Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Kamis, 03 Maret 2016

Memaknai Masjid sebagai Simbol Peradaban Islam

Memaknai masjid sebagai simbol peradaban
Oleh : jamani

Para hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Marilah kita sama-sama bertaqwa kepada allah swt dengan taqwa yang sebenar-benarnya. Taqwa dengan melaksanakan segala yang diperintahkan oleh allah swt serta meninggalkan segala yang dilarang-nya. Sesungguhnya orang yang bertaqwa itu adalah hamba-nya yang paling mulia dan akan mendapat jaminan kejayaan, kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat di sisi allah swt. Adapun tema khutbah pada hari ini: “pentingnya masjid simbol peradaban islam”.
Hadirin jemaah jumaat yang dirahmati allah,
Masjid adalah simbol syiar yang sangat penting dalam kehidupan umat islam. Masjid adalah jantung hati dan nadi kehidupan umat islam. Sewaktu peristiwa hijrah rasulullah saw dari makkah ke madinah, peristiwa pertama yang menjadi agenda besar rasulullah saw ialah membina masjid di quba’ madinah.
Firman allah swt :
Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang bersih (at-taubah: 109)

Sabda rasulullah saw:
Barang siapa mendirikan sebuah masjid dengan mengharapkan keridhoan allah swt, didirikan baginya sebuah rumah di dalam syurga”. (riwayat al-bukhari)
Sejarah juga telah membuktikan bahwa masjid mempunyai multi fungsi berabad lamanya berawal dari zaman rasulullah saw sehingga hari ini. Kita dapat melihat betapa nabi muhammad saw tidak hanya menjadikan masjid nabawi sebagai pusat ibadah, malah juga sebagai pusat pemerintahan dan terbentuknya negara islam madinah, yang kita kenal negara madani.
Masjid menjadi nadi penggerak islam, penggerak aktivitas masyarakat, malah tempat ummat menuntut hak dan keadilan. Juga turut berperanan sebagai pusat kebijakan, gedung ilmu serta pusat hubungan dengan allah dan manusia sesama manusia.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, terbukti rasulullah saw telah berjaya menggambarkan kesempurnaan dan keindahan islam sebagai al-deen (cara hidup) melalui fungsi-fungsi kompre-hensif yang dikelola oleh insti tusi masjid.
Ini jelas menunjukkan bahwa masjid bukan saja tempat untuk melakukan ibadah solat, bahkan mempunyai peranan yang lebih luas sebagai suatu tempat untuk menyebarkan dakwah dari segenap aspek kehidupan kepada masyarakat
Hadirin sidang jumah rahima kumullah,
Firman allah swt :
“hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid allah ialah orang-orang yang beriman kepada allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk (at-taubah: 9: 18).
Imam al-ghazali menegaskan, bersegera mendirikan mesjid menunjukkan bahwa rasulullah saw ingin mensyiarkan keagungan islam. Sholat didirikan di mesjid mengisyaratkan keterikatan setiap insan muslim dengan khaliknya, rob seru sekalian alam.
Hadirin sidang jumah rahima kumullah,
Berangkat dari pentingnya masjid sebagai simbol peradaban, marilah kita bersama-sama saling bahu membahu untuk memajukan islam di daerah ini yang bertamadun melalui masjid.
Salah satu upaya yang telah dilakukan terbangunnya masjid agung usman al-khair yang saat ini dalam proses pembangunan, dan semalam baru didirikan musholla baitul qur’an, untuk aktivitas generasi penghafal qur’an hal ini merupakan bukti kepedulian dan kesungguhan yang tentunya memberi makna dan sejarah penting dimasa generasi akan datang.
Kita patus bersyukur dengan adanya upaya amal sholeh tersebut melalui infaq sadaqah akan menghindarkan dari musibah sebagaimana sabda nabi muhammad saw:
“bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.” (hr. Imam baihaqi)
Hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Namun kita akui bahwa saat ini banyak masjid-masjid yang sudah terbagun dengan luas dan megah, tapi jamaahnya hanya satu, dua dan tiga, ada yang lebih parah satu orang menjadi muazan, imam, dan makmum, dan bahkan masjid hanya didatangi semiggu satu kali diperuntukkan shalat jumat, itulah realitas sebagian dalam masyarakat kita.
Selain itu potret remaja islam hari ini, sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Jauh dari masjid, jauh dari al-qur’an, dekat dengan budaya yang tak sesuai tuntunan.
Fakta ini adalah tantangan kita bersama untuk lebih memfungsikan masjid sebagai pusat ilmu, pendidikan, dakwah, pembentukan spritual dan sosial.
Berawal dari keluarga, sebagai orangtua memberi teladan kepada anaknya, disekolah pendidik membimbing dan mengarhakan siswanya, pemimpin mencontohkan kepada bawahannya, untuk selalu cinta  terhadap masjid.
Hadirin sidang jumah rahima kumullah,
Marilah kita mengambil beberapa kesimpulan sebagai dorongan kepada umat islam supaya bersungguh-sungguh mengembalikan fungsi masjid dalam membina ummat dan peribadi umat islam. Sebagaimana umat islam di zaman rasulullah saw dan para sahabat. Oleh itu, kita sebagai umat islam hendaklah:
1.    Memakmurkan masjid dengan solat berjamaah, iktikaf dan mendalami ilmu islam.
2.    Mengembalikan fungsi masjid dan memberdayakan fungsi mengikut perkembangan zaman.
3.    Menjadikan masjid tempat beribadah dan selalu dikunjungi umat islam.
4.    Menjadikan masjid sebagai pusat masyarakat bagi menyelesaikan segala persoalan umat islam.
5.    Menjadikan masjid sebagi pusat ilmu, dakwah, informasi center islam, tauisyah, bimbingan, praktik dan pelatihan, kemasyarakatan dan aktivitas lainnya yang bermanfaat,
Indah dan megahnya bangunan masjid akan lebih indah dan megah  apabila hati umatnya cinta dan terpaut dengan masjid.
Semoga melalui pembanggunan dan memfungsikan masjid dengan mengharap keridhoaan allah akan menghasilkan umat islam yang berilmu, bermartabat, berakhlaq , memiliki ikatan ukhuwah, saling bermusyawarah serta memiliki peradaban yang lebih maju. Wallahu alam bisawwab.



Memaknai Masjid sebagai Simbol Peradaban Islam