H. HILDI HAMID; TOKOH PEDULI PENDIDIKAN di KAL-BAR
Oleh : Jamani,
S.Pd.I
Pendahuluan
Sangat “berlebihan”
jika judul tulisan ini dibaca bagi yang kontra terhadap kepemimpinan H. Hildi
Hamid selama + 5 tahun di Kabupaten Kayong Utara, bahkan ada kaitannya
(baca; prasangka) terhadap pilbup Kayong Utara 2013. Terlepas dari asumsi
tersebut tulisan singkat ini dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan dengan analisis
dan fakta di lapangan.
Seiring dengan
“waktu” kenapa baru sekarang tulisan ini diekspos blog ini, berdasarkan
pengalaman (survei) penulis di lapangan, yakni melihat kondisi orangtua siswa, meskipun itu
tidak menggenapi, namun hal tersebut membuat penulis berfikir bahwa selama ini
pendidikan gratis yang diprogramkan pemerintah sangat berkesan membantu
orangtua siswa dalam pembiayaan sekolah anaknya. Orangtua/wali siswa tidak lagi
dibebani tiap bulannya yang harus “wajib” bayar SPP, belum lagi Mid, ulangan
sampailah ujian. Jangankan mau bayar biaya tersebut, uang jajan anak saja udah
pusing tujuh keliling “ujar dari salah satu orangtua/siswa yang ditemui penulis
(dok. 15 Oktober 2012).
Di sisi lain, sebagian
kecil orang tua yang mampu tidak masalah pendidikan berbayar asalkan
berkualitas outputnya, mahalpun bayarannya puas. Namun, berbeda halnya dengan
paradigma masyarakat Kabupaten Kayong Utara pada umumnya. Mereka (baca;
orangtua/wali) menyekolahkan anaknya belum berbicara pada tahap kualitas, akan
tetapi ada istilah “syukur-syukur anak kami mau sekolah” yang gratis saja anak
susah mau sekolah apalagi berbayar. Inilah kondisi pendidikan di Kabupaten
Kayong Utara.
Dalam hal ini, penulis
berupaya mencoba mencari berbagai sumber dan data-data empirik di lapangan. Kemudian
penulis menggunakan ruang lingkup Kenapa Kal-Bar bukan hanya Kayong Utara, Karena
satu-satunya Daerah Kalimantan Barat yang menerapkan Pendidikan Gratis dari
sekolah dasar sampai menengah atas (baca SMA/MA/SMK) hanya Kabupaten Kayong
Utara.
Berdasarkan
pemikiran di atas, tulisan ini bertujuan tidak lain hanyalah untuk pengetahuan
atau wawasan kependidikan sebagai studi tokoh yang peduli terhadap pendidikan.
Selain itu juga sebagai contoh konsep seorang Bupati sekaligud tokoh yang
sangat peduli terhdap pendidikan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar
dapat diikuti pemerintah daerah lainnya untuk menerapkan kebijakan pendidikan
gratis.
Implementasi Kebijakan
Sebuah pernyataan yang sangat populis
yang ditulis pada lembaran himbauan Bupati Kayong Utara pada setiap buku mata
pelajaran dan buku-buku lainnya yang berbunyi :
“Seiring berubahnya paradigma pendidikan
dari wajib belajar menjadi hak bagi semua rakyat Indonesia. Pemerintah telah
berupaya membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat di semua
jenjang pendidikan. Kabupaten Kayong Utara saat ini merupakan Kabupaten dengan
IPM tersendah di Kalimantan Barat yang harus ditingkatkan sehingga sejajar
dengan Kabupaten lainnya”
Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah
Kabupaten Kayong Utara telah mengambil kebijakan dengan menggratiskan
pendidikan kepada semua peserta didik melalui penyediaan Dana Operasional Pendidikan
(BOP). Dana tersebut digunakan untuk pakaian seragam dan buku teks
pelajaran pada semua jenjang pendidikan
di luar dibiayai BOS. Kebijakan ini bertujuan agar dapat meringankan beban
ekonomi masyarakat Kayong Utara sehingga orang tua peserta didik memiliki
kesempatan melanjutkan pendidikan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk
itu Pemerintah mengharapkan dukungan semua pihak terutama orang tua peserta
didik dalam memberikan dorongan kepada anak-anaknya untuk terus sekolah”
(2009).
Berdasarkan
pernyataan tersebut pada esensinya sebuah kebijakan yang dibuat tentunya berdasarkan
pada analisis kebijakan cerdas, cermat dan bijaksana sehingga dapat menghasilkan
kebijakan yang berani meskipun Kabupeten yang baru berdiri. Namun Analisis tersebut dilakukan tanpa mempunyai
presentense untuk menyetujui atau menolak suatu kebijakan yang bermuara kepada
kepentingan kelompok tapi yang paling nutama adalah untuk kepentingan
masyarakat Kab. Kayong Utara.
