Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Rabu, 01 Januari 2020

Naskah-Naskah Terbiar #1




Naskah “Anakku Negaraku[1]” merupakan kisah tragedi kehidupan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang divonis mati kini banyak diberitakan diberbagai media, suatu peristiwa yang syarat akan pesan moral dan pendidkan. Hal ini penulis pertimbangkan sebagai salah satu cara agar pementasan theatre yang kami sajikan tidak hanya dapat menjadi hiburan bagi penonton tapi juga dapat digunakan sebagai pelajaran dan media untuk merefleksi diri.
Cerita ini juga merupakan kisah menyedihkan, mengharukan nasib seorang TKW yang divonis mati, Demi sesuap nasi dan demi mempertahankan hidup, rela meninggalkan keluarga dan Negerinya. Niat mereka hanya itu tetapi bukan untuk membunuh. Namun Akibat kekerasan dan penganiayaan sang majikan akhirnya tidak mampu melakukan pembelaan diri ibarat pepatah “Bagai anjing menyalak di ekor gajah””, Orang yang hina dan lemah hendak melawan orang yang besar dan kuat, tentu tak akan berhasil. Akibat Kurangnya pembelaan dari Negaranya, dan otoritas hukum akhirnya Vonis Hukuman mati adalah sebuah kepasrahan bagi TKW Indonesia, padahal mereka adalah “Pahlawan Devisa Negara”.
Cerita ini dimulai ketika Zainab, 33 tahun, seorang TKW, bertatus janda memiliki 2 anak perempuan Aminah (21) dan Siti (17) yang dititipkan kepada neneknya.  Zainab menikah diusia yang sangat muda (12 tahun). Pada saat ia mengandung 4 bulan suaminya meninggal. Akhirnya Zainab memutuskan untuk menjadi TWK ke Arab yang pada waktu itu anaknya siti sudah lahir dan masih berusia 6 bulan. Zainab berharap dengan penghasilannya ia dapat menafkahai kedua anaknya dan menjadikan mereka anak yang berpendidikan tinggi sebagai sarjana.
Kurang lebih 15 tahun ia bekerja di di Arab dari rumah ke rumah. ia tidak pernah pulang ke kampung halamanya hanya mengirim surat lewat Pos dan sesekali menelpon lewat telpon umum. Nasib sial menimpanya Zainab di tahun terakhir ia mendapat majikan tidak seperti sebelumnya. Ia sering mendapatkan tekanan, penganiaayan, hinaan dan makian bahkan ingin mengancam untuk membununhnya. Akhirnya zainab pun terlibat dalam aksi pembunuhan terhadap majikannya. Dengan Kepasrahan zaenab pun mengakui perbuatannya dan menyerahkan diri kepada kepolisian. akibat perbuatannya itu dia kemudian dijatuhi hukuman mati.
Selama di sel ia (Zainab) mengalami goncangan jiwa degan persitiwa yang di alaminya. kemdudian zainab sangat menyayangkan waktu eksekusi telah dipercepat yang seharusnya masih 7 hari lagi setelah putusan pengadilan. Penuntut dari keluarga si korban (majikan Zainab) merupakan keluarga terhormat di Arab ingin segera eksekusi dilaksanakan agar pihak keluarga merasa ketenangan. Zainab hanya pasrah dan ia bisa berkata-kata mengharapkan anaknya dan negaranya.
Sebelum dieksekusi, Zainab diminta untuk mengajukan keinginan terakhir. Zainab pun hanya meminta, dipakaikan putih yang akan di pakai saat ia di pancung untuk diberikan kepada kedua anaknya, agar darah itu bisa menyentuh kedua tubuh anaknya. kedua, saat ia dipancung ia ingin menggunakan Ikat Kepala Berwarna merah putih untuk diserahkan kepada utusan negara untuk mengingatkan kepada negaranya bahwa para TKW Bukanlah titipan untuk Membunuh tapi karena melawan Kemiskinan, Kemelaratan, dan terpuruknya kehidupan dirinya dan keluarganya, Maka mereka berharap adanya Pembelaan dari Negara tentang nasib-nasib mereka yang bekerja divonis mati di luar negeri. Mereka ingin negara menegakkan dan Menjunjung tinggi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” sesuai falsafah negaranya”.
.....................................................................................

