Memaknai
Akhir Rabiul Awal dengan Memperbanyak Sholawat Rasulullah SAW
Oleh : Jamani, S.Pd.I
Alhamdulillah, marillah kita banyak bersyukur kepada Allah SWT
atas segala karunianya kepada kita
semua. Sehingga kita dapat hadir bersama-sama di masjid yang kita cintai ini
dalam keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT.
Shalawat dan salam kita persembahkan kepada ikutan kita Nabi
Muhammad SAW yang membawa umatnya dari kegelapan kepada terang benderang, dari
kesengsaraan kepada kesuksesan, sukses dunia sukses akhirat,
Jemaah
Jum’at Rahima Kumullah
Sebelum
Khatib Menyampaikan Isi Khutbah marilah kita bersama-sama selalu tunduk dan
taat kepada Apa yang di wasiatkan kepada kita Al-Qur’an dan al-Hadits yang
selalu menuntun kita menjadi Insan yang Taqwa. Yakni Menjalankan apa yang di
Cintai Allah dan Rasul, meninggalkan apa yang dibenci Allah dan Rasul-Nya.
Jemaah
Jum’at Rahima Kumullah
Pada hari ini kita berada di Akhir Bulan 29 Rabiul Awal 1435 H. Bulan yang penuh
Makna, dimulai tanggal 1 Rabiul awal jatuh pada hari Jum’at dan dikahiri 29
Rabiul Awal juga hari Jum’at. Tentunya ada makna bukan suatu kebetulan tapi
sudah ditetapkan di lauh Mahfuz seperti Allah menetapkan Hari, bulan, Tahun
kita lahir dan kita meninggal Dunia.
Bagi kamu yang berfikir tentu ini ada makna dan Hikmah untuk
kita renungkan Bersama.
Jemaah
Jum’at Rahima Kumullah
Berkenaan dengan bulan Rabiul Awal kita diingatkan pada
peristiwa Besar sejarah Umat Islam MAULID (Kelahiran NABi, HIJRIYAHnya Nabi
dari Mekah Ke Madinah, Peristiwa Badar Kemenangan yang luar Biasa, dan terakhir
Wafatnya Beliau. Marilah kita sejenak merenungkan dan mengambil Hikmah dibalik
Kisah tentang Keutamaan Di Bulan Rabiul Awal yang hari ini akan berakhir.
Jemaah
Jum’at Rahima Kumullah
Bulan Rabi’ul Awal merupakan bulan yang sangat mulia bagi kaum muslimin
yang Berfikir. Di bulan inilah terlahir seorang yang sangat dibanggakan dan
dicintai oleh umat islam di seluruh dunia. Dia membawa wahyu Allah SWT
untuk menyelamatkan umatnya dari kegelapan dunia menuju ke jalan yang terang benderang
sebagai bekal untuk ke akherat nanti. Dialah Rasulullah “Muhammad SAW”. Seorang
yang sangat menyayangi kita sebagai umatnya hingga di akhir hayatnyapun
mengucapkan “Umatku…umatku…UmatKu”. Dialah satu-satunya yang dapat memberi
syafa’at di hari Kiamat. Dialah yang bersujud kepada Allah SWT untuk umatnya
dan berkata “Ana Laha…Ana Lahaa..“ sehingga
Allahpun berkata: ” Irfa’ yaa Muhammad…Isyfa’ tusyaffa’…?” .
Di bulan inilah Rasul kita Muhammad SAW dilahirkan, akan tetapi mungkin
terlintas dalam pikiran kita sebuah pertanyaan: “Mengapa Rasulullah SAW tidak
dilahirkan di bulan lain yang lebih barakah? Mengapa tidak dilahirkan di
bulan lain seperti Ramadhan, dimana Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dan
dihiasi dengan Lailatul Qadar? Atau disalah satu dari bulan-bulan haram lainnya
seperti Dzulhijjah, Dzulqa’dah, Muharram atau Rajab (Asyhur Alhurum) yang telah
diagungkan oleh Allah SWT dimana di situ diciptakan langit dan juga bumi? Atau
di bulan Sya’ban dimana di situ terletak malam Nishfu Sya’ban ? Mengapa
dilahirkan di hari senin bulan Rabi’ul Awal?
