningkatkan dan Memperluas Kemitraan dengan DU/DI, Pemda dan Pihak Lain yang Relevan;(6) Memberdayakan Unit Produksi Sebagai Sarana Praktik Siswa dan Pengembangan Sekolah;dan (7) Mewujudkan Lingkungan  Sekolah yang Aman, Tertib, Bersih, Indah,  dan  Asri.
Sehubungan dengan visi tersebut di atas, maka SMK  Negeri I Sukadana melalui program Kesiswaan mengusung Kegiatan Festival Seni Budaya Kabupaten Kayong Utara yang akan menjadi agenda tahunan sekolah dan sebagai kegiatan unggulan nantinya. Hal ini dilakukan sebagai jawaban teknis penyatuan gerak dan langkah untuk mengembangkan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Kayong Utara melalui pagelaran kebudayaan agar dapat menjalin sinergi dengan komponen kebudayaan lain dalam bingkai budaya daerah yang tak terpisahkan sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Kegiatan ini diusung dengan nama Festival Seni Budaya Kabupaten Kayong Utara SMK Negeri 1 Sukadana.

B.    TUJUAN
Festifal Seni Budaya Kabupaten Kayong Utara (FESBUKKU) SMK Negeri 1 Sukadana tahun 2013 diselenggarakan dengan maksud untuk :
1.    Merealisasikan Program Kerja Kesiswaan SMK Negeri 1 Sukadana tahun 2013
2.    Memperingati Milad SMK Negeri 1 Sukadana yang ke-V
3.    Mengembangkan kelestarikan seni budaya Kabupaten Kayong Utara sebagai unsur  pentingnya kekuatan budaya nasional.
4.    Sebagai sarana Silaturahmi antar sekolah, masyarakat dan pemerintah sehingga generasi muda tidak tercabut dari akar kebudayaannya.
5.    Mengembangkan potensi dan bakat seni dan budaya yang dimiliki oleh pelajar Kabupaten Kayong Utara.
6.    Sebagai pengembangan program keahlian jurusan Pariwisata di SMK Negeri 1 Sukadana.
7.    Membantu pemerintah Daerah khususnya Dinas Pariwisata untuk menjaga ketahanan budaya yang berimbas kepada kualitas pengeloloaan sumber daya manusia Kalimantan Barat pada umumnya.
8.    Hiburan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kayong Utara

C.    TEMA
Tema FESBUKKU SMK Negeri 1 Sukadana Tahun 2013 ini adalah “ Ayo kita lestarikan Seni dan Budaya di Bumi Kayong Bertuah”

D.    MANFAAT
Kegiatan seni budaya ini diselenggarakan untuk mendorong Generasi muda khususnya para pelajat Tingkat SD/MI/SMP/SMA/MA/SMK untuk bertindak positif yang berakar pada kekuatan kebudayaan sendiri. Dengan demikian akan terhindar dari pergaulan buruk yang mengiringi kebebasan gaya hidup di era kebebasan informasi.

E.     TEMPAT PELAKSANAAN
Festifal Seni Budaya Kabupaten Kayong Utara pelaksanaannya dipusatkan di Lingkungan SMK Negeri 1 Sukadana di Jalan Bhayangkara Desa Sutera Kecamatan Sukadana  dan lokasi-lokasi strategis di sekitar wilayah Sukadana.

F.     KEGIATAN /ACARA
Kegiatan Ini kami hadirkan dengan nama FESTIVAL SENI BUDAYA KABUPATEN KAYONG UTARA (FESBUKKU) SMK NEGERI 1 SUKADANA TAHUN 2013. Mengadakan berbagai kegiatan meliputi Perlombaan,  Penampilan dan Pameran Budaya/ Eksibisi.  Adapun kegiatan acaranya adalah sebagai berikut :
1.   Perlombaan
a.   Seni Musik
1)  Penyanyi Lagu daerah tingkat SMP/MTs/ - SMK/SMA/MA
2)  Vocal Group Lagu Daerah SD/MI/SMP/Mts
3)  Festival band tingkat SMK/SMA/MA
b.  Seni Tari SMP/MTs/ - SMK/SMA/MA
c.   Seni Sastra
1)   Syair gulung  tingkat SMP/MTs
2)   Berbalas Pantun tingkat SMP/MTs
3)  Theatre melayu tingkat SMK/SMA/MA
4)   Story telling tingkat SMP/MTs
d.  PermainanTradisional tingkat SD/MI/SMP/Mts
e.   Makanan Tradisional tingkat umum
f.    Busana pakain Adat tingkat SD/MI/SMP/Mts
2.   Eksibisi/ penampilan Stand Pameran Tingkat SMK/SMA/MA          

  
G.    WAKTU KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 s.d  Mei 2013 (terlampir)

H.    PENYELENGGARA KEGIATAN
Kegiatan ini diselenggarakan oleh seluruh Civitas SMK Negeri 1 Sukadana. Kami juga mengundang pihak lain untuk terlibat dalam sponsor dan pendukung acara.

