MEMAKNAI SILATURAHIM
DIHARI KEMENANGAN
(BAGIAN 1)
Oleh : Jamani, S.Pd.I
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Alhamdulillah,
maha terpuji Tuhan sekalian alam, seluruh alam memuji kebesaran dan
keagungan-Nya... dibumi, dilaut, dilangit atas kemenangan dihari yang fitri. Sukacita
menyambut dan merayakan idul fitri nan bahagia.
Kalimat-kalimat
takbir menggema diseluru alam, tak terkecuali, tua muda, anak-anak, kaya
miskin, semua bersuka cita dihari kemenangan.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Subhanallah,
maha suci Allah dengan kesucian-Nya, beruntunglah bagi yang menyucikan jiwanya
dihari yang suci, dan merugilah bagi yang mengotorinya..
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Lailah
ha illahllah , tiada tuhan melainkan Allah wazalla, allah yang Maha berkuasa
atas segala sesuatu, maha pemberi pertolongan, maha pemeberi petunjuk dan maha
menghendaki segala sesuatu, maha pengampun atas makhluknya dan manusia dari
kesalahan dan kehilapan yang diperbuat.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Para hadirin jamaah idul
fitri rahimakumullah
Sebulan
penuh kita berpuasa, menahan segala lapar dan dahaga, sebulan penuh kita
diberikan bimbingan melalui membaca firmannya..sebulan penuh beribadah melalui
shalat-shalat lail tarawih dan witr bersama,..dan memberikan suatu malam suci
lailatul qadr yang dikehendakinya..dan mengajarkan kita membersihkan jiwa dari
kekotoran, kebakhilan, kekikiran, ketamakkan serta kesombongan melalui zakat
fitrah. Selain itu kita diajarkan bagaimana menyantuni , menciptakan kasih
sayang dan selalu hidup dengan saling
mangasihi, sikaya dan simiskin hidup dengan penuh kebersamaan..
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Para
Hadirin jamaah idul fitri rahikumullah
Pada
hari ini, kita menyambut hari kemenangan ummat islam, seluruh dunia
menyambutnya dengan sukacita...tidak terkecuali dimanapun berada.
BERTASBIH,
BERTAMID, BERTAKBIR,
Sebagai
ungkapan rasa syukur atas kemenangan dihari yang fitri penuh bahagia...
Pakaian
serba baru, cat rumah berwarna-warni, juadah makanan dan kue serba ada..sebagai
ungkapan bahagia menyambut di hari raya tahun ini.
Tak
dapat kita pungkiri hal tersebut kita lakukan sebagai tradisi turun temurun
sebagai ungkapan rasa senangnya menyambut lebaran.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Dengan
maha kasih sayang Allah kepada hambanya, agar hari raya idul fitri tahun ini
lebih bermakna yang paling utama adalah membersihkan hati dengan menjaga dan
menyambung silaturahim yang terputus, saling maaf-memaafkan jika khilaf kata
dan perbuatan dalam pergaulan antar sesama yaitu : terhadap orang tua, suami
istri, saudara-saudara kita, abang, kakak, dan adik kita, kemudian terhadap
keluarga kita, paman, bibi, sepupu, keponakan, serta kerabat lainnya. Selain
itu kita juga saling memaafkan dan minta maaf kepada tetangga dekat dan jauh,
serta di lingkungan masyarakat kita.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Lepaskan
dan hilangkan semua hati yang penuh rasa
dendam, egois, gengsi untuk meminta maaf akibat hal-hal duniawi yang sifatnya
sementara. Hilangkan persengkataan yang hanya membuat hari yang fitri ini tiada
bermakna.
Apalah
arti berpakaian serba baru kalau hati masih penuh kedongkolan dalam rumah
tangga, apalah arti rumah bercat warna-warni kalau sama saudara saling sengketa
dan tidak saling sapa, apalah arti juadah makanan dan kue serba ada kalau hati
penuh kedengkian dan keegoaan...
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Para hadirin jamaah idul
firti rahimakumullah
Sehubungan dengan tema khutbah id kita tahun ini yakni
“menjaga dan menyambung silaturahim menuju idul fitri lebih bermakna”
1.
Menjaga
dan hubungan silaturahmi terhadap orang tua
Sangat beruntunglah bagi kita yang
masih sempat meminta maaf atas kehilapan kata-kata sikap n perbuatan yang
sempat menitiskan air matanya...menyinggung perasaannya, memperlakukannya
seperti anak kecil, tapi ia sebagai orang tua dengan kasih sayang dan
keikhlasannya memaafkan kita dengan penuh kebahagiaan karena sang anak mencium tangannya
dihari yang fitri...
Ada juga diantara kita tahun lalu
masih dapat bersama-sama dan bersalaman dengan kedua orang tua, tapi tahun ini
orang tua telah tiada, ibu yang mengandung kita, membesarkan kita, membimbing,
serta kasih sayang yang slalu tercurah kepada kita, ...tetapi pada tahun ini
kita hanya meratapi nisan yang bertulis namanya..
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR, WALILLAHIL HAM
Akan
tetapi Lebih menyedihkan dihari raya tahun ini,ada diantara kita tidak sempat
memohon ampun atas kehilafan yang diperbuat disaat sisa hidupnya, tangan kita
berat untuk memandikan ketika orang tua kita ingin mandi, berat tangan kita
untuk menyuapkan makanan ketika ia lapar, berat tangan kita ketika ia haus,
jijik tangan kita ketika ia ingin membuang hajat, mengulur-ngulur waktu dan
hitung-hitungan pergi berobat ketika ia
sakit sampai –sampai ketika ia dalam sakratul maut kita tidak disisinya, dan
bahkan ketika ia dikubur kita tidak menemuinya...
ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR WALILLAHIL HA
Ingatlah
kenangan indah kita dimasa kecil. Ingatkah kita ketika kita memegang tangan
ibu, ingatkah kita ketika tangisan kita sepanjang malam ketika kita masih bayi
dan orangtua kita tetap sabar dan bahagia menemani kita meskipun esok hari mesti bekerja?, lalu
mengapa sekarang kita merasa congkak kepada mereka dan menganggap mereka tak
level lagi bagi kita? Apakah kita lupa ketika dulu di perut ibu kita menyedot
darahnya, makan zat besi dan kalsium darinya, setelah lahir punggung ibu
menjadi sakit dan tidak bisa berdiri tegak karena melahirkan kita? Namun dia
begitu bahagia merasakan kelelahan itu?
Al-Qur’an
berkata kepada kita :
“dan
ucapkanlah wahai rabbku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
mendidik aku waktu kecil, (Q.S al-Isra: 24’)
Al-Qur’an
juga berkata kepada kita:
“ibunya
yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyusuinya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakmu (Q.S Luqman: 14)
2.
Menjaga
hubungan Keluarga
3.
Menjaga
Hubungan dengan keluarga sanak saudara
4.
Menjaga
Hubungan dengan tetangga dan masyarakat
Penjelasan berikutnya akan
dilanjutkan pada tulisan bagian 2........