Jumat, 12 Agustus 2016

"Malu Sebagian Dari Iman"





“MALU SEBAGIAN DARI IMAN” 
Oleh : Jamani 
(Masjid Al-Hikmah Tanah Merah Sukadana)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
 Tiada sikap terbaik, dari seoranag hamba allah yang beratauhid, yang pasti, dalam perjalanan waktu , akan diwafatkan oleh Allah kecuali maka taqwa menyertainya,  dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapapun.

HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Islam adalah agama Allah yang sempurna, universal mencakup semua aspek kehidupan. Salah satu ajaran Islam yang agung adalah “akhlaq”.
Akhlaq merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan orang yang beriman. Rasululullah Menegaskan:Innama Buis tu li uta mimma ma kaa rimal akhlaq
 “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq manusia”(H.R Imam Malik)
“nabi bersabda :
Iman mempunyai enam puluh cabang . dan malu adalah salah satu cabangnya (H.R Bukhori).
Artinya, Iman terdiri dari atas enam puluh cabang, barangsiapa yang memiliki kesemuanya berarti ia mukmin. Disini Rasulullah SAW tidak menyebutkan semua cabang Iman, beliau hanya menyebutkan rasa malu.
Maha Suci Allah, ia menjadi petunjuk yang jelas bahwa malu akan menuntun kita kepada enam puluh lebih cabang lainnya. Jika kita  pemalu, cabang Iman yang lainnya pun akang mengiringi kita. Dalam riwayat yang lain, Nabi SAW:
“Iman mempunyai enam puluh cabang, yang paling tinggi adalah Laa..ila Ha..Illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, Sementara Malu merupakan salah satu cabang Iman (H.R Muslim).

HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Maha suci Allah, Malu adalah bagian utama dari seluruh bahan Iman. Nabi bersabda: “malu seluruhnya baik”, (H.R.Muslim), malu selalu mendatangkan Kebaikan (HR. Bukhori) dan terakhir sabda Nabi “Malu sebagian dari Iman (Hr.At-Tarmizi),
lalu Nabi bersabda : “Malu dan Iman saling bertaut, jika salahsatunya diangkat, yang lainnya juga terangkat (H.R Al-Hakim).
Maha Suci Allah, berdasarkan hadits-hadits tersebut berkutat disekitar “Milik Siapa Kebaikan, Iman dan Akhlaq. Semuanya milik orang yang mempunyai rasa malu.

HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Para Ulama membagi ada 6 jenis rasa malu yang dapat kita tanamkan dalam kehidupan kita
1.     Malu karena Berbuat Dosa
Maksudnya adalah rasa malu orang yang  melakukan maksiat.
 “Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu[1332] bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan (Q.S Fushilat: 22)”

Berdasarkan ayat ini sangat jelas bahwa setiap pendengaran, penglihatan dan kulit kita akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan yang dilakukan.
 2.     Malu karena Lalai
Maksudnya adalah rasa malu orang yang tidak menyembah Allah secara sempurna. Apalagi yang tidak melaksanakannya.
3.     Malu karena merasakan nikmat Allah kepada kita
Malu ini bersumber dari perasaan kita, bahwa berbagai nikmat Allah telah tercurah sedemikian rupa kepada kita, dibandingkan rasa syukur kita kepada Allah masih sangat sedikit.
4.     Rasa Malu seorang hamba
Yaitu rasa malu seorang hamba yang selalu mendengar dan tunduk kepada Allah serta tidak menolak perintahnya.
5.     Malu karena Cinta
Malu karena begitu besar cinta kita kepada Allah, kita malu kepadanya, diantara rasa malu rasululullah, karena begitu dahsyatnya cinta kepada Allah, beliau berdoa :
Ya..Allah, karuniakanlah kecintaan pada Mu, kecintaan pada mereka yang mencintaimu, kecintaan kepada amal perbuatan yang bisa mendekatkanku kepada Cinta-Mu.
 
6.     Malu karena merasakan keagungan Allah
Yaitu rasa malu akibat merasakan kagungan Allah, hal ini ditunjukkan Malaikat  jibril disaat peristiwa isro mi’raj, ketika Nabi SAW ingin ke Sidratul Muntaha, ketika itu malaikat jibril berhenti. Nabi SAW Bersabda:
Aku menoleh Jibril . tiba-tiba ia seperti sehelai kapas yang bercerai berai, yakni karena takut dan malu kepada Allah saat merasakan keagungan-Nya.

HADIRIN, KAUM MUSLIMIN SIDANG JUM’AH RAHIMA KUMULLAH
Demikianlah, khutbah singkat ini, dapat kita simpulkan bahwa ada 6 jenis malu yang dapat kita terapkan yakni, malu karena berbuat dosa, malu karena lalai, malu karena seorang hamba, malu karena cinta, malu karena merasakan nikmat Allah dan malu karena merasakan keagungan Allah.

Semoga kita memulainya dari dalam diri dan keluarga yang dimana Saat ini , ketika kita melihat kondisi umat hari ini, dari remaja sampai yang tua dalam pergaulan., begitu banyak rasa malu itu seolah hilang, padahal Allah akan mmbinasakan seorang hamba dengan mencabut rasa Malu darinya. Semoga senantiasa memberikan cahaya petunjuk ke jalan yang Benar melalui amal yang diteladankan Rasululullah SAW sehingga kita mendapat syafaat dihari Kiamat.Amin Allahumma Amin.

0 comments:

Posting Komentar