Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Selasa, 23 April 2013

MAKNA ISLAM DAN IMAN DALAM TELAAH SPRITUAL


MAKNA ISLAM DAN IMAN DALAM TELAAH SPRITUAL
Oleh Jamani, S.Pd.I

Pendahuluan
Alhamdulilah rab sekalian alam yang memberikan nikmat yang tak ternilai kepada kita.Yakni Nikmat Islam dan Cahaya Iman sehingga manjadikan hati kita tumbuh cinta, Penulis kepada  diri kita, keluarga kita, tetangga kita, masyarakat, dan makhluk Allah lainnya. Semoga kita selalu dalam safaatnya melalui meomohon keselamatan dan Bersholawat kepada Nurullah Muhammad Rasulullah SAW. Sebagai sosok Hamba Allah yang dapat kita jadikan suri tauladan disetiap ucapan, sikap maupun perbuatan dalam segala aspek kehidupan.
Bapak-bapak ibu-ibu yang dirahmati Allah.
Pada kesempatan berbahagia ini, sesuai permintan orangtua Penulis yang di sukadana ini, Penulis mencoba menyampaikan makna Islam dan IMAN dalam telaah Spiritual.
Sebagaimana konsep dasar kita:  Innaddina ‘indallahi islam. Sesungguhnya agama yang mulia disisi Allah adalah Islam. Untuk menjelaskan apa itu agama Penulis kutip hadists Rasulullah SAW:
Seorang lelaki menemui Rasulullah saw. dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah agama itu?” Rasulullah menjawab, “Akhlak yang baik.” kemudian ia mendatangi Nabi dari sebelah kanan dan bertanya,”Ya RAsulullah, apakah agama itu?” Nabi menjawab, “Akhlak yang baik.” Kemudian ia menghampiri Nabi dari sebelah kiri, “Apakah agama itu?” Dia bersabda,”Akhlak yang baik.” kemudian ia mendatanginya dari belakang dan bertanya,”Apa agama itu?” Rasulullah menoleh kepadanya dan bersabda,”Belum jugakah engkau mengerti? Agama itu akhlak yang baik.” (al-Targhib wa al-Tarhib 3:405).
Jadi berdasarkan sabda Rasullah ini sangat tepat dengan pengertian bahasa sanskerta bahwa kata agama berasal dari kata a dan gama a berarti tidak dan gama berarti kacau.
Dapat kita pahami bahwa Orang yang beragama adalah orang berakhlaq baik, hatinya tidak kacau dan sikap dan perbuatannya tidak mengacaukan. Tidak merugikan dirinya, tidak merugikan oranglain dan lingkungannya, tidak menipu dirinya dan tidak menipu orang lain dan lingkungannya.
Maka Rasulullah SAW menegaskan:
Innallah la yan zuru, ila suwarikum wa amwalikum, walakin yanzur ila qulubikum wa a’malikum;
Sesungguh Allah tidak memandang wajah dan tubuhmmu tetapi Allah memandang hati dan perbuatanmu.
Bapak-bapak Ibu-ibu yang dirahmati ALLAH.
Terlepas dari pengertian bahasa arab tentang kata Islam. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nurchlois Majid bahwa Islam itu pasrah, tunduk dan taat kepada aturan Allah. jadi semua makhluk Allah yang ada dilangit dan dibumi adalahislam yaitu  pasrah, tunduk, dan taat kepada aturan Allah yang kita sebut dengan sunnatullah. Matahari terbit disebelah timur, terbenam disebelah barat. bumi berotasi dan sebagainya.
Kemudian Manusia, pasrah, tunduk kepada aturan Allah, sejak manusia diberikan kehidupan dalam alam rahim, dibentuk fisiknya, hingga ia keluar- masuk ke alam dunia, tidak pernah manusia protes, ngape hidung begini, ngape mukeku tang bulat, petak panjang segitiga dan sebagainya.
Bapak-bapak ibu-ibu yang dirahmati Allah
Iman yang kita miliki saat ini adalah nikmat yang terbesar dalam hidup kita, dengan cahaya iman ini kita dapat meyakini Allah dan Rasulnya beserta segala makhluk Allah adalah dalam ciptaannya.
Perbedaan orang Mukmin dan Kafir adalah terletak pada sholat, yakni shalat yang bermakna bukan hanya sekedar ucapan dan gerakan tetapi pada makna membuat diri kita atau nafs kita tunduk dihadapan Allah, kita tidak menyia-nyiakan kalimat Allahu Akbar, kita tidak menyiakan-nyiakan kalimat Subhana Rabii’aZIM dan kalimat-kalimat sempurna lainnya.
Namun sebuah pertanyaan besar dalam diri kita, mengapa kita shalat, masih saja bersifat sombong merasa lebih tinggi, berbohong, menipu, mengumpat, dengki, dan sebagainya. Wallahu alam bisawwab.
Penulis mengulang pernyataan Penulis pada saat khatib dimimbar dua minggu yang lalu sebagai kesimpulan bahwa Islam dan Iman itu tidak akan bermakna jika dipahami dalam bentuk hafalan alias kita tahu mengucapkannya dan menyampaikannya, tetapi yang paling utama adalah hati kita dan mengamalkannya yang semua itu hanya mengharapkan Ridho Allah SWT. Maka dari itu Belajar Agama bukan untuk membuat Kita Pintar Berdalil atau beretorika Indah tetapi belajar Agama adalah membuat hati menjadi suci, bersih yang melahirkan sikap, perbuatan yang dicimtai semua makhluk. Wallahu..