Naskah-Adegan 1

Pada suatu malam disebuah rumah sederhana, duduk seorang gadis cantik di ruang tamu, memandangi sebuah foto berbingkai yang terpajang di atas meja belajarnya, sorot matanya tertuju pada  gambar tersebut. Ia adalah aminah anak tertua dari zainab. Ia pun berbicara dengan sosok yang terpajang dibingkai itu seolah ibunya zainab merasakan apa yang Ia rasakan.
Aminah pun berbicara sendiri “Mak, apa kabarmu di sana, sudah setahun mak tidak ada kabar, kami sangat merindukanmu mak”, Ungkap Aminah sambil mengelus-ngelus bingkai foto ibunya Zainab. Ia pun  melanjutkan curahan perasaannya yang sangat merasakan kerinduan kepada sosok ibu yang amat ia sayangi. “Semoga mak baik-baik saja mak ?” ucapnya sambil menitiskan air mata, “Entah mengapa mak”, dalam 2-3 hari ini minah selalu bermimpi buruk tentang mak, Minah selalu merasakan ada sesuatu yang akan terjadi pada mak”. Tapi..mudah-mudahan itu hanya perasaan minah”, ungkap minah semakin dalam.
Kemudian Aminah pun meletakkan foto berbingkai ibunya tersebut di atas kasur dan berdiri menuju meja belajar, sambil tersenyum sendiri mengingat masa lalunya ketika bersama ibunya. Lagi-lagi aminah terus berbicara sendiri seolah ibunya berada disampingnya. “Oh ya mak, ada kabar gembira buat mak, alhamdulillah berkat nasihat mak dan hasil keringat mak membanting tulang untuk siti dan minah, sekarang minah sudah sarjana mak,  siti juga sudah kelas sepuluh SMK, Minah ingin sekali mak tahu mendengar kabar ini?” Tapi kemana, mak, sepucuk suratpun tidak ada, minah rindu mak”, sambil memeluk jubah sarjananya. Ia terus meneteskan air matanya karena sangat rindu dengan ibunya yang sedang bekerja menjadi TKW di negeri orang.
Seketika itu tiba-tiba seseorang datang menghampiri. Ia adalah Siti adik dari Aminah yang baru balik dari sekolah. Siti datang menghampiri minah dan langusng ke meja belajarnya sambil membawa buku dan surat. “Ehm, ada apa sih kak, kedengarannya sedih sekali ?”seperti ada yang mau mati saja?”, cetusnya.
Aminah pun dengan cepat menghapus air matanya lalu segera  meletakkan jubah hitam di tempat tidurnya. Aminah menanggapi ucapan adiknya, “Tidak apa-apa Siti, kakak rindu sama mak?” sudah setahun ini tak ada kabarnya?”, ungkapnya dengan lembut.
Mendengar Kata “mak”, Siti merasa kesal ia pun langsung berdiri dan menuju tempat belajar kemudian duduk dikursi sambil membuka buku yang di bawanya sambil berkata. “Oh, memangnya kenapa kak?” dari dulu kan, kita sudah terbiasa tanpa mak ?” ucap siti kesal. Aminah juga ikut kesal, “maksudmu, apa Siti?”. Sitipun menanggapi dengan culas, “ya..maksudku “kenyataannya kan memang seperti itu kak ?”ucap siti.
Aminah pun heran dengan perkataan adiknya “jadi kamu tidak rindu sama mak ?”. Mendengar pertanyaan kakaknya, Siti pun bangkit dari kursinya sambil mendekap dan membelakangi aminah, “apa..rindu..!! sama sekali tidak kak !” Aku pun tak tahu seperti apa mak, “aku merasa tidak punya mak..kak!,
Aminah pun terkejut dengan perkataan kasar adiknya, “Siti, instighfar siti? lalu menasehatinya “Kakak mengerti perasaanmu, tapi Tak pantas kau berkata seperti itu ?” ucap Aminah.
Namun Siti terus merasa heran dengan kakaknya, “Tak pantas bagaimana kak ?” cetus siti. Aminah terus menasehati adiknya dan karena ia memahami perasaan Siti, dengan lemah lembut aminah mengatakan “dengar ya Siti, mak meninggalkan kita demi masa depan kita” tanpa mak mungkin kita tak seperti sekarang?”ucapnya.
Siti tetap kesal ”ah..! itu kakak..! “bukan aku!”. Aminah terkejut dengan perkataan adiknya, “istighfar Siti !”.
Siti tetap dengan pendiriannya dan terus mengungkapkan perasaannya kepada kakaknya, “15 tahun kak ?”aku tidak merasakan kasih sayang mak, aku iri dengan anak-anak yang lain (sambil menunjuk) saat aku menangis kelaparan ada mak menyuapiku, saat aku ingin mulai merangkak ada mak menuntunku ,saat aku sedih dimana mak !, dimana mak..kak!,
Aminah terus menjelaskan dan menenangkan, “Siti, kakak mengerti apa yang kamu katakan, tapi bukan berarti mak tak sayang denganmu ?” ungkap Aminah.
Siti terus membantah, “apa !, Sayang kata kakak, sekarang mana mak ?, ”Ia lebih mementingkan uang dari pada kita kak? ”cetus Siti. Aminah pun kehilangan kesabaran terhadap adiknya, “hentikan ucapanmu Siti, memang mak pergi untuk mencari uang, tapi bukan untuk dirinya sendiri, ,mak ingin kita tetap sekolah, mak ingin kita punya masa depan yang cerah siti ?” ucap Aminah.
Siti tetap tidak menghiraukan perkataan kakaknya karena ia merasakan dirinya kurang kasih sayang dari ibunya, “masa depan yang cerah” hidupku suram kak?” sudahlah kak, “aku hanya butuh mak yang nyata bukan mak yang tak jelas !”cetus Siti.
Mendengar pernyataan adiknya, aminah merasa sangat terpukul sehingga aminah tidak bisa menahan amarahnya.. Akhirnya aminah menampar wajah siti, tplakk !!!, Siti! astaghfirullah, apa yang aku lakukan?, sesal Aminah.
Namun, hati Siti tetap keras, “tampar, tampar, tampar Kak !, puas hati kakak, pukul aku kak ? Apa perlu bunuh saja aku kak!!”, ucap Siti dengan keputusasaan. Aminah langsung memeluk Siti, ia sangat menyesali perbuatanya yang tak seharusnya dilakukannya kepada siti. Dan ia pun memeluk siti dengan erat. “Maafkan kakak Siti?, ”Kakak tak bermaksud kasar padamu”ucap Aminah. Siti pun tahu bahwa ia telah berlaku kurang ajar dengan kakaknya, karena merasa tidak pernah dibelai kasih oleh ibunya, tapi kakaknyalah yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang. “sudah lah kak” kakak sama mak sama saja, tak mengerti perasaanku ! aku butuh mak kak, aku tak ingin mak jauh dariku.. aku ingin mak setiap saat bersamaku kak ? ucap Siti penuh kerinduan kepada ibunya.
Aminah pun berusaha menenangkan siti dan ia memahami bahwa adiknya kurang sentuhan kasih sayang seorang ibu. “kakak juga Siti, kakak merasakan apa yang kamu rasakan,  dulu kakak sama sepertimu, sebelum nenek meninggal, nenek pernah bercerita bahwa mak pergi menjadi TKW karena keadaan yang memaksanya, sejak ayah meninggal mak siang malam membanting tulang, ia tak pernah lelah mencari nafkah, ia ingin kita tumbuh seperti anak yang lain”. ia tak ingin kita seperti apa yang dialami mak” ucap aminah.
Perasaan siti mulai mengerti apa yang disampaikan kakaknya bahwa ibunya merupakan sosok wanita yang kuat dalam menghadapi cobaan hidup, “Iya kak, maafkan siti ya kak? Ucap Siti.  “Ia siti, kakak juga” ini surat apa siti ?”, tanya Aminah.  “itu surat dari Pak RT kak”, jawab Siti. Aminah pun membuka ampolop surat itu, “Sepertinya surat ini penting dari kementerian Luar Negeri, tanya Aminah. “iya kak..?”jawab Siti.
Aminah pun membaca isi surat tersebut, kalimat demi kalimat, ternyata surat yang dibacanya adalah  surat keputusan pengadilan Luar Negeri bahwa ibunya divonis hukuman mati. Aminah terkejut,  “Astarfirullahal’azim” tidak..tidak mungkin Ya..Allah ..mak..mak”, ucap Aminah tak percaya. Aminah tak berdaya, batinnya sangat terguncang, akhirnya Ia jatuh pingsan. Situ pun terkejut melihat kakaknya, “kak...kak ada apa..kak..!!” bangun kak, ada apa ? “tanya Siti. Siti pun membaca surat itu dan ia pun terkejut dan panik pergi ke dapur mengambil air dan berusaha menolong kakaknya yang terbaring lalu memercikkan air diwajah Aminah, “Kakak, kakak bangun kakak.
Seketika itu, seolah rumah dan seisinya juga ikut berduka, hari semakin larut dan mencekam, karena ibunya Zainab mendapatkan vonis hukuman mati atas perbuatannya yang membunuh majikannya. Aminah dan siti larut berduka atas berita yang mereka terima.
.....................................................................................
Naskah: Adegan 2

