Pengalaman menunjukkan bahwa ruh tidak lain adalah kesadaran

Siapapun yang memiliki kesadaran lebih besar memiliki semangat yang lebih besar; Ketika semangat menjadi lebih besar dan melampaui semua batas, roh segala sesuatu menjadi patuh padanya Jalaludin Rumi

Kamis, 30 Januari 2014

Memaknai Akhir Rabiul Awal dengan Memperbanyak Sholawat Rasulullah SAW

Memaknai Akhir Rabiul Awal dengan Memperbanyak Sholawat Rasulullah SAW
Oleh : Jamani, S.Pd.I
Alhamdulillah, marillah kita banyak bersyukur kepada Allah SWT atas segala karunianya kepada  kita semua. Sehingga kita dapat hadir bersama-sama di masjid yang kita cintai ini dalam keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT.
Shalawat dan salam kita persembahkan kepada ikutan kita Nabi Muhammad SAW yang membawa umatnya dari kegelapan kepada terang benderang, dari kesengsaraan kepada kesuksesan, sukses dunia sukses akhirat,
Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Sebelum Khatib Menyampaikan Isi Khutbah marilah kita bersama-sama selalu tunduk dan taat kepada Apa yang di wasiatkan kepada kita Al-Qur’an dan al-Hadits yang selalu menuntun kita menjadi Insan yang Taqwa. Yakni Menjalankan apa yang di Cintai Allah dan Rasul, meninggalkan apa yang dibenci Allah dan Rasul-Nya.
Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Pada hari ini kita berada di Akhir Bulan  29 Rabiul Awal 1435 H. Bulan yang penuh Makna, dimulai tanggal 1 Rabiul awal jatuh pada hari Jum’at dan dikahiri 29 Rabiul Awal juga hari Jum’at. Tentunya ada makna bukan suatu kebetulan tapi sudah ditetapkan di lauh Mahfuz seperti Allah menetapkan Hari, bulan, Tahun kita lahir dan kita meninggal Dunia.
Bagi kamu yang berfikir tentu ini ada makna dan Hikmah untuk kita renungkan Bersama.
Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Berkenaan dengan bulan Rabiul Awal kita diingatkan pada peristiwa Besar sejarah Umat Islam MAULID (Kelahiran NABi, HIJRIYAHnya Nabi dari Mekah Ke Madinah, Peristiwa Badar Kemenangan yang luar Biasa, dan terakhir Wafatnya Beliau. Marilah kita sejenak merenungkan dan mengambil Hikmah dibalik Kisah tentang Keutamaan Di Bulan Rabiul Awal yang hari ini akan berakhir.

Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Bulan Rabi’ul Awal merupakan bulan yang sangat mulia bagi kaum muslimin yang Berfikir. Di bulan inilah terlahir seorang yang sangat dibanggakan dan dicintai oleh umat islam di seluruh dunia.  Dia membawa wahyu Allah SWT untuk menyelamatkan umatnya dari kegelapan dunia menuju ke jalan yang terang benderang sebagai bekal untuk ke akherat nanti. Dialah Rasulullah “Muhammad SAW”. Seorang yang sangat menyayangi kita sebagai umatnya hingga di akhir hayatnyapun mengucapkan “Umatku…umatku…UmatKu”. Dialah satu-satunya yang dapat memberi syafa’at di hari Kiamat. Dialah yang bersujud kepada Allah SWT untuk umatnya dan berkata Ana Laha…Ana Lahaa..“  sehingga Allahpun berkata: ” Irfa’ yaa Muhammad…Isyfa’ tusyaffa’…?” .

Di bulan inilah Rasul kita Muhammad SAW dilahirkan, akan tetapi mungkin terlintas dalam pikiran kita sebuah pertanyaan: “Mengapa Rasulullah SAW tidak dilahirkan di bulan lain yang lebih barakah? Mengapa tidak dilahirkan di bulan  lain seperti Ramadhan, dimana Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dan dihiasi dengan Lailatul Qadar? Atau disalah satu dari bulan-bulan haram lainnya seperti Dzulhijjah, Dzulqa’dah, Muharram atau Rajab (Asyhur Alhurum) yang telah diagungkan oleh Allah SWT dimana di situ diciptakan langit dan juga bumi? Atau di bulan Sya’ban dimana di situ terletak malam Nishfu Sya’ban  ? Mengapa dilahirkan di hari senin bulan Rabi’ul Awal?
Lahirnya Rasulullah SAW di hari senin tanggal dua belas Rabi’ul Awal bukanlah suatu kebetulan atau tanpa hikmah dan faidah tertentu. Akan tetapi di situ terdapat hikmah tersendiri yang jika kita meyakininya, niscaya akan menambah   kecinta’a kita kepada Rasululullah SAW

Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Lahirnya Rasulullah SAW dibulan Rabi’ merupakan isyarat yang sangat jelas bagi orang yang cerdas dan mengerti tentang asal mula kalimat Rabi’ , yaitu bahwa dalam kalimat tersebut terdapat makna optimis atas datangnya sang pembawa  kabar gembira bagi umatnya.





Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Kelahiran Nabi Muhammad SAW di bulan ini adalah sebagai isyarat yang sangat nyata dari sang pencipta agar kita mengagungkan dan memujinya karena ketinggian martabat Rasul SAW. Dimana beliau adalah sebagai pembawa kabar gembira bagi semua yang ada di alam semesta, serta rahmat bagi mereka dari berbagai kehancuran dan ketakutan di dunia dan di akherat. Sebagian dari Rahmat Allah SWT yang paling agung yaitu anugrah Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk memberikan hidayah bagi umat islam menuju jalan yang lurus. Sebagai mana dalam firman Allah SWT :
 (وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ ) [ الشورى : 52] .
Sesungguhnya kamu benar-benar meberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.
SAW di bulan Rabi’ul Awal, agar bulan ini menjadi mulia dan tampak bersinar terang.  Dalam sebuah Sya’ir dikatakan:

 “Karenamu wahai Muhammad, Allah SWT memberi kabar gembira kepada langit hingga diapun berhias.
dan karenamulah, debu-debu kotor menjadi berbau Harum”.
“Hari dimana dalam keada’an  bingung di sebuah zaman, sorenya menjadi terang, di karenakan datangnya  Muhammad”.

 Di bulan ini setiap Muslim disunahkan untuk memperbanyak shalawat serta salam untuk Rasulullah SAW. Karena di bulan yang mulia ini telah tampak kebaikan yang merata kepada seluruh alam, telah tampak pula kebahagia'an orang-orang yang paling bahagia dengan terbitnya bulan penerang bumi, yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW di dunia ini. dengan lahirnya Rasulullah di bulan ini, dikenanglah bulan Rabi'ul Awal sebagai hari yang paling penting bagi umat islam, oleh karena itu bulan ini dijadikan sebagai hari berkumpulnya umat islam memperbanyak Sholawat kepada Nabi, agar kita memperoleh barakah dan keutama'an yang suci. 
Jemaah Jum’at Rahima Kumullah
Untuk mengakhiri Khutbah ini, Khatib paparkan beberapa keutamaan Sholawat dan Manfaat Bersholawat kepada Nabi berdasarkan Ibnul Qoyyim :
di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Melaksanakan perintah Allah subhaanahu wa ta’aala
2.      Mendapatkan sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat satu kali.
3.      Ditulis baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan.
4.      Diangkat baginya sepuluh derajat.
5.      Kemungkinan doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan doanya akan naik menuju kepada Tuhan semesta alam.
6.      Penyebab mendapatkan syafa’at sollallohu ‘alaihi wa sallam bila diiringi oleh permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7.      Penyebab mendapatkan pengampunan dosa.
8.      Dicukupi oleh Allah apa yang diinginkannya.
9.      Mendekatkan hamba dengan nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat.
10.   Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk orang yang bersholawat.
11.   Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab sholawat dan salam orang yang bersholawat untuknya.
12.   Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
13.   Menghilangkan kefakiran.
14.   Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya disebut.
15.   Orang yang bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang diperoleh oleh rasul-Nya.
16.   Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya, umurnya dan kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan balasannya sama dengan permohonannya.
17.   Nama orang yang bersholawat itu akan disebutkan dan diingat di sisi Rasul
sollallohu ‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda Rasul:
“Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.”

Sabda beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang
menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”
Dan cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan kebaikan di sisi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam.





Kemudian sholawat dapat Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan melewatinya. berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam: “Saya melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan kadang-kadang berpegangan lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa Al-Madiniy]

18.  Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk ikatan Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala kebaikankebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan kebaikannya.

Demikianlah berbagai keutamaan shalawat ke atas Nabi
Semoga kita termasuk golongan yang mendapat syafaatnya. Amin Ya Robal Alamin.