Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Rabu, 23 Desember 2015

SMK NEGERI 1 SUKADANA STUDI BANDING; SIAPKAN PEMANDU WISATA DALAM MENYONGSONG SAIL KARIMATA 2016





SMK Negeri 1 Sukadana merupakan satu-satunya sekolah Kejuruan (SMK) program keahlian Pariwisata di Kabupaten Kayong Utara. Pada  jurusan ini peserta didik dibekali berbagai kompetensi dalam melakukan pelayanan dibidang Usaha Perjalanan Wisata. Berbagai kompetensi yang dikuasai berawal dari menerima dan memproses reservasi tiket sesuai permintaan pelanggan, mengurus transportasi perjalanan domestic maupun internasional beserta dokumen-dokumen yang berhubungan, menjadi pemandu wisata baik perjalanan wisata maupun aktraksi / obyek wisata, layanan transfer, menghitung harga paket perjalanan dan menyelenggarakan kegiatan perjalanan wisata, menjual produk wisata dan melaksanakan tugas tata operasi darat (ground handling) dan sebagai pengelola informasi wisata lainya.
Berangkat dari hal tersebut dan dalam rangka menyongsong Sail Karimata Tahun 2016 merupakan Suatu keharusan  bagi SMK Negeri 1 Sukadana Khususnya Jurusan Pariwisata untuk ikut serta dan mensukseskan kegiatan bertaraf internasional tersebut. Melalui Program studi banding Praktek Pemanduan Wisata (Cultutre Tour, Pilgrim, ecotourism) diharapkan peserta didik benar-benar mendapatkan pengalaman baru, belajar secara nyata dengan berkunjung ke Objek Wisata secara langsung dan lebih menguasai keahlian di bidang pemanduan sesuai tema, objek wisata yang dituju. Kepala Program Pariwisata menerangkan bahwa program kegiatan ini berdasarkan pada :
1. Undang- Undang   Republik  Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Kurikulum SMK mengharuskan praktek harus lebih  banyak  dari  pada  teori  yaitu  70%  praktek dan  30%  teori.  Terutama  dalam praktek  memerlukan  kreatifitas guru  dalam menggunakan  metode  yang  efektif,efesien dan menarik. 2. Visi-Misi SMK N 1 Sukadana. 3. Program kerja UPW
Berdasarakan dengan hal tersebut maka SMK Negeri 1 Sukadana memiliki potensi besar untuk ditumbuhkembangkan dalam memajukan Pariwisata di Kabupaten kayong Utara. Baik Dari Pemanduan, kerajinan, Keragama seni dan Budaya Lokal, Pelayanan, dan juga sebagai media centre para turis sehingga mereka mudah mengakses potensi Wisata lokal  yang ada di Kabupaten Kayong Utara. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya tidak terlepas dari  kerjasama dan perhatian dari berbagai pihak, terutama Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan dan Disbudparpora dan masyarakat Kabupaten Kayong Utara.
Memang diakui bahwa kegiatan studi praktik pemaduan wisata di luar Kabupaten Kayong Utara baru pertama kali dilaksanakakan. Hal ini tentunya karena masih minimnya dan keterbatasan anggaran dan fasilitas, akan tetapi pihak SMK tetap berusaha untuk memenuhi tuntutan Kurikulum SMK sebagaimana yang diamanatkan undang-undang di atas.
Kegiatan Praktik pemanduan  juga dilakukan sebagai langkah awal bagi peserta didik untuk melakukan studi praktek guiding di luar Kabupaten Kayong Utara, kedepan tidak hanya di Kalimantan Barat tapi diluar kalbar, seperti di  di pulau jawa, Yogyakarta, bahkan Bali. Untuk merealisikan ini, siswa akan diarahkan untuk menabung,sejak awal dari kelas X sehingga pembiayaan tidak dibebankan kepada sekolah tetapi juga ada kerjasama oirangtua/wali siswa.
Sehubungan hal tersebut Tulus, S.Pd. selalku Kepala Sekolah sangat mendukung kegiatan praktik pemanduan ini untuk menjadikan Lulusan SMK Negeri 1 Sukadana yang memiliki lulusan yang berkualitas di Bidang keahliannya. Menurut beliau bahwa tahun depat sekolah sudah memprioritaskan pengadaan sarana Jurusan Pariwisata sehingga peserta didik akan lebih mudah melaksanakan praktik pembelajaran, dan dapat diandalkan nantinya dalam menyongsong Sail Karimata. Sehingga SMK pariwisata merupakan asset bagi kemajuan pembangunan, khususnya di bidang Pariwisata di  Kabupaten Kayong Utara.
Selanjutnya Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 s.d 24 Desember 2015. Adapun sasaran objek yang dituju adalah Kota Pontianak, Singkawang dan Mempawah.  Di kota pontianak peserta didik menuju ke Istana Qadariah, Masjid Jami’, Mujahidin Pontianak, Museum, dan Rumah radank dan sentra Bisinis. Sedangkan di Singkawang yaitu di Pasir Panjang, Mimi Land dan Mempawah yaitu di Wisata Nusantara.
Adapun Peserta didik yang mengikuti kegiatan ini adalah kelas XI sesuai kurikulum mata diklat Produktif yang berjumlah 17 Orang siswa jurusan Usaha Perjalanan Wisata, kemudian dalam pelaksanaan kegiatan praktik ini didampingi Oleh Guru Produktif Novaliana, Abdullah Fikri, S.Pd dan kepala Lab Pariwisat Suraya, S.Pd.