Suasana malam mencekam dalam sebuah ruang yang hanya dicahayai satu lampu bergantung tidak begitu terang, tiba-tiba terdengar jeritan- yang terbaring di bale di dalam selnya. Zaenab tiba-tiba berteriak sekuat tenaga seperti orang kesurupan. “Minaaaah..!!!
Umi laila (35 th) sipir penjara terkejut yang sedang membaca koran. Sambil membawa pentungan – ia mengahmpiri, matanya menatap zainab  dengan tatapan tanpa empati, meski ia tampak berusaha menahan suaranya, suaranya tetap terdengar ketus–culas, “Hei.. Apa..apaan teriak teriak seperti itu“ ketus Umi Laila.
Zainab mendadak statis oleh suara keras umi laila. Ia mulai menyadari ia baru saja mengalami mimpi buruk dan seluruh tubuhnya bergetar, ”Anakku..Anakku..anaku”?, ucap Zainab.
Umi laila Kesal dan marah, “Penghuni penjara ini bukan cuma kamu zainab !,  Mimpi buruk itu biasa. Jadi gak usah teriak-teriak. Membunuh seorang Majikan yang menghidupimu mampu, menghadapi mimpi buruk kok seperti orang kesurupan”.
Zainab mencoba menanggapi. Tampak letih, ia merebahkan tubuhnya didinding sel, meringkuk. Zainab masih meringkuk. Umi laila mendekati, sambil tetap mengayunkan pentongan. “Engkau Salah umi , aku bermimpi tentang anakku..soal pembunuhan itu adalah pengalaman terpahit sepanjang hidupku umi. Aku Datang ke Negerimu karena aku sayang dengan keluargaku, aku dititipkan oleh Negaraku bukan untuk membunuh umi ?”ucap Zainab.
Umi laila bangkit. Ia bicara sinis sambil mengitari zainab, tak henti mengayunkan pentungannya, “Oh. ya..Pembunuh berbicara Soal titipan Negara, ha..ha..” tawa umi sambil meledek.
Tanpa sedikitpun Ia bersimpati dengan zainab, dengan sikap kasarnya yang berlebihan memuntahkan kejengkelannya pada zanab, “He !.dengar ya zaenab, di Negaraku Pembunuh tetap pembunuh”,  nyawa dibalas nyawa.. aku sudah muak dengan cerita-cerita pembelaan-diri seperti itu. Para TKW yang diperkosa… Dianiaya, diperdagangkan dan kalaupun kamu betul korban ? Itu tidak berarti kamu berhak membunuh orang”, sambil menunjuk tepat di wajah Zainab.
Zainab pun tak tinggal diam dan menepis tangan umi laila yang sejak tadi merendahkannya secara berlebihan. Sikap zainab tampak berubah. Ia duduk dengan tubuh tegak, kepala menatap lurus ke depan, tampak kuat, “tapi umi, Aku Membunuh Majikanku hanya untuk membela diriku, untuk harga diri dan keluargaku, aku tak mau Negaraku di rendahkan..Umi ! tegas menantang.
Umi laila menatap zainab terpana sekaligus marah. Masih belum puas dengan ejekan-ejekannya, ia menanggapi pengakuan zainab dengan sikap dan suara semakin bernafsu, “Ooooo…Demi harga diri dan membela Negaramu. Dan kamu bangga? Apa yang kamu banggakan Zaenab? Menjadi sorotan dimana-mana? Menjadi berita utama di koran-koran, ”Seorang Pahlawan Devisa Negara dihukum Mati” Karena membela Negaranya..ha..ha..minah..minah. “bermimpi saja kau. !!!, buktinya sekarang mana negaramu, ada utusan negaramu untuk membelamu, datang membawa pengacara untukmu, agar kau bebas dari hukumanmu, tidakkan ?”.
Zainab menyadari bahwa memang selama ini Negaranya membiarkannya, karena tidak ada satupun pengacara yang menemuinya sejak ia ditangkap,  “iya aku tahu itu..aku sadar..aku hanya orang kecil, tapi kubutuh negaraku mengakuiku bahwa “aku bukanlah pembunuh, aku bukan pembunuh, aku bukan pembunuh”, berulang ia katakan sambil menangis. Zainab merasa tidak kuat dengan apa yang diucapkannya hingga ia terunduk menyesali perbuatannya.
Sedangkan umi laila merasa tidak tahan, tiba-tiba loncat ke bale, meremas wajah zaenab, dengan kasar, “oh maksudnya kau ingin diakui pahlawan negera..Eh, dengar ya, pembunuh !, kamu itu harusnya malu !” engkau makan disini, anakmu makan hasil keringatmu disini, bahkan negaramu menerima pajak dari negari ini !, “bukan itu saja zainab kau akan mati di sini demi anakmu dan Negaramu..!!, Umi terus menekan Zainab.
Zaenab tidak menanggapi. Matanya terus menatap jauh ke depan, tajam, menatap ke masa depannya untuk anak-anaknya yang sangat ia cintai..sambil memeluk besi sel dengan kepasrahan, “Umi benar, memang aku akan mati di negerimu ini, aku terima umi mila, meski aku tahu saat ini ada atau tidak, reaksi pembelaan dari Negara-ku, aku pasrah..tapi ketahuilah umi aku bukan “Pembunuh”Aku bukan pembunuh”, teriak Zainab.
Umi Laila semakin jengkel dengan teriakan Zainab, sudahlah zainab ucapannmu hanya merusak kedua kupingku!, membalas teriakan Zainab.
Kemudian Zainab bangkit dengan sorotan matanya menuju umi laila, mendengar kata-kata umi laila teringat dengan peristiwa yang di alaminya saat ia membunuh majikannya, “apa kata umi merusak kupingku”, seharusnya aku yang pantas mengatakan itu..berawal dari teriakan-teriakan tuanku; manusia yang sok bermoral, berpendidikan itu..kupingku mendengar teriakannya memanggil namaku, saat itu aku sedang bersujud di hadapan Tuhan, aku butuh kekhusu’’an. Aku tak sempat berdoa..tapi aku lebih memilih memenuhi teriakan majikanku, meski ia membentak ku dengan suaranya yang keras, ia menghinaku, mencaciku... masih terdengar umi !..kupingku yang sakit umi !!!.
Umi Laila semakin kesal tidak terima dengan kata-kata zaenab akhirnya ia hampir memukul zaenab dengan pentongannya, “Hentikan zainab !”.
Saat Umi Laila ingin memukul Zainab dengan pentongannya, tiba-tiba datang seorang petugas sel berbadan kekar, seperti seorang prajurit perang. “Hormat bu” ucapnya melapor.
Umi Laila pun menerima laporan dari petugas tersebut, “Ya ada apa ? jawabnya. Petugas itu pun menyampaikan maksudnya menghadap, “lapor bu, Ibu segera di panggil menghadap”.
Tanpa basa-basi akhirnya umi laila pun meninggalkan ruangan sel untuk memenuhi panggilan atasanya., “Baiklah, Terima kasih”. Mari ikut aku”. Siap bu !” jawab Pentugas.
Kemudian Zaenab sendirian di sel meratapi peristiwa pahit yang menimpanya, ia pun merebahkan tubuhnya. Peristiwa siksaan pada dirinya selalu menghantui dalam ingatannya tak pernah hilang teriakan-terakan majikannya yang dibunuhnya. Suara-suara yang terus menghantui pikiran itu terus menggiang dalam pikiran Zainab.