MAKNA ISLAM DAN IMAN DALAM TELAAH SPRITUAL
Oleh Jamani, S.Pd.I
Pendahuluan
Alhamdulilah rab sekalian alam yang memberikan nikmat yang tak ternilai kepada kita.Yakni Nikmat Islam dan Cahaya Iman sehingga manjadikan hati kita tumbuh cinta, Penulis kepada  diri kita, keluarga kita, tetangga kita, masyarakat, dan makhluk Allah lainnya. Semoga kita selalu dalam safaatnya melalui meomohon keselamatan dan Bersholawat kepada Nurullah Muhammad Rasulullah SAW. Sebagai sosok Hamba Allah yang dapat kita jadikan suri tauladan disetiap ucapan, sikap maupun perbuatan dalam segala aspek kehidupan.
Bapak-bapak ibu-ibu yang dirahmati Allah.
Pada kesempatan berbahagia ini, sesuai permintan orangtua Penulis yang di sukadana ini, Penulis mencoba menyampaikan makna Islam dan IMAN dalam telaah Spiritual.
Sebagaimana konsep dasar kita:  Innaddina ‘indallahi islam. Sesungguhnya agama yang mulia disisi Allah adalah Islam. Untuk menjelaskan apa itu agama Penulis kutip hadists Rasulullah SAW:
Seorang lelaki menemui Rasulullah saw. dan bertanya, “Ya Rasulullah, apakah agama itu?” Rasulullah menjawab, “Akhlak yang baik.” kemudian ia mendatangi Nabi dari sebelah kanan dan bertanya,”Ya RAsulullah, apakah agama itu?” Nabi menjawab, “Akhlak yang baik.” Kemudian ia menghampiri Nabi dari sebelah kiri, “Apakah agama itu?” Dia bersabda,”Akhlak yang baik.” kemudian ia mendatanginya dari belakang dan bertanya,”Apa agama itu?” Rasulullah menoleh kepadanya dan bersabda,”Belum jugakah engkau mengerti? Agama itu akhlak yang baik.” (al-Targhib wa al-Tarhib 3:405).
Jadi berdasarkan sabda Rasullah ini sangat tepat dengan pengertian bahasa sanskerta bahwa kata agama berasal dari kata a dan gama a berarti tidak dan gama berarti kacau.
Dapat kita pahami bahwa Orang yang beragama adalah orang berakhlaq baik, hatinya tidak kacau dan sikap dan perbuatannya tidak mengacaukan. Tidak merugikan dirinya, tidak merugikan oranglain dan lingkungannya, tidak menipu dirinya dan tidak menipu orang lain dan lingkungannya.
Maka Rasulullah SAW menegaskan:
Innallah la yan zuru, ila suwarikum wa amwalikum, walakin yanzur ila qulubikum wa a’malikum;
Sesungguh Allah tidak memandang wajah dan tubuhmmu tetapi Allah memandang hati dan perbuatanmu.
Bapak-bapak Ibu-ibu yang dirahmati ALLAH.
Terlepas dari pengertian bahasa arab tentang kata Islam. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nurchlois Majid bahwa Islam itu pasrah, tunduk dan taat kepada aturan Allah. jadi semua makhluk Allah yang ada dilangit dan dibumi adalahislam yaitu  pasrah, tunduk, dan taat kepada aturan Allah yang kita sebut dengan sunnatullah. Matahari terbit disebelah timur, terbenam disebelah barat. bumi berotasi dan sebagainya.
Kemudian Manusia, pasrah, tunduk kepada aturan Allah, sejak manusia diberikan kehidupan dalam alam rahim, dibentuk fisiknya, hingga ia keluar- masuk ke alam dunia, tidak pernah manusia protes, ngape hidung begini, ngape mukeku tang bulat, petak panjang segitiga dan sebagainya.
Bapak-bapak ibu-ibu yang dirahmati Allah
Iman yang kita miliki saat ini adalah nikmat yang terbesar dalam hidup kita, dengan cahaya iman ini kita dapat meyakini Allah dan Rasulnya beserta segala makhluk Allah adalah dalam ciptaannya.
Perbedaan orang Mukmin dan Kafir adalah terletak pada sholat, yakni shalat yang bermakna bukan hanya sekedar ucapan dan gerakan tetapi pada makna membuat diri kita atau nafs kita tunduk dihadapan Allah, kita tidak menyia-nyiakan kalimat Allahu Akbar, kita tidak menyiakan-nyiakan kalimat Subhana Rabii’aZIM dan kalimat-kalimat sempurna lainnya.
Namun sebuah pertanyaan besar dalam diri kita, mengapa kita shalat, masih saja bersifat sombong merasa lebih tinggi, berbohong, menipu, mengumpat, dengki, dan sebagainya. Wallahu alam bisawwab.
Penulis mengulang pernyataan Penulis pada saat khatib dimimbar dua minggu yang lalu sebagai kesimpulan bahwa Islam dan Iman itu tidak akan bermakna jika dipahami dalam bentuk hafalan alias kita tahu mengucapkannya dan menyampaikannya, tetapi yang paling utama adalah hati kita dan mengamalkannya yang semua itu hanya mengharapkan Ridho Allah SWT. Maka dari itu Belajar Agama bukan untuk membuat Kita Pintar Berdalil atau beretorika Indah tetapi belajar Agama adalah membuat hati menjadi suci, bersih yang melahirkan sikap, perbuatan yang dicimtai semua makhluk. Wallahu..