Lahirnya Rasulullah SAW di hari senin tanggal dua belas Rabi’ul Awal
bukanlah suatu kebetulan atau tanpa hikmah dan faidah tertentu. Akan tetapi di
situ terdapat hikmah tersendiri yang jika kita meyakininya, niscaya akan
menambah kecinta’a kita kepada Rasululullah SAW
Jemaah
Jum’at Rahima Kumullah
Lahirnya Rasulullah SAW dibulan Rabi’ merupakan isyarat yang sangat jelas
bagi orang yang cerdas dan mengerti tentang asal mula kalimat Rabi’ , yaitu
bahwa dalam kalimat tersebut terdapat makna optimis atas datangnya sang
pembawa kabar gembira bagi umatnya.
Jemaah
Jum’at Rahima Kumullah
Kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan ini adalah sebagai isyarat yang sangat
nyata dari sang pencipta agar kita mengagungkan dan memujinya karena ketinggian
martabat Rasul SAW. Dimana beliau adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi
semua yang ada di alam semesta, serta rahmat bagi mereka dari berbagai
kehancuran dan ketakutan di dunia dan di akherat. Sebagian dari Rahmat Allah
SWT yang paling agung yaitu anugrah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk
memberikan hidayah bagi umat islam menuju jalan yang lurus. Sebagai mana dalam
firman Allah SWT :
(وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ) [
الشورى : 52] .
“Sesungguhnya kamu benar-benar meberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.
SAW di bulan Rabi’ul Awal, agar bulan ini menjadi mulia dan tampak bersinar
terang. Dalam sebuah Sya’ir dikatakan:
“Karenamu wahai Muhammad, Allah SWT
memberi kabar gembira kepada langit hingga diapun berhias.
dan karenamulah, debu-debu kotor menjadi berbau Harum”.
“Hari dimana dalam keada’an bingung di sebuah zaman, sorenya menjadi terang, di karenakan datangnya Muhammad”.
dan karenamulah, debu-debu kotor menjadi berbau Harum”.
“Hari dimana dalam keada’an bingung di sebuah zaman, sorenya menjadi terang, di karenakan datangnya Muhammad”.
Di bulan ini setiap Muslim disunahkan untuk memperbanyak shalawat
serta salam untuk Rasulullah SAW. Karena di bulan yang mulia ini telah tampak
kebaikan yang merata kepada seluruh alam, telah tampak pula kebahagia'an
orang-orang yang paling bahagia dengan terbitnya bulan penerang bumi, yaitu
lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini. dengan lahirnya Rasulullah di bulan
ini, dikenanglah bulan Rabi'ul Awal sebagai hari yang paling penting bagi umat
islam, oleh karena itu bulan ini dijadikan sebagai hari berkumpulnya umat islam
memperbanyak Sholawat kepada Nabi, agar kita memperoleh barakah dan keutama'an
yang suci.
Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Untuk mengakhiri Khutbah ini, Khatib paparkan beberapa keutamaan Sholawat
dan Manfaat Bersholawat kepada Nabi berdasarkan Ibnul Qoyyim :
di antaranya adalah
sebagai berikut:
1.
Melaksanakan perintah Allah subhaanahu wa ta’aala
2.
Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca
sholawat satu kali.
3.
Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh
kejahatan.
4.
Diangkat baginya sepuluh derajat.
5.
Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan
sholawat, dan doanya akan naik menuju kepada Tuhan semesta alam.
6.
Penyebab mendapatkan syafa’at sollallohu ‘alaihi wa sallam bila
diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7.
Penyebab mendapatkan pengampunan dosa.
8.
Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya.
9.
Mendekatkan hamba dengan nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam pada
hari kiamat.
10.
Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang bersholawat.
11.
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab sholawat dan
salam orang yang bersholawat untuknya.
12.
Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada
keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
13.
Menghilangkan kefakiran.
14.
Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat
untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya disebut.
15.
Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari
Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat,
memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan
untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang
diperoleh oleh rasul-Nya.
16.
Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan kemaslahatannya,
karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati
nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan
permohonannya.
17.
Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di
sisi Rasul
sollallohu
‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul:
“Sesungguhnya
sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.”
Sabda beliau yang
lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang
menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”
Dan cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut
dengan kebaikan di sisi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam.
Kemudian
sholawat dapat Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya.
berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin
Musayyib tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam: “Saya
melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan
lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu
menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy]
18.
Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah sollallohu
‘alaihi wa sallam bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan
Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila
senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala
kebaikankebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin
berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai
seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam
hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi
oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang
lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan kebaikannya.
Demikianlah
berbagai keutamaan shalawat ke atas Nabi
Semoga
kita termasuk golongan yang mendapat syafaatnya. Amin Ya Robal Alamin.
0 comments:
Posting Komentar