“zaenab..!!..zaenab !, zaenab !!,.kau pembunuh !” kau pendosa Besar, kau bukan ibu yang baik”, ..”anakmu dan negaramu akan malu dengan perbuatanmu..kau pembunuh zainab! kau akan mati..kepalamu akan terpenggal zainab...ha..ha !!!”suara dalam kegelapan”.

Zainab histeris ketakutan mendengar kata-kata yang seolah menghukum atas perbuatanya yang selalu ada dalam pikirannya, “Tidak..tidak aku bukan pembunuh.....pergi..pergi.pergi” ucap Zainab ketakutan.
Zainab tak berdaya hanya tetesan air matanya memasahi lantai selnya dan pada akhirnya tiba-tiba umi laila datang dengan perintah atasannya bahwa eksekusi zainab dipercepat  karena tuntutan pihak keluarga Abi Jailan (majikan zainab) meminta pengadilan mengekskusi secepatnya agar pihak keluarga bisa tenang. Umi laila pun merasa iba dengan zainab di saat detik-detik kematiannya. Umi laila mendekati zainab mencoba untuk sedikit memberikan rasa simpatinya.
 “Zainab..Zainab? ada apa denganmu ?, tanyanya dengan lembut. “Tidak apa-apa umi, aku takut umi ?”, jawab Zainab.
Umi laila mulai merasa tersentuh-berempati dan sangat menyesali sikapnya telah berlaku kasar kepada wanita yang tak berdaya. “Tenanglah zainab ? sebelumnya Umi meminta maaf, karena telah berkata kasar padamu?”.
Zainab merasa heran karena sebelumnya umi laila sering berkata kasar kepadanya, “kenapa umi harus meminta maaf padaku, umi tidak bersalah padaku”.
Umi laila sambil meneteskan air matanya, tak tak tahan untuk menyampaikan kata-katanya: akhirnya dengan cepat ia membuka sel zainab dan mengeluarkannya dari sel ia pun langsung memeluk zainab dengan erat. Zainab merasa sesuatu yang aneh dengan umi laila. “Zainab...berat hati umi ingin mengatakan hal ini kepadamu..? zainab semakin penasaran “katakan Umi, apa yang ingin kau katakan padaku ?”, tanya Zainab.
Umi Laila pun dengan rasa berat mengatakan bahwa Zainab akan dieksuksi lebih cepat waktu yang ditentukan.Hari ini..kau akan di ekse kusi zainab”.
Mendengar dieksekusi zainab pun menolak tubuh umi laila, dirinya bergemetar, dan berusaha untuk membela diri, “Tidak !” ini tidak mungkin, ini tidak mungkin umi. Mengapa terlalu cepat, bukankah pengadilan Memutuskan bahwa aku akan dieksekusi 7 hari lagi, umi jangan menipuku Umi ?”, ucap Zainab.
Umi pun menjelaskan, “benar Zainab.  inilah hukum di negeri ini ”jika ahli waris yang kau bunuh tidak mengampunkanmu,”. Maka kami tidak bisa berbuat apa-apa, sekalipuan Penguasa yang meminta?”.
Zainab semakin kesal dan protes terhadap pernyataan Umi laila, “Hukum apa yang diterapkan di Negara ini ! padahal aku hanya membela diri” aku tidak berniat untuk membunuh”, dimana keadilan di negeri ini..” Salahkah wanita yang tak berdaya ini membela diri Umi ?” manusia mana yang rela, tubuhnya di siksa, dicaci dimaki dan ingin dianiaya, bahkan ingin direnggut nyawanya Umi, jawab umi ?”, pintanya.
Umi laila hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa menyebut nama zainab, “Zainab”, mencoba menenangkan Zainab.
Zainab terus memprotes, “apa umi, katakan Umi, mengapa diam Umi! Kalaupun aku divonis hukuma mati,” sambil meneteskan air mata dan akhirnya ia pasrah, “aku tahu aku akan mati umi, tapi izinkanlah aku sebentar saja bertemu dengan kedua anakku, merekalah kekuatanku umi,? 15 tahun mereka tidak mendapatkan kasih sayangku ingin sekali tangan ini membelainya, ingin sekali aku mengecup kening mereka, tapi apakan daya”, minta Zainab kepada Umi Laila.
Umi laila semakin tak sanggup menahan rasa empatinya kepada zainab iapun merangkul memeluk erat  tubuh zainab dengan merebahkan kepala zainab di pelukannya,. Zainab pun meminta kepada Umi laila“Apa aku masih bisa meminta umi ?” tanya Zainab.
Umi pun menyanggupi keinginan Zainab, “Iya nab,..apapun permintaanmu akan dikabulkan”selain penagguhan eksekusimu “.
Zainab mencoba untuk tersenyum menanggapi pernyataan umi laila bahwa dirinya dibolehkan meminta sesuatu di detik-detik kematiannya. “Benarkah umi, sekarang aku tidak butuh lagi penangguhan atau pembelaan, mungkin sudah waktunya ajalku” pintanya.
Katakanlah permintaan mu Zainab ?”, tanya Umi Laila. Lalu Zainab pun menyampaikan keinginannya dengan penuh ketulusan.
“aku ingin mengajukan dua permintaan umi, pertama setelah aku di ekse-kusi, berikanlah pakaianku kepada kedua anakku..biar mereka mencium bau darahku, biar darahku tersentuh kulit mereka, biarkan darahku menyatu dengan tubuh mereka sebagai ganti dari kasih sayangku bahwa aku sangat mencintai mereka. Aku ingin mereka Berani menghadapi tantangan hidup ini, Menghadapi Kemiskinan, Kebodohoan serta ketidakadilan di Negerinnya sendiri”.
Umi laila hanya terdiam dan terus mendengar pernyataan Zainab sebagai permintaan terkahirnya, dan hanya mengiyakan apa yang diminta Zainab. “iya nab.. apa lagi yang ingin kau minta ?”.
Zainab bangkit meski tubuhnya yang hampir rapuh, ia seolah berpidato di hadapan orang, dengan semangat di saat akhir hidupnya.
“kedua Aku ingin menitipkan sesuatu kepada negaraku, ikatlah kepalaku dengan kain berwarna Merah Putih biar percikan darahku menodainya..aku ingin negaraku kuat, aku ingin negaraku berani memperjuangkan hak-saudara-saudaraku dan memberikan mereka keadilan”. mereka bukan penoda negara, bukan perusak martabat bangsanya, mereka bukan koruptor memakan triliunan uang rakyat..mereka bukan sampah rakyat, mereka adalah pejuang, pejuang melawan Kemiskinan, Kebodohan dan Keterpurukan dimana negaranya Lupa..!”.
Umi laila sangat terharu dengan kata-kata zaenab yang masih peduli terhadap saudara-saudaranya sebangsa setanah air; para tkw yang senasibnya denganya.
Zainab pun melanjutkan pernyataannya, seperti bara api yang membara tertiup angin;
 “kurang lebih 70 tahun Negaraku Merdeka!, yang saat ini diagung-agungkan, hanya untuk mereka – mereka yang berkedudukan, jabatan dan kekuasaan, tapi untuk wong cilik.  Seolah Negara Kerugian triliun,. Apakah rakyat kecil tidak berhak sedikit mencicipi harta negaranya..mencicipi untuk harga Pembelaan dan Keadilan ..Aku ingin negaraku adil kami juga lahir dan tumbuh, di Negeri..Ibu Pertiwi!