Kamis, 18 April 2013

Khutbah Jum'at hari ini; Makna Tanda-tanda Orang Yang beriman


MAKNA TANDA-TANDA ORANG YANG BERIMAN
Oleh:  Jamani, S.Pd.I

Marilah kita maknai ayat ini Q.S al-Anfal (8): ayat 2
 Yang berarti :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Jika kita pahami ayat ini tentunya sebuah pertanyaan di benak kita, mengapa hatiku tidak bergertar ketika mendengar Asma Allah, dan mendengar ayat al-Qur’an.
Kecuali kalau yang membacakan itu bagus bacaannya, katakanlah seperti Qori maupun Qoriah.
Sepertinya disini kita lebih tertarik dengan suara yang merdunya alunan lagu-lagu atau tilawah yang disampaikan. 
Sama halnya kita memandang sesuatu itu dari sudut luarnya saja, padahal Nabi Bersabda “Innallah la yanzuruna suwarikum wa am-walikum walakina yanzuruna qulubikum wa a’malikum.
Sesungguh-nya Allah tidak melihat bentuk. suara dan rupamu melainkan hatimu dan amalmu
Berangkat  dari dalil di atas maka sangat perlulah kita memaknai ayat Qur’an itu.
Sebagaimana disebutkan bahwa akhlaq adalah ajaran utama yang dibawa Rasulullah SAW, maka sangat tepatlah dikatakan bahwa akhlaqnya Rasulullah adalah al-Qur’an. Al-Qur’an terdapat dalam dadanya Muhammad SAW. Sebagaimana Firman Allah SWT:

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu (Muhammad) dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman (Q.S al-Baqarah: 97)
Al-Qur’an adalah akhlaqya Rasulullah SAW akhlaq yang berasal dari kata “makhluk” yang berarti ciptaan yang disebut dengan benda, sedangkan benda itu memiliki sifat. Ternyata al-Qur’an itu bukan hanya sekedar untuk dibaca, didengar, dihafal, dan dinyanyikan atau tilawati namun yang paling utama adalah sami’na wa atha’na.
Mendengar apa yang dibisikkan Qur’an dalam dada  kita dan mentaatinya: maka itulah yang disebut mukmin sedangkan lawannya adalah sami’na wa ashaina mendengar tapi mengabaikannya. 
Untuk lebih jelasnya, bagaimana yang dimaksud “sami’na wa atho’ marilah kita merujuk kepada Sifat-sifat yang difirmankan kedalam dada Nabi Muhammad Rasululullah SAW seperti  Amanah, Siddiq, Fathonah dan tabligh, setia, malu, rendah hati dan penuh kasih sayang.