Jumat, 11 Desember 2015

Mengingat Allah dalam Kehidupan


MengingatAllah SWT dalam Kehidupan
Oleh : Jamani

Firman allah swt :
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Dalam hidup tentu ada banyak hal yang telah dan akan kita lalui. Ada saat dimana kita merasa senang. Namun tentu hidup tak selamanya akan menyenangkan. Ada saat dimana kita mengalami kegagalan dan kekecewaan dalam mengarungi setiap cobaan. Hingga kadang membuat kita larut dalam kesedihan yang mendalam. Roda kehidupan memang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. saat kita sedang berada di atas, terkadang diri ini sering lupa dengan keberadaan allah swt. Kita terlupa... Bahwa sebenarnya semua yang telah didapat adalah murni karena pemberiannya. Namun saat hidup kita tiba- tiba susah dan menderita, kita baru sadar... Bahwa kita adalah makhluk yang sangat lemah dan tak bisa apa- apa. Keterpurukan justru kadang menjadi ‘cara ampuh’ tuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepadanya. Tak heran, jika “kepedihan membuat menusia bertahan, dan lebih bertuhan”.
Allah swt memang tidak menjanjikan langit selalu biru, jalan lurus tanpa batu, matahari tanpa hujan, dan kebahagiaan tanpa kesedihan. Namun allah selalu menjanjikan kemudahan dalam setiap kesulitan dan hikmah dalam setiap cobaan. Apapun kondisi yang sedang kita alami...
 Mari segarkan kembali hidup ini dengan menghayati beberapa firman allah swt:
“ hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. (q.s al ahzab: 41).
 “ingatlah kamu kepada-ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu (Q.s al baqarah 152).
Terlalu mengejar dunia kadang memang melelahkan, tapi saat kita mengejar ‘sang pemilik dunia’, rasanya sungguh menenangkan. Seperti disebutkan dalam firmannya :
“orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat allah-lah hati menjadi tenteram (Q.s ar rad 28).
 “dan barang siapa berpaling dari dzikirku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Q.s thaha: 41).
Rasulullah saw pun bersabda bahwa allah berfirman yang artinya : “aku bersama hamba- hambaku selagi ia mengingatku dan kedua bibirnya bergerak- gerak menyebutku” (H.R ahmad dan ibnu majah). Dalam hadits yang lain, beliau juga bersabda : “tidaklah segolongan orang mengingat allah, melainkan para malaikat menghormati mereka, rahmat menyelubungi mereka, ketenangan menyelimuti mereka, dan allah mengingat mereka bersama orang- orang yang ada di sisinya. (H.R Muslim dan Tirmidzi).

Raihlah keberuntungan dalam hidup ini dengan selalu mengingatnya dalam setiap aktivitas yang kita lalukan. Bukankah itu tidak akan mengurangi jam kerja atau kesibukan kita..? Dengan begitu, apapun keadaan yang sedang dialami tetap akan ada allah di hati ini. Bertawakallah dengan penuh, dan rasakan pertolongannya dengan utuh. Jika dunia hanya persinggahan, mengapa tidak kita banyakkan bekal tuk meneruskan perjalanan..? Karena hanya ada 1 tempat persinggahan. Hidup hanya sementara, sayang jika menjalaninya dengan biasa- biasa saja.
Ada beberapa salah satu amalan yang menjadi rahasia dan kunci sukses kehidupan rasulullah, para shabat, dan generasi rabbani. Karena, aktivitas kehidupan mereka tidak melalaikannya dari selalu ingat allah.
1.    Mendirikan sholat 5 waktu, selalu berdoa dan berdzikir kepada allah dengan sholat, berdo'a dan dzikir kepada allah, inya allah hati menjadi tenang, damai dan makin dekat dengan-nya.
2.    Membaca al qur'an dan maknanya (arti dari setiap ayat yang dibaca) insya allah dengan membaca al qur'an dan maknanya, akan menjadikan kita makin dekat dengan-nya. Yang mungkin selama ini al-qur’an hanya kita pajang dan simpan hingga seperti tak bertuan.