Disaat pernyataan terakhirnya, kemudian dua petugas pun datang menjemput, umi laila mengangkat tubuh zainab yang tak berdaya, pasrah ia pun diiringi hingga ke tempat eksekusi.
.....................................................................................
Naskah-Adegan 3

Akhirnya proses eksekusi pun dijalankan, seluruh badan zainab ditutup dan seorang al-gojo yang sudah bersiap, dan zainab pun mengucap sesuatu kalimat tauhid, “Asyhadualla Ila ha Illallah wa asyhadu anna Muhamadurrosulullah”, ucapan terakhirnya.
Zainabpun menenui ajalnya dan kemudian jasadnya diangkat petugas dengan keranda kematian. Saat mayatnya dibawa ke ruang mayat yang terdapat dalam sel tersebut, derap langkah aminah dan siti menuju ruang tunggu ekseskuasi, mereka hanya melihat jasad yang tak bernyawa keluar dengan kerenda kematian, isak tangis menyelimuti suasana.
Seketetika itu Umi Laila yang turut menyaksikan, mencoba menenangkan kedua anak Zainab  “anakku biarkanlah ibumu pulang dengan tenang, ikhlaskanlah kepergiannya” ini anakku ibumu memberikan wasiat ini kepadaku...ambillah“.
Aminah pun mengambil titipan dari ibunya, dan ia pun membuka titipan itu yang berisi sehelai pakaian yang berlumuran darah, siti dan aminah larut dalam kedukaan, isak tangis menyelimuti ruang itu, mereka seoalah memandikan tubuhnya dengan darah ibunya, “Mak..Mak..mak !!!”, Siti pun merasa bersalah, “Maafkan aku mak ?, ucapnya.
Kemudian umi laila memandangi sesosok wanita berpakaian rapi dengan jas hitam berdasi memegang tas hitam ia pun menyapanya. “ibukah utusan negara zainab”, kata umi laila.
Dengan penuh keharuan, dan sangat terpukul bersalah, ibu tersebut menjawab pertanyaan umi laila.“ya benar..bu?” jawabnya.
Umi laila pun memberikan ikatan kepala zainab kepada utusan negarannya. “ini bu..?” sambil menyerahkan titipan dari Zainab saat ia sebelum dieksekusi.
Kemudian Utusan negara itu pun membuka wasiat dari zaenab ia pun sangat terharu, seolah itu merupakan sindiran bagi negaranya. Umi laila dengan berat ia melangkah, amanah yang diberikan kepadanya sudah tersampaikan.
Dengan perginya umi laila meninggalkan penerima wasiat, maka berakhirlah kisah seorang wanita yang kuat, wanita yang mempertahankan harga diri martabat bangsanya. Kematiannya tidak sia-sia, ia mati untuk “anakku dan negaraku”.

.....................................................................................
Tamat



Rabu, 08 Agustus 2018

Download Administrasi PAI dan Budi pekerti Super Lengkap

Merupakan file documents-guru. yang bisa digunakan untuk melengkapi semua keperluan administrasi di sekolah yang bisa digunakan untuk Administrasi, Administrasi Guru, Administrasi Kelas, Aplikasi, Download, Kurikulum 2013 bisa juga disesuaikan dengan keperluan administrasi sekolah agar lebih mudah dalam membuat dan mengelola semua kelengkapan Administrasi Guru di sekolah, Untuk lebih jelasnya silahkan disimak Ulasan dan referensi tentang file Aplikasi Administrasi Guru SD, SMP, SMA Untuk Kurikulum 2013 Format Excel.Xlsx dibawah sudah kami sediakan:


Pendidikan Agama Islam ( PAI ) untuk SD sekarang Berubah Dengan adanya Penambahan Budi Pekerti pada kurikulum 2013 ,pada kesempatan ini kami membagikan adminstrasi PAI yang terbaru dan terlengkap:
  • Rencana Pelaksanan Pembelajaran ( RPP )
  • Program Semester ( Promes )
  • Program Tahunan ( Prota )
  • SILABUS
 untuk mendapatkan administrasi diatas silahkan download link di bawah ini


Demikian yang bisa kami bagikan semoga bermanfaat dengan adanya perangkat administrasi dari mata pelajaran PAI Budi pekerti diatas. Silahkan di download dan dibagikan.

Jumat, 23 Februari 2018

Kisi-Kisi USBN Mapel PAI SD, SMP, SMA, SMK Tahun 2018

D
engan penuh pertimbangan dan masukan dari anggota peserta penyusun kisi-kisi USBN telah disepakati bahwa untuk USBN PAI tahun pelajaran 2017/2018, Kementerian Agama resmi menyusun 5 paket anchor items. Kasubdit PAI SD/SDLB sekalian Ketua Pokja USBN memberikan keyakinan kalau kisi-kisi USBN PAI 2018 juga akan diantar ke beberapa daerah lewat Kanwil Kemenag Provinsi secepat mungkin, dan mungkin saja sesudah Badan Standard Nasional Pendidikan (BSNP) telah terima serta mengesahkannya.