Dari beberapa sifAt tersebut salah satunya sifat Amanah . sebagaimana firman Allah SWT.Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S Annisa: 58).
Bagaimana supaya hati kita dapat menangkap perintah kebaikan tersebut kita masukkan ke dalam hati  kita pada ayat tersebut seperti :
Sesuggunya Allah menyuruh aku untuk amanah, dan aku harus memberikan amanah ini kepada berhak yang menerimanya. Kalau aku dapat melaksanakan amanah ini, maka Allah akan sayang kepadaku dan memberikan kemudahan dan membimbingku menjadi seorang pemegang amanah yang baik. Allah selalu mendengar kata hatiku dan melihat perbuatanku. Subhanallah.
Namun kita juga tidak terhindar dari nafs dunia yang melawan rasa itu, hati kita berkata, tapi aku sangat butuh, kalau ku ambil sedikit tidak apa-apa, hitung-hitung untuk usahaku. Lagipun orang mana tahu dengan ini, dan banyak lagi kata-kata yang mempengaruhui kita untuk berbuat baik, yang dapat mengarahkan kita kepada “sami’na wa ashaina” mendengar tapi mengabaikannya. Nauzubillahi min zalik.
Itulah sebuah ilustrasi yang membuat hati ini “harus berjuang” . Secara konsep atau teori sangatlah  gamblang; mudah untuk menjadi orang yang baik  namun sangat sulit jika hawa nafsu dunia bericara dalam dada kita semua. Renungkanlah dalam diri kita masing-masing apakah saat ini kita sudah berbuat amanah, jujur, setia, bertanggungjawab, rendah hati, dan lainnya. Atau sebaliknya kita jauh dari sifat-sifat tersebut. Wallahu alam bi sawab. Hannya Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Demikianlah khutbah singkat ini semoga kita selalu mendapat petunjuk dan termasuk kedalam golongan “jika disebut Nama” Allah hati kita bergetar dan Jika mendengar ayat akan bertambah Iman kita dan termasuk orang yang selalu bertawakkal. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Jam, Jum'at, ‎18 ‎April ‎2013

Selasa, 16 April 2013

Berita Terbaru UJian Nasional SMP 2013


sebagaimana ungkapan "Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh" menjanjikan bahwa pelaksanaan UN bagi siswa tingkat SMP tidak akan di undur seperti halnya UN SMA.

"Ujian Nasional tingkat SMP nantinya akan bersamaan dengan Ujian Nasional SMA" kata Nuh, di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Berikut jadwal UN SMA sederajat yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud, Senin (22/4/2013):

IPA : Fisika dan Bahasa Inggris
IPS : Ekonomi dan Bahasa Inggris
Bahasa : Bahasa Asing dan Bahasa Inggris
MA : Tafsir dan Bahasa Inggris
SMK : Bahasa Inggris

Sedangkan UN SMP pada hari tersebut melaksanakan UN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengatahuan Alam (IPA).

Sama seperti tingkat SMA, UN susulan dilakukan satu minggu setelah UN dilaksanakan yaitu pada tanggal 29 April - 2 Mei 2013.

Sebelumnya, UN di sebelas propinsi di wilayah Indonesia bagian tengah tertunda akibat kelalaian perusahaan percetakan dalam mencetak soal sehingga perusahaan tersebut kesulitan dalam mendistribusikan soal-soal ke box soal yang telah ditentukan. [mes]

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menjanjikan bahwa pelaksanaan UN bagi siswa tingkat SMP tidak akan di undur seperti halnya UN SMA.

"Ujian Nasional tingkat SMP nantinya akan bersamaan dengan Ujian Nasional SMA" kata Nuh, di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Berikut jadwal UN SMA sederajat yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud, Senin (22/4/2013):

IPA : Fisika dan Bahasa Inggris
IPS : Ekonomi dan Bahasa Inggris
Bahasa : Bahasa Asing dan Bahasa Inggris
MA : Tafsir dan Bahasa Inggris
SMK : Bahasa Inggris

Sedangkan UN SMP pada hari tersebut melaksanakan UN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengatahuan Alam (IPA).