3.    Mengingat kematian yang dapat datang setiap saat kematian sebenarnya sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Dan dapat secepat kilat menjemput.

4.    Membayangkan tidur di dalam kubur. Membayangkan tidur dalam kuburan yang sempit , gelap dan sunyi saat kita mati nanti. Semoga amal ibadah kita selama di dunia ini dapat menemani kita di alam kubur nanti.

5.    Membayangkan kedahsyatan siksa neraka. Azab allah sangat pedih bagi yang tidak menjauhi larangan-nya dan tidak mengikuti perintah-nya.
6.    Merasakan kebesaran allah swt, atas semua ciptaan- nya seperti alam semesta (jagad raya yang tidak berbatas) beserta semua isinya.

7.    Merenung atas semua kejadian alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimana semua itu mungkin berupa ujian keimanan, peringatan, atau teguran bagi kita agar kita selalu ingat kepada-nya.

8.    Mensyukuri segala karunia dan begitu besar nikmat yang allah swt angerahkan kepada kita, janganlah kita selalu melihat ke atas, lihatlah orang lain yang lebih susah. Begitu banyak nikmat yang diberikan oleh- nya. Saat ini kita masih bisa bernafas, masih bisa makan, bisa minum, masih mempunyai keluarga, masih mempunyai apa yang kita miliki saat ini, masih bisa bernafas (masih diberi kesempatan hidup).  Masih pantaskah kita tidak bersyukur dan tidak berterimakasih pada-nya.

9.    Membayangkan kenikmatan surga-nya. Kesenangan duniawi hanya bersifat sementara, sangat singkat dibanding dengan kenikmatan di akhirat yang tidak dibatasi waktu. Dan banyak lagi upaya yang dapat kita lakukan dalam mengingat allah swt.

Semoga kita termasuk golongan yang selalu mengingat allah. Selalu mengikuti perintah-nya dan menjauhi larangan-nya dan insya allah diizinkan untuk meraih ridho surga-nya. Amin…..

Jumat, 25 September 2015

Khutbah Hari Ini; Memaknai Peristiwa Qurban dalam Kehidupan

Memaknai Peristiwa Qurban dalam KehidupanOleh : Jamani

Para hadirin jemaah jumat rahikumullah
Marilah kita banyak bersyukur,  atas segala karunia dan nikmat allah swt yang kita rasakan hingga detik ini, selain diberikan jasad yang sehat, kita juga tergolong manusia yang sangat beruntung, meskipun disela kesibukan dalam memenuhi kebutuhan hidup, kondisi alam tak bersahabat maka dengan cahaya keimanan yang tertanam dalam jiwa kita, sehingga kita dapat hadir untuk melaksanakan shalat fardhu jum’ah.  “Maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.Para hadirin jemaah jum’at rahukumullahSehubungan masih dalam suasana bulan zulhijah, 2 dzulhijah 1436 h, maka tema jumat kita hari ini adalah memaknai hikmah idul adha dalam kehidupan. Sebelum itu marilah kita senantiasa selalu meningkatkan amal sholeh, menjauhi larangan-nya, agar kita selalu dalam petunjuk-nya, rahmat dan rahim-nya, sehingga mendapatkan predikat taqwa yang dimuliakan disisi-nya.