Bahwa dalam pengaturan kisi-kisi soal USBN sebagai hak serta wewenang Kementerian Agama (Pusat) wajib menggunakan indikator soal yang berbentuk terbuka. Hal semacam ini mempunyai tujuan supaya pihak penyusun soal di daerah (propinsi) yang berkewajiban membuat 75% soal USBN agar lebih kreatif karena banyak pilihan soal yang disusun. Mengenai Soal USBN PAI ini terdiri 40 soal pilihan ganda serta 5 soal essay. Sedangkan untuk panitia Pusat membuat 11 soal (25%) pilihan ganda dan 1 soal essai untuk setiap paket soal. Soal pilihan ganda akan dikoreksi dengan menggunakan mesin scanner pada lembar jawab komputer (LJK) sedangkan soal essai akan dikoreksi secara manual, dengan prosedur yang diatur pada masing-masing Panitia Provinsi.

Karena pada aktivitas pengaturan kisi-kisi PAI USBN ini peserta juga diharuskan membuat Soal Ujian Praktek USBN yang menjadi rujukan di daerah. Sedang untuk tingkat SD serta SMP, Ujian Praktek ada 4 kekuatan yakni Membaca Al Quran, Menghafal Ayat-ayat Pilihan, Proses Shalat (termasuk juga beberapa macam Sujud serta Sholat Jamak Qashar untuk pendekatan Kurtilas) dan yang paling akhir Tata Langkah Berwudhu. Sedangkan untuk jenjang SMA/SMK mempunyai 3 kompetensi yaitu Membaca Al Quran, Shalat Jenazah serta Manasik Haji.

Berikut ini kami bagikan Kisi-Kisi USBN Mapel PAI SD, SMP, SMA, SMK Tahun 2018 yang dapat Bapak dan Ibu download:

1. Kisi-kisi USBN PAI SD TP. 2017-2018 Kurikulum 2006.pdf
2. Kisi-kisi USBN PAI SD TP. 2017-2018 Kurikulum 2013.pdf
3. Kisi-kisi USBN PAI SMP TP. 2017-2018 Kurikulum 2006.pdf
4. Kisi-kisi USBN PAI SMP TP. 2017-2018 Kurikulum 2013.pdf
5. Kisi-kisi USBN PAI SMA-SMK TP. 2017-2018 Kurikulum 2006.pdf
6. Kisi-kisi USBN PAI SMA-SMK TP. 2017-2018 Kurikulum 2013.pdf

Dengan adanya Kisi-Kisi USBN Mapel PAI SD, SMP, SMA, SMK Tahun 2018 yang kami bagikan ini semoga mampu memberikan meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kebijakan USBN PAI sebenarnya sudah lahir sejak tahun pelajaran 2008/2009 sebagai upaya penting peningkatan mutu sekaligus penilaian PAI dan mengukur pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran PAI. Dan dengan adanya USBN PAI diharapkan kualitas PAI sebagai mata pelajaran utama di sekolah umum menjadi lebih baik.

Link download terkait:


Selamat dan sukses dalam pelaksanaan USBN Tahun 2018, jangan lupa ketik komentar yang berhungan dengan kritik, saran dan masukan 

Minggu, 14 Januari 2018

Adab-Menguap

Adab ; Menguap

Sedikit berkisah diruang Kelasku. Disaat proses pembelajaran dengan metode ceramah variatif berlangsung, berbagai perangai yang dilakukan para anak didik. salah satunya "menguap". hehe.

Berdasarkan kebiasaan, menguap karena kantuk. Kantuk, bisa karena kekelahan, kurang tidur atau penyakit. Menurut istilah Guru Olahraga SD ku Almahrum Asnan, orang yang mengantuk pada pagi hari itu ada gejala penyakit Avitaminosis (kurang bervitamin) hehe.

Terlepas dari kajian tentang menguap. tetapi Disini yang menarik buatku adalah cara-adab menguap. Jika dilihat cara menguap anak didik, banyak diantara mereka dengan membuka mulut (menganga) selebar-lebarnya, he.he.

Makanya setiap anak didik yang menguap selaluku tegur dengan sapaan "buaaaaaya menguap" (sesuai gerak mulut), akhirnya dengan cepat Ia (anak didik) yang menguap menutup mulutnya yang super lebar. Sedangkan siswa yang lain tertawa.

Sudah pasti si anak yang menguap merasa malu. Kadang ada rasa lucu, dan ada juga merasa bersalah. lucunya ya tadi, mulut yang kecil melebar, bersalahnya khawatir si pelaku menguap dilecehkan karena ditertawakan teman-teman yang lain. Ya mudah-mudahan dengan niat untuk kebaikan dapat menghilangkan kebiasaan yang kurang baik (baca; kurang beradab) tersebut bernilai dihadapan Allah SWT.

Adab merupakan suatu hal penting dalam kehidupan yang mengatur tata kesopanan dalam norma agama dan masyarakat. Adab berasal dari kata arab 'adiba-adab' berarti "budaya-berbudaya. Salah satu adab islami yang sudah banyak ditinggalkan adalah adab menguap. Banyak diantaranya, cara menguap dengan membuka mulut lebar-lebar saat menguap, sehingga semua orang pun bisa melihat seluruh isi mulutnya. hehe.

Padahal menguap suatu perkara yang dibenci oleh Allah. Seperti yang dikutip menurut riwayat oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"......Adapun menguap, maka ia berasal dari setan, hendaklah setiap muslim berusaha untuk menahannya sebisa mungkin, dan apabila mengeluarkan suara "ha'", maka saat itu setan menertawakannya" (H.R Bukhari).

Nah, dalam perkara menguap ni ada aturannya, maka hendaklah menahannya sebisa mungkin, atau dengan menutup jalan terbukanya mulut dengan menggunakan tangannya. Hal ini sesuai dengan apa yang diteladankan Rasululullah SAW dikutip dari riwayat Abu Hurairah RA :

"Menguap adalah dari setan, maka jika salah diantara kalian menguap, hendaklah ia menahannya sedapat mungkin (H.R. Mislim)

Ada pendapat yang dikutip Ismail Bin Marsyid bin Ibrahim Ar-Rumaih dalam bukunya "Adab menguap dan bersin" menjelaskan bahwa Ketika seseorang ingin menguap hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangan kiri, karena menguap adalah salah satu perbuatan yang buruk.

Berangkat dari kasus dan dasar tentang menguap, bahwa menguap adalah suatu perbuatan buruk. Menguap yang baik sesuai tuntunan termasuk dalam ibadah, yaitu menguap dengan berusaha untuk menahannya dan menutupnya agar lebih beradab.
hal ini memang sepele namun ketika menjadi suatu tuntunan maka keberkahan yang dirasakan. insya Allah.

Sudah saatnya merubah kebiasaan buruk kepada kebiasaan yang lebih baik, sebelumnya menguap ala "semau gue"menjadi kuapan cerdas dan beradab. Pergunakanlah tangan kiri yang dianugerahkan, sayang tidak dimanfaatkan. berbeda dengan Buaya punya tangan tapi tak sampai..hehe.

