KHUTBAH JUM:AT DI AKHIR ZULHIJAH
oleh : Jamani, S.Pd.I
Para
hadirin jemaah Jumat Rahikumullah
Marilah
Kita banyak Bersyukur kepada Allah atas karunia iman dan Islam beserta nikmat
yang kita rasakan hingga hari ini.
Dengan
meningkatkan kualitas ibadah kita sehingga bermakna dalam hidup kita.
Shalawat
dan salam kita sampaikan kepada ikutan kita Nabi Muhammad saw, yang membawa
umatnya dari kegelapan kepada terang benderang.
Para hadirin Jemaah jum’at Rahukumullah
sehubungan
hari ini kita masih dalam suasana bulan zulhijah ini, maka tema jumat kita hari
ini adalah memaknai hikmah idul adha dalam kehidupan.
Dalam
moment idul adha ini, mengingatkan kita kepada Baitullah di Masjidil Haram yang dibangun bangsa Ka’ab. Nabiyyalallah
Ibrahim As. Pada hari ini seluruh umat Islam di dunia bercampur suka dan duka,
suka karena melaksanakan syariat agama dan akan bertemu kembali dengan keluarga
sanak dan saudara, bercampur sedih hingga menetes airmata dan pilu didalam dada
meninggalkan tempa suci Baitullah masjidil Haram al-Mukarromah.
Selain
itu kita juga diingatkan pada perjuangan seorang ayah, Ibrahim AS.
Ibrahim
adalah seorang ayah mengalami proses hidup pernuh perjuangan, memiliki
kesabaran dan selalu taat kepada Allah SWT, meskipun berbagai ujian yang
menimpanya sehingga Ibrahim diangkat Allah derajatnya sebagai imam semua
manusia.
Sebagaimana
Firman Allah SWT :
: ?Dan ketika Ibrahim diberi cabaan (bala?) oleh
Tuhannya dengan beberapa kalimat (berbagai cobaan) , lalu Ibrahim lulus dalam
cobaan itu. Allah berfirman, ?Sesungguhnya Aku menjadikan kamu hai Ibrahim Imam
semua manusia ....?. (QS. Al-Baqarah : 124)?
Berdasar
hal tersebut sehingga muncullah “Qurban” yang berasal dari Qorib yang berarti
dekat. Dengan Berkurban berarti kita mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui
dengan banyak Berbuat baik; penuh kasih sayang terhadap anak dan Istri, keluarga,
tetangga dan masyarkat.
sebagaimana Firman Allah SWT :
Daging-daging unta dan darahnya
itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk
kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan
berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Para hadirin jemaah Jumat Rahikumullah
Mengingat pentingnya ibadah qurban
rasulullah SAW bersabda : barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk
berkurban lalu dia tidak melaksanakannya, maka jangan sekali-sakali mendekati
tempat salatku (masjid).
Kemudian kita juga diingatkan dengan Nabiyyallah
Islamil As, anak yang patuh dan mengerti kedudukan orang tuanya dan posisinya
sebagai anak, ia tidak membangkang dan tidak bimbang. Ismail memberikan jawaban
yang memancarkan keimanan, tawaddu?, dan tawakkal kepada Allah.
Sungguh ayah dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi kita semua.
Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yang dulunya telah
diwahyukan Allah kepada Ibrahim (Asy-Syura : 13). Sebagaimana sabda Nabi SAW :
Sunnatu abikum Ibrahim.? (Sunnah bapakmu adalah
Ibrahim)
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Para
hadirin jemaah Juamat Rahikumullah
Selain itu kita juga diingatkan oleh seorang wanita sekaligus istri dan Ibu Siti hajar yang bersikap sabar dengan keadaan dan kondisi yang berba sulit, serba ketiadaan mengandung Ismail samapi melahirkannya, namun ia tetap patuh taat seta pada suaminya Ibrahim As, dengan penuh kasih sayang membesarkan membimbing anaknya Ismail...dan yakin bahwa Allah bersamanya “la tahzan wala Tahzan Innallahama’ana
Selain itu kita juga diingatkan oleh seorang wanita sekaligus istri dan Ibu Siti hajar yang bersikap sabar dengan keadaan dan kondisi yang berba sulit, serba ketiadaan mengandung Ismail samapi melahirkannya, namun ia tetap patuh taat seta pada suaminya Ibrahim As, dengan penuh kasih sayang membesarkan membimbing anaknya Ismail...dan yakin bahwa Allah bersamanya “la tahzan wala Tahzan Innallahama’ana
Para
hadirin jemaah Jum’at Rahikumullah
Namun apa yang terjadi
dalam Rumah tangga kita hingga hari ini pada umumnya seorang ayah;suami;
dan ibu;istri anak kurang sesuai dengan
tujuan rumah tangga..yang diawal-awal sebelum menikah kita inginn menciptakan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah dan Warohmah..