Hadirin jemaah jumat rahima kumullah :
Firman allah swt : Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan allah terhadap hidayah-nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.Hadirin jemaah jumat rahima kumullah :
Idul adha , dikenal hari raya haji dan hari raya qurban, disebut hari raya haji mengingatkan kita kepada baitullah di masjidil haram  yang dibangun bangsa ka’ab. Nabiyyalallah ibrahim as. Umat islam di dunia suka-cita, telah melaksanakan syariat haji sebagai syariat agama .
Kemudian disebut hari raya qurban, qurban berasala dari kata qorib berati “dekat”, sehingga qurban secara syariat  ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada allah swt, diberikan kepada fuqoro’ wal masaakiin.Sedangkan secara maknawiyah menyembelih sifat kekikiran menjadi suka memberi, putus asa, menjadi optimis, sombong menjadi tawadhu’, sifat maksiat menjadi orang yang bertaubat dan lain sebagainya.
Hadirin shalat jumat rahima kumullah,
Peristiwa qurban, kita diingatkan pada perjuangan seorang ayah, ibrahim as. Ibrahim adalah seorang ayah mengalami proses hidup pernuh perjuangan, memiliki kesabaran dan selalu taat kepada allah swt, meskipun berbagai ujian yang menimpanya sehingga ibrahim diangkat allah derajatnya sebagai imam semua manusia.
 Sebagaimana firman allah swt :Dan ketika ibrahim diberi cabaan (bala?) Oleh tuhannya dengan beberapa kalimat (berbagai cobaan) , lalu ibrahim lulus dalam cobaan itu. Allah berfirman, ?sesungguhnya aku menjadikan kamu hai ibrahim imam semua manusia ....?. (qs. Al-baqarah : 124)?
Berdasarkan ayat tersebut, bahwa nabi ibrahim as, diuji dengan suatu ujian yang hari ini bagi yang beriman satupun tak sanggup, yakni menyembelih seorang anak yang ia sayangi dan kasihi, anak yang sangat cerdas, anak yang apabila melihatnya hilang rasa lelah dan letih, temannya bermain bersuka cita, dan satu-satunya anak yang atas doanya siang dan malam, usaha dan ikhtiarnya, ketika ia sudah memperolehnya ia disuruh untuk menyembelihnya, ..
Namun, ibrahim dengan ketaatannya dan kesabaranya ia tidak mengeluh, ia tidak membantah, malah imannya semakin kokoh semakin kuat sebagai hamba allah yang menginginkan ridho allah swt.
Kalau itu yang diujikan kepada kita sebagai orang yang beriman, apakah kita sanggup, apakah kita mau mengorbankan anak kita, apakah kita mau anak kita diganti dengan emas permata ? Apakah kita mau memilih diuji allah dengan mengurbankan anak kita dengan mengorbankan harta kita. Apakah kita sanggup memilih ujian mengurbankan anak dengan ujian kondisi alam yang saat ini, kemarau panjang, kabut asap, yang diakibat perbuatan, tangan-tangan manusia yang tak bertanggungjawab, pasti kita memilih anak simata wayang kita, kita memilih keuturanan kita yang nantinya akan meneruskan perjuangan dan mendoakan, mengurus jenazah kita ketika meninggalkan dunia ini.
 kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka shalatlah karena tuhanmu, dan sembelihlah hewan ( qurban). Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus? (qs. Al-kausar : 1-3)
Begitupula dengan anaknya ismail dengan pasrah dan tunduk terhadap perintah allah :  sebagaimana firman allah swt:
“tatkala anak itu sudah dewasa, ibrahim berkata kepada anaknya: “wahai anakku, sungguh aku telah bermimpi menyembelih kamu. Karena itu, apa pendapatmu tentang mimpiku itu?” Ismail berkata: “wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya allah, engkau akan mendapati aku termasuk orang yang sabar.” (qs. As-shaffat [37]: 102)Sungguh ayah dan anak ini  merupakan uswah hasanah bagi kita semua. Bahkan syariat nabi muhammad saw merupakan syariat yang dulunya telah diwahyukan allah kepada ibrahim (asy-syura : 13).  Sebagaimana sabda nabi saw :
Sunnatu abikum ibrahim.? (sunnah bapakmu adalah ibrahim)
(hr. Ahmad dan ibnu majah).

Para hadirin jemaah juamat rahikumullah
Kemudian kita diingatkan diingatkan oleh seorang wanita sekaligus istri dan ibu siti hajar yang bersikap sabar dengan keadaan dan kondisi yang berba sulit,serba ketiadaan mengandung ismail sampai melahirkannya, pada saat menyusui ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Dengan linangan air matanya dimana seorang ibu yang baru merasakan, berbagi kasih sayang kepada anaknya, tiba-tiba suaminya datang untuk menjemput untuk dikorbankan,

Namun ia tapi ia pasrah, ikhlas tawakal atas kehendak allah swt. Tetap patuh taat seta pada suaminya ibrahim as, dengan penuh kasih sayang membesarkan membimbing anaknya ismail...dan yakin bahwa allah bersamanya “la tahzan wala tahzan innallahama’ana. Jangan gentar, janganlah bersedih yakinlah bahwa allah bersama kita).

Hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Dari beberbapa dalil dan uraian di atas bahwa pada intinya adalah melalui ujian yang allah berikan kepada kita saat ini, kita diberikan kesuburan alam, kesehatan, harta, kedudukan dan jabatan, istri, anak dan keluarga yang utuh adalah merupakan sebuah nikmat dan karunia yang patut kita syukuri dengan sabar dan selalu mengingat allah.
Berapa banyak nikmat dan karunia yang tak terhitung allah berikan kepada kita, apakah kita juga tidak pandai bersyukur !Maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Para hadirin jemaah jum’at rahikumullahMarilah kita menyadari kembali bahwa segala nikmat yang diberikan allah pada hakikatnaya adalah sebagai cobaan atau ujian. Apabila nikmat itu diminta oleh yang memberi. Sedang nikmat yang berupa harta yang kita miliki, hendaknya kita ikhlas untuk berinfaq; bersedekah di jalan allah, umur dan kesehatan mari kita pergunakan sebaik-baiknya sebelum ajal menjemput.
 Realisasi rasa syukur tersebut, bukanlah suatu perbuatan yang sia-sia, tapi dengan demikian akan mempertebal iman dan takwa kepada maha pencipta, dan yang terpenting kita akan terhindar dari murka dan siksaan allah seperti firmannya dalam surat al-an’am ayat 46 yang berbunyi:
artinya: “katakanlah, terangkanlah kepadaku jika allah mencabut pendengaran dan penglihatan kepadamu? Perhatikanlah bagaimana (kami) berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (kami) kemudian mereka tetap berpaling juga.”
satu hal lagi yang lebih membesarkan hati kita yakni adanya jaminan allah subhannahu wa ta'ala bagi hambanya dengan firmannya dalam surat ibrahim ayat 7:
 Artinya: “jika kalian bersyukur niscaya aku tambahkan bagimu beberapa kenikmatan, dan jika kamu sekalian mengingkarinya ingatlah siksaku sangat pedih.
Demkian khutbah ini semoga kita termasuk orang yang pandai bersyukur dan mengingat allah melalui sabar dan sholat.
 

Sabtu, 05 September 2015

Memaknai Ilmu Sebagai Amanah

MEMAKNAI ILMU SEBAGAI AMANAH ALLAH SWT
OLEH : JAMANI


Marilah kita banyak bersyukur,  atas segala karunia dan nikmat allah swt yang kita rasakan hingga detik ini, selain diberikan jasad yang sehat, kita juga tergolong manusia yang sangat beruntung, meskipun disela kesibukan dalam memenuhi kebutuhan hidup, maka dengan cahaya keimanan yang tertanam dalam jiwa kita, sehingga kita dapat hadir untuk melaksanakan shalat fardhu jum’ah sebagaimana perintah allah dan rasulullah saw

maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya”
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Sholawat dan salam kita persembahkan kepada ikutan kita nabiyyallah muhammad saw.
Yang membawa umatnya dari kegelapan kepada cahaya terang benderang !

Para hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Marilah kita senantiasa selalu meningkatkan amal sholeh, agar kita selalu dalam petunjuk-nya, rahmat dan rahim-nya, sehingga mendapatkan predikat taqwa yang dimuliakan disisi-nya.


Para hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Hidup ini adalah ujian, salah satu ujian itu berupa amanah, menjalankan amanah adalah satu kewajiban, salah satu amanah tang akan disampaikan pada khutbal kali ini adalah amanah ilmu sebagai titipan dan milik allah swt.

Allah swt berfirman :

“hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati allah dan rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui (q.s al anfal: 27).

Bedasarkan ayat ini, kita bisa memahami bahwa allah dengan tegas melarang sifat khianat. Rasulullah dengan tegas membimbing umatnya untuk menjalankan amanah ilmu sekecil apapun amanah yang diberikan. Meskipun satu ayat.

