“MALU SEBAGIAN DARI IMAN”
Oleh : Jamani
(Masjid Al-Hikmah Tanah Merah Sukadana)
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ. اما بعـد
Tiada sikap terbaik, dari seoranag hamba allah yang beratauhid, yang pasti, dalam
perjalanan waktu , akan diwafatkan oleh Allah kecuali maka taqwa menyertainya, dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapapun.
HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Islam adalah agama Allah yang sempurna, universal mencakup semua aspek kehidupan.
Salah satu ajaran Islam yang agung adalah “akhlaq”.
Akhlaq merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan orang yang
beriman. Rasululullah Menegaskan:Innama Buis tu li uta mimma ma kaa rimal akhlaq
“Aku diutus untuk menyempurnakan
akhlaq manusia”(H.R Imam Malik)
“nabi bersabda :
Iman mempunyai enam puluh cabang . dan malu adalah salah satu cabangnya
(H.R Bukhori).
Artinya, Iman terdiri dari atas enam puluh cabang, barangsiapa yang
memiliki kesemuanya berarti ia mukmin. Disini Rasulullah SAW tidak menyebutkan
semua cabang Iman, beliau hanya menyebutkan rasa malu.
Maha Suci Allah, ia menjadi petunjuk yang jelas bahwa malu akan menuntun
kita kepada enam puluh lebih cabang lainnya. Jika kita pemalu, cabang Iman yang lainnya pun akang
mengiringi kita. Dalam riwayat yang lain, Nabi SAW:
“Iman mempunyai enam puluh cabang, yang paling tinggi adalah Laa..ila Ha..Illallah dan yang paling
rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, Sementara Malu merupakan salah
satu cabang Iman (H.R Muslim).
HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Maha suci Allah, Malu adalah bagian
utama dari seluruh bahan Iman. Nabi bersabda: “malu seluruhnya baik”,
(H.R.Muslim), malu selalu mendatangkan Kebaikan (HR. Bukhori) dan terakhir
sabda Nabi “Malu sebagian dari Iman (Hr.At-Tarmizi),
lalu Nabi bersabda : “Malu dan Iman
saling bertaut, jika salahsatunya diangkat, yang lainnya juga terangkat (H.R
Al-Hakim).
Maha Suci Allah, berdasarkan hadits-hadits
tersebut berkutat disekitar “Milik Siapa Kebaikan, Iman dan Akhlaq. Semuanya milik
orang yang mempunyai rasa malu.
HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Para Ulama membagi ada 6 jenis rasa
malu yang dapat kita tanamkan dalam kehidupan kita
1. Malu karena Berbuat Dosa
Maksudnya adalah rasa
malu orang yang melakukan maksiat.
“Kamu
sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan
dan kulitmu kepadamu[1332] bahkan kamu mengira bahwa Allah
tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan (Q.S Fushilat: 22)”
Berdasarkan
ayat ini sangat jelas bahwa setiap
pendengaran, penglihatan dan kulit kita akan menjadi saksi di akhirat kelak
atas perbuatan yang dilakukan.
2. Malu karena Lalai
Maksudnya adalah rasa malu
orang yang tidak menyembah Allah secara sempurna. Apalagi yang tidak
melaksanakannya.
3. Malu karena merasakan
nikmat Allah kepada kita
Malu ini bersumber dari
perasaan kita, bahwa berbagai nikmat Allah telah tercurah sedemikian rupa
kepada kita, dibandingkan rasa syukur kita kepada Allah masih sangat sedikit.
4. Rasa Malu seorang hamba
Yaitu rasa malu seorang
hamba yang selalu mendengar dan tunduk kepada Allah serta tidak menolak perintahnya.
5. Malu karena Cinta
Malu karena begitu besar
cinta kita kepada Allah, kita malu kepadanya, diantara rasa malu rasululullah,
karena begitu dahsyatnya cinta kepada Allah, beliau berdoa :
Ya..Allah, karuniakanlah kecintaan pada Mu, kecintaan pada
mereka yang mencintaimu, kecintaan kepada amal perbuatan yang bisa
mendekatkanku kepada Cinta-Mu.
6. Malu karena merasakan
keagungan Allah
Yaitu rasa malu akibat
merasakan kagungan Allah, hal ini ditunjukkan Malaikat jibril disaat peristiwa isro mi’raj, ketika
Nabi SAW ingin ke Sidratul Muntaha, ketika itu malaikat jibril berhenti. Nabi
SAW Bersabda:
Aku menoleh Jibril .
tiba-tiba ia seperti sehelai kapas yang bercerai berai, yakni karena takut dan
malu kepada Allah saat merasakan keagungan-Nya.
HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Demikianlah, khutbah singkat ini,
dapat kita simpulkan bahwa ada 6 jenis malu yang dapat kita terapkan yakni,
malu karena berbuat dosa, malu karena lalai, malu karena seorang hamba, malu
karena cinta, malu karena merasakan nikmat Allah dan malu karena merasakan
keagungan Allah.
Semoga kita memulainya dari dalam diri
dan keluarga yang dimana Saat ini , ketika kita melihat kondisi umat hari ini,
dari remaja sampai yang tua dalam pergaulan., begitu banyak rasa malu itu
seolah hilang, padahal Allah akan mmbinasakan seorang hamba dengan mencabut
rasa Malu darinya. Semoga senantiasa memberikan cahaya petunjuk ke jalan yang
Benar melalui amal yang diteladankan Rasululullah SAW sehingga kita mendapat
syafaat dihari Kiamat.Amin Allahumma Amin.