Seorang ayah
kurang memberikan teladan bagi anaknya, bahkan menganiaya darah dagingnya
sendiri.
Seorang suami
tidak setia berkhianat pada istrinya padahal istrinyalah yang melayani, mengurus
pakaian, makanan, anak dan rumah kita bahkan ada istri membantu bekerja untuk
mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Seorang ibu
tega menelantarkan anaknya karena malu dan aib.
Seorang istri
membangkang suami, karena penghasilannya rendah tidak berkecukupan memenuhi
kebutuhannya, menuntut siluar kemampuan suaminya.
Seorang anak
tidak lagi menghormati orangtua, sering
berbohong, melawan membentak, meminta yang tanpa melihat kemampuan orangtuanya,
bahkan menganiaya keduorangtuanya ketka
sudah tua . jijik dengan kotoran orangtua, pada hal waktu kita kecil ia
mandikan kita, ia ajarkan kita kebaikan dan adab, ia bela kita, ia belai kita
dengan kasih sayang. Tak pernah mereka mengeluh, tak pernah ia meminta balasan
ketika anak sukses.
Dalam Hal ini
Allah telah Berfirman :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Q.S al-Isro’: 23)
Marilah kita jadikanmomen Idul Adha tahun ini memiliki makna dengan selalu menjaga rumah tangga kita kita
melalui kasih sayang agar tetap utuh sebagaimana yang kita impikan di awal kita
membentuk rumah tangga.
Dalam hal ini Ada Seorang
Ulama mengatakan yang khatib kutip dari Amru Khalid : Ia Mengatakan “di dunia
ini ada Syurga”. Siapa yang tidak memasukinya, ia tidak akan memasuki syurga
akhirat. Syurga Dunia itu adalah Rumah tangga.
marilah
kita Menyadari kembali bahwa segala nikmat yang diberikan Allah pada
hakikatnaya adalah sebagai cobaan atau ujian. Apabila nikmat itu diminta oleh
yang memberi. Sedang nikmat yang berupa harta yang kita miliki, hendaknya kita
ikhlas untuk berinfaq; bersedekah di jalan Allah, umur dan kesehatan mari kita
pergunakan sebaik-baiknya dan jangan berlebih-lebihan..
Allah
SWT berfirman :
Sesungguhnya Kami telah
memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu,
dan sembelihlah hewan ( qurban). Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus?
(QS. Al-Kausar : 1-3)
(QS. Al-Kausar : 1-3)
Para hadirin jemaah Jum’at
Rahikumullah
Sebelum
khatib akhiri khutabah ini marilah kita renungkan dalam hati yang paling dalam
sebagai koreksi kita bersama; yakni yang diungkapkan Khalifah Ali Bin Abi Thalib Ra:
Aku khawatir
terhadap suatu masa roda kehidupannya dapat menggilas keimanannya
Keimananan
hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatannya...
Banyak Orang
baik tapi tak berakal ...
ada orang
berakal tapi tak beriman ...
Ada lidah yang
fasih tapi berhati lalai....
ada yang
khusuk tapi sibuk dengan kesendirian
Ada ahli
ibadah tapi mewarisi kesombongan iblis ..
Ada ahli
maksiat rendah hati .....bagaikan sufi
Ada yang
banyak tertawa hingga hatinya berkarat ...
dan ada yang
menangis karena kufur nikmat ...
ada yang murah
senyum, tapi hatinya mengumpat ....
ada yang
berhati tulus tapi wajahnya cemberut ....
ada yang
berlisan bijak tapi tak memberi teladan ...
dan ada
penjual diri yang tampil menjadi figur ...
ada orang yang
punya ilmu tapi tak faham ..
ada yang faham
tapi tak menjalankan ...
ada yang
pintar tapi membodohi ..
ada yang bodoh
tapi tak tahu diri ..
ada orang
beragama tapi tak berakhlaq,
ada yang
berakhlaq tapi tak tak bertuhan
diantara semua
itu dimanakah kita berada ...
barakalllahu
walakum fil Qur’anil Azim
wana
fa’ani.....
0 comments:
Posting Komentar