I.     PESERTA KEGIATAN
Peserta lomba adalah Pelajar Tingkat SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK se-Kabupaten Kayong Utara.

J.     SEKRETARIAT KEGIATAN.
SMK NEGERI 1 SUKADANA
Jl. Bhayangkara Desa Sutera Kecamatan Sukadana
Email        : esemkasaku.parti@gmail.com
Web          : www.smkn1sukadana-kku.blogspot.com
Contac Person :
1.    Agus Diansyah, S.Pd,            : 085245611084
2.     Adi Sugiarto, A.Md,               : 085252493282        
3.    Jamani, S.Pd.I,                        : 085252014985
4.    Novaliana,                                : 081256569501


K.    SUSUNAN KEPANITIAAN
Susunan kepanitiaan terlampir (lampiran 1)

L.     BIAYA KEGIATAN
Biaya Kegiatan Terlampir (lampiran 2)


 M.   PENUTUP
Seni dan Kebudayaan adalah cara kita menjalankan kehidupan. Ia adalah tampak depan jati diri kita yang menunjukan keberadaban kita sebagai bangsa, atas nama kemajuan dan kejayaan bersama. Untuk itu proposal ini kami hadirkan untuk sumbangsih terbaik yang dapat diberikan oleh berbagai pihak untuk tumbuh dan besarnya seni budaya Kabupaten kayong Utara; seni budaya bangsa.
Demikian Proposal ini kami haturkan. Semoga ikhtiar kita untuk memajukan seni dan kebudayaan daerah bernilai ibadah dan dirahmati oleh Tuhan yang Maha Kuasa.


Sukadana, 5 Januari 2013


PANITIA PELAKSANA
 

   








            Agus Diansyah, S.Pd                                                        Jamani, S.Pd.I
                        Ketua                                                                        Sekretaris

Mengetahui :
KEPALA SEKOLAH




T U L U S,  S.Pd
NIP. 197611132005021002















Lampiran I

PANITIA  FESTIVAL SENI BUDAYA KABUPATEN KAYONG UTARA

Pelindung                    : 1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara
                                    : 2. Kepala Disbudparpora Kab. Kayong Utara
Penanggungjawab      : Kepala Sekolah
Penasehat :                 : Komite Sekolah
Ketua Umum              : Agus Diansyah, S.Pd
Sekretaris                    : Jamani, S.Pd.I
Bendahara                  : Yuniarti, S.Pd

Koordinator Bidang     : Adi Sugiarto, A.Md
1.    Bidang Lomba  Seni Dan Sastra
Koordinator     : Novaliana
Anggota           : Suraya, S.Pd
Anggota           : Heru Safi’i, S.Pd      

2.    Bidang Expo (Pameran)
Koordinator     : Abdullah Fikri, S.Pd
Anggota           : Sri Harini
Anggota           : S Fadli, S.St.Par

3.    Bidang Permainan Tradisional
Koordinator     : Ahmad Juardi, S.Pd
Anggota           : Agustriansyah, A.Md. Kom

4.    Bidang Pakaian Tradisional
Koordinator     : Tengku Darma Yunita, S.Pd
Anggota           : Asiah, Sp
Anggota           : Silvia Hastriani, S.Pd

Bidang Perlengkapan
Koordinator                 : M Baidlowi, S.Or
Anggota                       : Nunung Kurniasih, St

Bidang Usaha Dana
Koordinator                 : Iswandi, S.Pd
Anggota                       : Hermansyah
Anggota                       : Neneng Trianti, S.Pd

Bidang Dokumentasi Dan Humas
Koordinator                 : SC Nugroho, SE
Anggota                       : Pitri Awani, S.Pd

Bidang Konsumsi    
Koordinator                 : Rindyani
Anggota                       : Lili Nurinda Sari
Anggota                       : Farida
Anggota                       : Yuliana

Bidang Keamanan    :
Koordinator                 : Dulhaq
Anggota                       : Syamsu
Anggota                       : Fahri





FESTIVAL SENI BUDAYA KABUPATEN KAYONG UTARA
SMK NEGERI 1 SUKADANA

Sektretariat :
Jl. Bhayangkara Desa Sutera Kecamatan Sukadana

Contact Person :
Agus Diansyah, S.Pd,      : 085245611084
Adi Sugiarto, A.Md,         :  085252493282
Jamani, S.Pd.I,                   : 085252014985
Novaliana,                           : 081256569501