Para hadirin jemaah jum’at rahima kumullah
Berkenaan dengan menjalankan amanah ilmu seperti yang dikemukakan, ada 4 prinsip yang mendasari kita dalam menjalankan amanah ilmu, harta dan keluarga.
1.    Menyampaikan ilmu dengan menjaga hak allah swt
2.    Menyampaikan ilmu dengan menjaga hak sesama manusia
3.    Menyampaikan ilmu dengan menjauhkan diri dari sifat berlebihan.
4.    Menyampaikan ilmu dengan mengandung sebuah pertanggungjawaban

 Kaum muslimin rahimakumullah
Dalam konteks keislaman, para ulama, pengajar, pelajar, mahasiswa dan sarjana harus menunaikan amanah yang ada di pundak mereka dengan mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan dan menyampaikannya kepada orang lain.

Dengan ilmu yang disampaikan haruslah memberikan dampak kebaikan dan manfaat bagi orang lain, menimbulkan rasa aman, menimbulkan kedamaian,  tumbuhnya kasih sayang dan persaudaraan ukhuswah islamiyah,
Pertama dengan mendepankan prinsip menjaga hak allah swt.

Dalam menyampaikan kebenaran, yakinlah bahwa kebenaran hanya milik allah, bukan dengan klaim / pengakuan kebenaran yang kita miliki dan pelajari.
Hal inilah yang saat ini berkembang di masyarakat kita, munculnya kelompok-kelompok dari eksklusiv, sekuler dan liberalis yang menciptkan pepercahan ummat,

Bergitu juga sebagai penuntut ilmu seharusnya tidak langsung menerima, haruslah kita lebih mengkaji, bukan sekedar mendengar dan membaca kitab-kitab secara tekstual, tetapi belajar yang dituntun dan dibimbing sehingga menghindari distorsi atau penyimpangan pemahaman dalam keberislaman di masyarakat.

Kemudian dalam menyampaikan ilmu kita harus menghormati hak sesama manusia, yaitu hak ingin dicintai dan dihargai, bukan saling mendikte, melecehkan, apalagi saling memvonis sehingga menyakitkan dan sampai memutuskan tali kasih sayang allah,Dalam hal ini allah swt berfirman :
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?

Mereka itulah orang-orang yang dila'nati allah dan ditulikan-nya telinga mereka dan dibutakan-nya penglihatan mereka (q.s muhammad 22-23)

Para hadirin jemaah jumah rahima kumullah
 jangalah kita menyampaikan ilmu yang melampaui batas dan berlebihan, ketahuilah bahwa kita sangat sedikit dititipkan tentang ilmu dan ajarkanlah dengan bimbingan dan tuntunan sebagaimana yang diajarkan rasululullah dengan sifatnya penuh kebijaksanaan, penuh kecintaan dan kasih sayang, sesuai porsi dan  kemampuan yang kita miliki,

Dengan meyakini bahwa setiap kata; kalimat dan pernyataan ilmu yang disampaikan sehingga menjadi perilaku dan pemahaman seseorang dalam kehidupannya, akan dimintai pertanggujawaban dihadapan allah swt di akhirat kelak.
Para hadirin sidang jum’ah rahimakumullah
Adapun hikmah dalam meyakini bahwa ilmu itu milik allah swt.

Pertama,
1.       Membuat manusia sadar bahwa betapa tidak berarti dirinya dihadapan allahswt, sebab seluruh ilmu yang dimiliki manusia adalah ibarat setitik air laut dibandingkandengan air laut secara keseluruhan. Oleh karena itu manusia tidak ada alasan untuk sombong dan menjadikan ilmu menjadi penyebab kekufuran dan kedurhakaan kepadayang maha mengetahui segalanya. Seharusnya manusia menjadikan ilmu untuk alat ber- taqorub kepada-nya, sebagaimana perilaku para ulil albab.
2.       Dengan menyadari bahwa ilmu allah swt sangat luas, tidak ada satupun -betapa pun kecil dan halusnya- yang luput dari ilmu nya, maka manusia akan dapat mengontroltingkah laku, ucapan amalan batinnya sehingga selalu sesuai dengan yang diridhai allahswt.
3.       Keyakinan terhadap ilmu allah swt akan menjadi terapi yang ampuh untuk segala penyelewengan, penipuan dan kemaksiatan lainnya

Demikilanlah khutbah singkat ini , semoga ilmu yang kita miliki yang sangat sedikit ini dapat bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat dan yakin bahwa setiap kata, kalimat yang kita ucapkan akan dimitai pertanggunjwaban dihadapan allah swt.
Dan jadikanlah ilmu kita ini membawa kedamaian, kasih sayang sehingga terciptanya ukhuwah islamiyah dalam kehidupan kita.