Jumat, 11 Desember 2015

Mengingat Allah dalam Kehidupan


MengingatAllah SWT dalam Kehidupan
Oleh : Jamani

Firman allah swt :
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Dalam hidup tentu ada banyak hal yang telah dan akan kita lalui. Ada saat dimana kita merasa senang. Namun tentu hidup tak selamanya akan menyenangkan. Ada saat dimana kita mengalami kegagalan dan kekecewaan dalam mengarungi setiap cobaan. Hingga kadang membuat kita larut dalam kesedihan yang mendalam. Roda kehidupan memang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. saat kita sedang berada di atas, terkadang diri ini sering lupa dengan keberadaan allah swt. Kita terlupa... Bahwa sebenarnya semua yang telah didapat adalah murni karena pemberiannya. Namun saat hidup kita tiba- tiba susah dan menderita, kita baru sadar... Bahwa kita adalah makhluk yang sangat lemah dan tak bisa apa- apa. Keterpurukan justru kadang menjadi ‘cara ampuh’ tuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepadanya. Tak heran, jika “kepedihan membuat menusia bertahan, dan lebih bertuhan”.
Allah swt memang tidak menjanjikan langit selalu biru, jalan lurus tanpa batu, matahari tanpa hujan, dan kebahagiaan tanpa kesedihan. Namun allah selalu menjanjikan kemudahan dalam setiap kesulitan dan hikmah dalam setiap cobaan. Apapun kondisi yang sedang kita alami...
 Mari segarkan kembali hidup ini dengan menghayati beberapa firman allah swt:
“ hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (q.s al ahzab: 41).
 “ingatlah kamu kepada-ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu (Q.s al baqarah 152).
Terlalu mengejar dunia kadang memang melelahkan, tapi saat kita mengejar ‘sang pemilik dunia’, rasanya sungguh menenangkan. Seperti disebutkan dalam firmannya :
“orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat allah-lah hati menjadi tenteram (Q.s ar rad 28).
 “dan barang siapa berpaling dari dzikirku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Q.s thaha: 41).
Rasulullah saw pun bersabda bahwa allah berfirman yang artinya : “aku bersama hamba- hambaku selagi ia mengingatku dan kedua bibirnya bergerak- gerak menyebutku” (H.R ahmad dan ibnu majah). Dalam hadits yang lain, beliau juga bersabda : “tidaklah segolongan orang mengingat allah, melainkan para malaikat menghormati mereka, rahmat menyelubungi mereka, ketenangan menyelimuti mereka, dan allah mengingat mereka bersama orang- orang yang ada di sisinya. (H.R Muslim dan Tirmidzi).

Raihlah keberuntungan dalam hidup ini dengan selalu mengingatnya dalam setiap aktivitas yang kita lalukan. Bukankah itu tidak akan mengurangi jam kerja atau kesibukan kita..? Dengan begitu, apapun keadaan yang sedang dialami tetap akan ada allah di hati ini. Bertawakallah dengan penuh, dan rasakan pertolongannya dengan utuh. Jika dunia hanya persinggahan, mengapa tidak kita banyakkan bekal tuk meneruskan perjalanan..? Karena hanya ada 1 tempat persinggahan. Hidup hanya sementara, sayang jika menjalaninya dengan biasa- biasa saja.
Ada beberapa salah satu amalan yang menjadi rahasia dan kunci sukses kehidupan rasulullah, para shabat, dan generasi rabbani. Karena, aktivitas kehidupan mereka tidak melalaikannya dari selalu ingat allah.
1.    Mendirikan sholat 5 waktu, selalu berdoa dan berdzikir kepada allah dengan sholat, berdo'a dan dzikir kepada allah, inya allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-nya.
2.    Membaca al qur'an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca) insya allah dengan membaca al qur'an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-nya. Yang mungkin selama ini al-qur’an hanya kita pajang dan simpan hingga seperti tak bertuan.

3.    Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.

4.    Membayangkan tidur di dalam kubur. Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.

5.    Membayangkan kedahsyatan siksa neraka. Azab allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-nya dan tidak mengikuti perintah-nya.
6.    Merasakan kebesaran allah swt, atas semua ciptaan- nya seperti alam semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.

7.    Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-nya.

8.    Mensyukuri segala karunia dan begitu besar nikmat yang allah swt angerahkan kepada kita, janganlah kita selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh- nya. Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini, masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup).  Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-nya.

9.    Membayangkan kenikmatan surga-nya. Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu. Dan banyak lagi upaya yang dapat kita lakukan dalam mengingat allah swt.

Semoga kita termasuk golongan yang selalu mengingat allah. Selalu mengikuti perintah-nya dan menjauhi larangan-nya dan insya allah diizinkan untuk meraih ridho surga-nya. Amin…..

0 comments:

Posting Komentar