Sebenarnya kalimat "buaaaaya menguap" ini bukanlah dari ciptaanku , tetapi merupakan warisan yang tak tertulis maupun lisan dari Ustadz Isrori Labib Guru bahasa Arabku dulu di MA. Semoga beliau selalu dalam keafiatan dan diberi kemudahan serta dalam keberkahan baik di dunia dan akhirat . Amin

Pada akhirnya, kepada anak didikku yang pernah kutegur dengan kalimat "Buaaaaaya menguap"..jika dianggap pelecehan mohonlah dimaafkanlah ye.. dan apabile bermanfaat serta mengamalkannye Terima kasih banyak Mudah2an menjadi Jariyah diakhirat kelak.
Amin Allahumma Amin

Jam's

Kamis, 23 November 2017

Video Pembelajaran PAI Kelas XI TKJ B tentang Kejujuran SMK Negeri 1 Suk...

Rabu, 22 November 2017

Tugas "design" membuat poster arya my student

Rabu, 01 November 2017

Pantun Skuter bikin "NGAKAK" Pejabat Kayong Utara

Senin, 20 Maret 2017

Khutbah Jumat; Memaknai Istighfar dalam Kehidupan

“MEMAKNAI ISTIGHFAR”
OLEH : JAMANI

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد

ITTAQULLAH, USIKUM WAI IYYA YA BINAFSI BITAQWALLAH FAAQOD FAZAL MUTTAQUN.

Marilah kita senantiasa meningkatkan Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT, Tiada  ada sikap yang terbaik dari seorang hamba allah yang beratauhid ketika ia mati, kecuali maka taqwa menyertainya, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapapun.


HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Adapun tema khutbah Adalah faidah Istighfar dalam kehidpan:
Istighfar adalah sebuah kalimat penting yang banyak diremehkan orang pada masa ini, banyak orang menganggap istighfar itu tidak perlu  hanya membuang waktu saja. Padahal Rasulullah yang sudah dijamin Allah untuk masuk syurga tidak kurang beristighfar dari 70 kali dalam sehari.
Setiap hari kita digempur oleh perbuatan dosa dan maksiat, pendengaran, mata, mulut , langkah dan perbuatan tangan kita tidak pernah berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat.
Allah telah memerintahkan kita untuk banyak beristighfar dan mohon ampun padaNya sebagaimana disebutkan dalam surat Hud ayat 3
3. dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. (Hud 3)
Allah berjanji akan memberikan kehidupan yang baik secara terus menerus selama hidup didunia sampai datang ajal kelak dan memberikan berbagai kelebihan dan keistimewaan kepada mereka yang selalu istighfar mohon ampun padaNya.
Beberapa pengalaman orang yang beristighfar bisa kita ikuti pada beberapa kisah berikut ini :
Dikisahkan dalam kitab Shifatus Shafwah karangan Ibnul Jauzi, bahwa soerang Imam Imam Ahmad Bin Hanbal melakukan perjalanan jauh dan kemalaman, hingga sempat kebingungan untuk mencari tempat bermalam. Kemudian ia meminta izin kepada pengurus masjid setempat untuk memperbolehkannya istirahat di masjid barang satu malam.
Sayang sekali, kendati ketenaran Imam Ahmad sudah sampai di seluruh pelosok negeri, dan di wilayah tersebut sudah banyak ajaran dan pengikut mazhabnya namun tak banyak orang yang tahu bagaimana sosok dan rupa sang Imam, karena keterbatasan informasi dan teknologi seperti saat ini.
Karena itulah, pengurus masjid tak memperbolehkannya menginap di masjid setempat. Sang Imam besar pun sempat luntang-lantung malam itu, hingga akhirnya seorang pengusaha roti bersedia menerima ia di rumahnya.
Ketika sampai di rumah si tukang roti, Imam Ahmad terus memperhatikan amalan yang diwiridkan terus oleh sang tuan rumah. Menurutnya, amalan tersebut sederhana namun istimewa. Sang tuan rumah senantiasa beristighfar dalam setiap aktivitas yang ia lakukan. Lidahnya selalu saja basah dengan zikir dan meminta ampunan Alloh.
“Wahai Tuan, apa fadhilah yang Tuan dapatkan dari amalan selalu beristighfar tersebut?” tanya Imam Ahmad penasaran. Tuan rumah pun tersenyum dan menjawab, “Fadhilahnya, setiap doa yang saya panjatkan kepada Alloh, pasti selalu dikabulkan-Nya,” jawab si tuan rumah.
“Tapi, ada satu doa saya yang hingga saat ini belum dikabulkan Alloh,” sambung sang tuan rumah. Imam Ahmad pun kembali penasaran. “Doa apakah itu, Tuan?” tanyanya. “Dari dahulu, saya berdoa kepada Alloh agar saya dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Namun hingga saat ini, saya belum juga dipertemukan dengannya,” kata tuan rumah.
Mendengar itu, Imam Ahmad langsung terkejut.Bertakbir Allahu Akbar !!! Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdhdad ke bassharah dan bahkan sampai didorong-dorong oleh pengurus masjid sampai kejlanan ternyata karena Istrighfarmu.  Inilah rupanya yang memaksa seorang Imam besar luntang-lantung tengah malam. Ini juga alasannya, mengapa Imam Ahmad diusir dari masjid dan dipaksa didorong sampai berjalan tengah malam hingga akhirnya sampai dipertemukan dengan si tukang roti itu. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW selalu beristighfar setiap hari minimal seratus kali, beliau bersabda:
Yang artinya: “Sungguh aku (Rasulullah) beristighfar memohon ampun kepada Alloh ‘azza wa jalla dan bertaubat kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali” (HR. Nasa’i).
Itulah yang Rasulullah SAW lakukan setiap hari, padahal beliau adalah manusia yang ma’shum, terjaga dari kesalahan. Beliau juga sudah dijamin oleh Alloh tempat yang mulia (maqaman mahmuda) nanti di syurga. Lalu bagaimana dengan kita? Para manusia akhir zaman dengan segunung dosa dan salah yang menyamudera?
Untuk itu marilah kita senantiasa memperbanyak istighfar, dengan sepenuh penyesalan atas dosa yang kita lakukan, dan seutuh pengharapan kepada maghfirah Alloh Ta’ala. Semoga kita termasuk dalam golongan manusia yang berbahagia kelak di yaumul hisab, lantaran banyak beristighfar, sebagaimana sabda Rasululloh SAW:
Yang artinya: “Berbahagialah mereka yang mendapati lembaran-lembaran amalnya dipenuhi dengan istighfar yang banyak.” (HR. Ibnu Majah, Nasa’i dan Thabrani.)

HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Dalam hal ini Imam Hasan Al-Bashri mengajarkan kepada kita bahwa kalimat istighfar yang kita ucapkan tidak hanya sebagai bukti lisan bahwa kita bertaubat kepada Alloh ta’ala. Istighfar juga bukan sekedar menjadi sebab diampuninya dosa kita, sebagaimana termaktub dalam hadis Qudsi, “Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian”. Akan tetapi ternyata istighfar juga akan membuahkan berbagai karunia dan kenikmatan. Beristighfar dengan penuh kesadaran dan keinsyafan, akan mengundang rizki dari Alloh berupa: hujan, harta, anak keturunan, perniagaan dan perkebunan.
Ada sebuah pertanyaan, apa hubungan anugerah rizki dengan istighfar yang kita lakukan? Bagaimanakah logika dan hikmahnya? Jawabnya adalah Hadits Rasulullah SAW: “Sesungguhnya seorang hamba pasti akan terhalang dari rizki disebabkan oleh dosa yang telah ia perbuat” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Hakim).
Jadi jika kita bermaksiat dan berbuat dosa, bukan saja ancaman siksa neraka yang kita dapatkan, tetapi kita juga akan terhalang dari karunia rizki dari Alloh di dunia. Atau menurut Ibnu Rajab, dosa kita akan mengurangi anugerah rizki dan keberkahannya. Dan salah satu cara untuk melancarkan kembali rizki kita adalah dengan memperbanyak istighfar, hingga Alloh Ta’ala berkenan menghapus dosa kita, sang penghalang nikmat dan karunia.
Terkait dengan kedahsyatan istighfar, Rasulullah SAW bersabda:
Yang artinya: “Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Alloh) niscaya Alloh menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Alloh akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka”. (HR.Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim).
Istighfar yang kita lantunkan dengan penuh penghayatan dan perasaan bersalah juga akan mampu menahan datangnya azab dan bala bencana. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Anfal,
yang artinya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka beristighfar (meminta ampun).” (QS. Al-Anfal: 33).

HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Banyak sekali faidah iStrighfar dalam kehidupan, yang salah satunya menjadikan kita menjadi pribadi yang bijak.

Seorang ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab Tanbihul Ghafilin: 67) Demikian khutbah ini, semoga lidah kita dihiasi dengan kalimat toyyibah dengan banyak beristifgfar dalam kehidupan kita sehari-hari.

Rabu, 15 Maret 2017

SOAL LATHAN PAI SMK KELAS XI


Sabtu, 11 Maret 2017

Seleksi Tilawatil Qur'an ke 24 di Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017


MAKNA LOGO

1.    BENTUK GAMBAR
a.    Tugu Durian
Tugu durian merupakan simbol kota sukadana sebagai  tempat; lokasi; daerah yang berada ditengah ibu kota yang akan menjadi pusat kegiatan dilaksanakannya kegiatan STQ ke-24 tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.

b.    Masjid
Gambar masjid merupakan simbol peradaban Islam di Kayong Utara yaitu masjid Oesman Al-Khair merupakan masjid agung menjadi wisata ibadah dan kebanggan masyarakat Kayong Utara yang nantinya akan menjadi tempat kegiatan berbagai lomba di STQ ke-24 tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.

c.     Mimbar segi Delapan
Identik dengan lambang Islam. Bintang segi delapan melambangkan delapan penjuru mata angin, yang menyiratkan makna seperti dalam QS. Al-Baqarah : 115.
Bintang segi delapan merupakan kombinasi dari tiga ornamen yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Segi tiga sebagai simbolisasi dari kesadaran untuk berserah diri serta sifat sifat harmoni, persegi sebagai suatu simbolisasi dari pemahaman tentang duniawi, dan hexagon simbolisasi dari surga yang dikombinasikan menjadi bentuk baru, yaitu segi delapan. Bintang merupakan simbolisasi dari pengembangan/penyebaran agama Islam juga memperlihatkan kerja sama yang konsisten, strategis, dan sinergis dalam membangun suatu kepentingan dan tujuan bersama.

d.    Dua shape terbuka membentuk segi 6
Melambangkan bahwa Kabupaten Kayong Utara yang terdiri dari 6 Kecamatan sangat terbuka, toleran dengan semangat ukhuwah islamiyah dalam kegiatan STQ ke-24tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.

e.    Gambar Shave membentuk 14 Duri
Melambangkan jumlah daerah ; 14 Kabupaten yang ada di Kalimantan Barat yang ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan STQ ke-24tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.

f.     Shave garis lurus 6 buah
Melambangkan bahwa Kabupaten Kayong Utara terdiri 6 kecamatan yaitu Sukadana, Simpang Hilir, Teluk Batang, Seponti, Pulau Maya, Kepulauan Karimata.

g.    Teks Kaligrafi Al-Qur’an Terbuka dan Rekal
Al-Qur’an sebagai pedoman, hidup. Dalam hal ini. Al-Qur’an merupakan Sumber utama Yang Akan dilombakan dalam kegiatan STQ ke-24 tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.

h.    XXIV Romawi
Melambangkan pelaksanaan MTQ yang ke 22 kalinya di Kalimantan Barat

i.      Angka 2017
Melambangkan bahwa pelaksanaan STQ yang ke 24 yaitu pada tahun 2017

2.    TEKS
a.       Seleksi tilawatil Qur’an dengan font ceria Lebaran adalah nama kegiatan kepanjangan dari STQ.
Kabupaten Kayong Utara dengan font logos adji adalah nama Kabupaten sebagai tuan rumah STQ yang ke-24tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2017.
b.    Tingkat Provinsi Kalimantan Barat dengan font Clarendon blk bt adalah tingkat kegiatan STQ.

3.    Warna
a.       Warna Dasar lambang putih Kuning Biru melambangkan wilayah, geografis, bahwa sukadana terletak di daerah laut dan pantai.
b.      Warna teks Seleksi Tilawatil Qur’an melambangkan wilayah kepulauan dan kewibawaan sebagai event akbar dalam mensyiarkan al-Qur’an.
c.       Warna bentuk STQ berwarna kuning melambangkan keemasan, semarak, kemeriahan STQ di Kayong Utara
d.      Kuning dan Hijau pada gambar Bintang Delapan melambangkan semangat Kesemarakan, kehamonisan, pencapaian dalam pelaksanaan STQ di Provinsi Kalimantan Barat
e.      Warna Merah dan putih pada Teks XXIV dan 2017 melambangakan kemeriahan dan dilandasi dengan niat tulus dalam rangka melaksanaan STQ yang ke- 24 di Bumi bertuah tahun 2017.
f.        Warna Teks Hijau Kayong Utara bahwa Kayong Utara terletak pada kawasan hutan lindung Taman Nasional Gunung Palung dan daerah kepulauan.
g.       Warna hitam pada teks Tingkat Provinsi Kalimantan Barat adalah kesetiaan; loyalitas; persatuan yang kuat dan tingkat’ strata dalam suatu masyarakat.

                    






aktivitas untuk berbagi sesama

Aktivitasku .