Sebagaimana menurut
Winarno (2007:31) ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam analisis
kebijakan diantaranya, yakni a) fokus utamanya adalah mengenai penjelasan
kebijakan bukan mengenai anjuran kebijakan yang pantas, b) sebab-sebab dan
konsekuensi-konsekuensi dari kebijakan-kebijakan publik diselidiki dengan
teliti dan dengan menggunakan metodelogi ilmiah, c) analisis dilakukan dalam rangka
mengembangkan teori-teori umum yang dapat diandalkan tentang
kebijakan-kebijakan publik dan pembentukannya, sehingga dapat diterapkanya
terhadap lembaga-lembaga dan bidang-bidang kebijakan yang berbeda. Dengan
demikian analisis kebijakan dapat bersifat ilmiah dan relevan bagi
masalah-masalah politik dan sosial.
Berkaitan dengan ini, Dunn (2000:1)
mendefinisikan analisis kebijakan sebagai “the process of producing
knowledge of and in policy process” (aktifitas menciptakan pengetahuan
tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan). Bila analisis kebijakan
dikaitkan dengan pendidikan, maka menurut Tilaar dan Nugroho (2008:138) bahwa
anlisis kebijakan pendidikan merupakan salah satu input yang penting dalam
perumusan visi dan misi pendidikan. Bahkan seterusnya program-program
pendidikan yang telah diuji cobakan atau dilaksanakan merupakan masukan bagi
analisis kebijakan yang pada giliriranya akan lebih memperhalus atau
mempertajam visi dan misi pendidikan.
Berdasarkan uraian mengenai pengertian analisis
kebijakan sebagaimana dikemukakan di atas, Sebagai tokoh yang peduli terhadap
pendidikan di Kabupaten Kayong Utara tentunya membutuhkan analisis yang cukup
matang sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sebagaimana yang
diharapkan. Bukan persoalan mampu dan tidak mampu, tapi spirit dan kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan tersebut.
Dalam hal ini, penulis mencoba memberikan sebuah
penilaian objektif dengan batasan analisis plus-minus
(kelebihan dan kelemahan) kebijakan pemerintah yang kaitanya dengan pelaksanaan
pendidikan gratis di Kabupaten Kayong Utara. Analisis kebijakan tersebut
berdasarkan telaah kritis isu-isu pendidikan sehingga menghasilkan sebuah pemikiran
yang dapat dipertanggungjawabkan bukan karena suka atau tidak suka.
Kelebihan
Jika digunakan analisis Plus-Minus
terhadap implementasi kebijakan pendidikan gratis di Kabupaten Kayong Utara, maka ada
beberapa yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor kelebihan dari pada
kebijakan tersebut, yaitu:
(1) Secara politis kebijakan pendidikan
gratis telah dikenal luas oleh masyarakat dan merupakan kebijakan yang populis.
(2) Kebijakan ini merupakan bentuk nyata
dari realisasi desentralisasi pendidikan.(3) Kebijakan
ini mendapat dukungan yang kuat dari berbagai pihak (masyarakat, LSM, Parpol,
dan para pemerhati pendidikan).(4),
dan partisipasi masyarakat (usia
sekolah) semakin meningkat, sehingga dapat mengurangi angka putus sekolah.
Kelemahan
Disamping adanya kelebihan sebagaimana yang
dikemukakan di atas, kebijakan ini juga memiliki sisi kelemahan antara lain:
(1) Sumber daya manusia
yang masih belum memadai. Salah satu faktor keberhasilan suatu kebijakan selain
di dukung oleh dana yang cukup tetapi juga harus ditopang oleh SDM yang handal.(2)
Kurangnya sarana dan prasarana pendukung. (3) masih ada oknum-oknum yang
memanfaatkan kebijakan ini untuk kepentingan individu dan kelompok. (4) Pemerintah
kurang memberikan ketegasan sehingga masih banyak orang tua yang tidak
menyekolahkan anaknya, terutama di desa-desa terpencil.(5) Belum meratanya
sarana prasarana seperti gedung sekolah sehingga terjadi kelebihan siswa,
sangat dimaklumi karena masih dalam membangun.
Kesimpulan
Berangkat dari analisis kebijakan di atas, maka
yang dibutuhkan adalah kriteria efisiensi.
Kriteria ini akan melihat sampai sejauh mana efisiensi atau manfaat
yang diperoleh (benefit) dari
pelaksanaan kebijakan. Jika dilihat dari kriteria yang melihat seberapa besar
manfaat (benefit) yang dapat
diperoleh, maka kebijakan pendidikan gratis menjadi suatu hal yang sangat
bermanfaat. Sehingga Penulis berpendapat bahawa kebijakan ini sangat
positif/baik, dan agar kebijakan ini tetap terus dilaksanakan dan harus menjadi
prioritas program utama bagi Pemerintah Kabupaten Kayong Utara selanjutnya.
Semoga !!!