Sama seperti tingkat SMA, UN susulan dilakukan satu minggu setelah UN dilaksanakan yaitu pada tanggal 29 April - 2 Mei 2013.

Sebelumnya, UN di sebelas propinsi di wilayah Indonesia bagian tengah tertunda akibat kelalaian perusahaan percetakan dalam mencetak soal sehingga perusahaan tersebut kesulitan dalam mendistribusikan soal-soal ke box soal yang telah ditentukan. jam's



Kurikulum 2013; Dasar pemikiran Pro dan Kontra

Mendikbud


PerjuanganKan Nasib Guru


Mengemukakan apa yang ditulis oleh sutanto subijoto tentang pro kontra kurikulum 2013 dismabut dengan Berbagai kritik dan serangan terhadap Kurikulum 2013 ternyata tidak menyurutkan langkah pemerintah. Terbukti Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan pada pertengahan Juli nanti dengan pendekatan terbatas dan bertahap.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa tak akan ada penundaan atau uji coba terhadap Kurikulum 2013 ini. Bahkan, menurut rencana, pada hari ini dirinya akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melaporkan perkembangan kurikulum baru ini.
"Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan tahun ini. Saya akan lapor ke Presiden," kata Nuh di Jakarta, Sabtu (13/4/2013).
Nuh juga mengungkapkan bahwa sejak awal orang nomor satu di Indonesia tersebut telah memberikan dukungan dan arahan terkait implementasi Kurikulum 2013. "Pak Presiden selalu bilang siapkan! Tentu kami segera siapkan dengan baik," kata Nuh.
Sebelumnya, dirinya telah melakukan paparan di hadapan Wakil Presiden Boediono terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. Tanggapan positif muncul dari Wapres dan juga ada kebijakan baru untuk Kurikulum 2013 mengenai jumlah sasaran sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2013.
"Awalnya, kan, untuk SD target 30 persen. Tapi karena terbatas dan realistis saja, dikurangi menjadi hanya lima persen. Untuk SMP ada tujuh persen dan SMA/SMK tetap 100 persen," kata M Nuh.

Sedangkan dilain pihak Pak Slameto salah satu pengunjuk rasa kontra terhadap kurikulum 2013 menegaskan Dengan menggunakan sepeda ontel, salah seorang guru yang masih aktif mengajar di salah satu SMA negeri di Jakarta ini mendatangi Istana Negara untuk menyerahkan surat petisi penolakan Kurikulum 2013. Slamet Maryanto, nama guru tersebut, mengatakan bahwa kebijakan penerapan Kurikulum 2013 pada pertengahan Juli mendatang sulit dilakukan.
Slamet berharap Presiden Republik Indonesia (RI) sebagai pemegang tampuk kekuasaan mau mendengar aspirasi guru yang menjadi ujung tombak dari pelaksanaan kurikulum. "Kami guru ini adalah agen perubahan. Kami siap menjalankan perubahan, tetapi harus matang persiapannya," kata Slamet saat dijumpai di depan Istana Negara, Jumat (12/4/2013).
Ia menilai, pemerintah belum benar-benar siap melaksanakan perubahan kurikulum ini. Hal ini dibuktikan dengan anggaran yang terus berubah dan rencana pengadaan buku serta pelatihan guru yang bersifat instan sehingga dikhawatirkan justru tersendat saat di lapangan.
"Pemerintah tidak siap untuk perubahan kurikulum ini. Anggaran berubah-ubah. Bahkan, untuk KTSP, juga tidak pernah dipaparkan kurangnya apa sehingga harus diubah," jelas Slamet.
Ia juga menyoroti kritik pemerintah yang menilai bahwa dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru hanya sekadar menyalin silabus dan tidak mengembangkannya. "Katanya guru tidak siap dengan KTSP. Kami hanya copy paste silabus. Itu kan mestinya diatasi dengan mengadakan pelatihan intensif, bukan mengganti kurikulumnya," kata Slamet.
"Kami selaku guru yang menjadi agen perubahan. Kami siap menerima perubahan, tetapi tidak semena-mena dan harus ada perencanaan yang matang," ujarnya.