Rabu, 31 Juli 2013

Khutbah Idul Fitri;Memaknai SIlaturahim di hari Kemenangan

MEMAKNAI SILATURAHIM DIHARI KEMENANGAN
(BAGIAN 1)
Oleh : Jamani, S.Pd.I
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Alhamdulillah, maha terpuji Tuhan sekalian alam, seluruh alam memuji kebesaran dan keagungan-Nya... dibumi, dilaut, dilangit atas kemenangan dihari yang fitri. Sukacita menyambut dan merayakan idul fitri nan bahagia.
Kalimat-kalimat takbir menggema diseluru alam, tak terkecuali, tua muda, anak-anak, kaya miskin, semua bersuka cita dihari kemenangan.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Subhanallah, maha suci Allah dengan kesucian-Nya, beruntunglah bagi yang menyucikan jiwanya dihari yang suci, dan merugilah bagi yang mengotorinya..
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Lailah ha illahllah , tiada tuhan melainkan Allah wazalla, allah yang Maha berkuasa atas segala sesuatu, maha pemberi pertolongan, maha pemeberi petunjuk dan maha menghendaki segala sesuatu, maha pengampun atas makhluknya dan manusia dari kesalahan dan kehilapan yang diperbuat.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Para hadirin jamaah idul fitri rahimakumullah
Sebulan penuh kita berpuasa, menahan segala lapar dan dahaga, sebulan penuh kita diberikan bimbingan melalui membaca firmannya..sebulan penuh beribadah melalui shalat-shalat lail tarawih dan witr bersama,..dan memberikan suatu malam suci lailatul qadr yang dikehendakinya..dan mengajarkan kita membersihkan jiwa dari kekotoran, kebakhilan, kekikiran, ketamakkan serta kesombongan melalui zakat fitrah. Selain itu kita diajarkan bagaimana menyantuni , menciptakan kasih sayang dan selalu hidup dengan  saling mangasihi, sikaya dan simiskin hidup dengan penuh kebersamaan..
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Para  Hadirin jamaah idul fitri rahikumullah
Pada hari ini, kita menyambut hari kemenangan ummat islam, seluruh dunia menyambutnya dengan sukacita...tidak terkecuali dimanapun berada.
BERTASBIH, BERTAMID, BERTAKBIR,
Sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenangan dihari yang fitri penuh bahagia...
Pakaian serba baru, cat rumah berwarna-warni, juadah makanan dan kue serba ada..sebagai ungkapan bahagia menyambut di hari raya tahun ini.
Tak dapat kita pungkiri hal tersebut kita lakukan sebagai tradisi turun temurun sebagai ungkapan rasa senangnya menyambut lebaran.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Dengan maha kasih sayang Allah kepada hambanya, agar hari raya idul fitri tahun ini lebih bermakna yang paling utama adalah membersihkan hati dengan menjaga dan menyambung silaturahim yang terputus, saling maaf-memaafkan jika khilaf kata dan perbuatan dalam pergaulan antar sesama yaitu : terhadap orang tua, suami istri, saudara-saudara kita, abang, kakak, dan adik kita, kemudian terhadap keluarga kita, paman, bibi, sepupu, keponakan, serta kerabat lainnya. Selain itu kita juga saling memaafkan dan minta maaf kepada tetangga dekat dan jauh, serta di lingkungan masyarakat kita.
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Lepaskan dan hilangkan  semua hati yang penuh rasa dendam, egois, gengsi untuk meminta maaf akibat hal-hal duniawi yang sifatnya sementara. Hilangkan persengkataan yang hanya membuat hari yang fitri ini tiada bermakna.
Apalah arti berpakaian serba baru kalau hati masih penuh kedongkolan dalam rumah tangga, apalah arti rumah bercat warna-warni kalau sama saudara saling sengketa dan tidak saling sapa, apalah arti juadah makanan dan kue serba ada kalau hati penuh kedengkian dan keegoaan...
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HAM
Para hadirin jamaah idul firti rahimakumullah
 Sehubungan  dengan tema khutbah id kita tahun ini yakni “menjaga dan menyambung silaturahim menuju idul fitri lebih bermakna”
1.   Menjaga dan hubungan silaturahmi terhadap orang tua
Sangat beruntunglah bagi kita yang masih sempat meminta maaf atas kehilapan kata-kata sikap n perbuatan yang sempat menitiskan air matanya...menyinggung perasaannya, memperlakukannya seperti anak kecil, tapi ia sebagai orang tua dengan kasih sayang dan keikhlasannya memaafkan kita dengan penuh kebahagiaan karena sang anak mencium tangannya dihari yang fitri...
Ada juga diantara kita tahun lalu masih dapat bersama-sama dan bersalaman dengan kedua orang tua, tapi tahun ini orang tua telah tiada, ibu yang mengandung kita, membesarkan kita, membimbing, serta kasih sayang yang slalu tercurah kepada kita, ...tetapi pada tahun ini kita hanya meratapi nisan yang bertulis namanya..
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR,  WALILLAHIL HAM
Akan tetapi Lebih menyedihkan dihari raya tahun ini,ada diantara kita tidak sempat memohon ampun atas kehilafan yang diperbuat disaat sisa hidupnya, tangan kita berat untuk memandikan ketika orang tua kita ingin mandi, berat tangan kita untuk menyuapkan makanan ketika ia lapar, berat tangan kita ketika ia haus, jijik tangan kita ketika ia ingin membuang hajat, mengulur-ngulur waktu dan hitung-hitungan pergi berobat  ketika ia sakit sampai –sampai ketika ia dalam sakratul maut kita tidak disisinya, dan bahkan ketika ia dikubur kita tidak menemuinya...
ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR WALILLAHIL HA
Ingatlah kenangan indah kita dimasa kecil. Ingatkah kita ketika kita memegang tangan ibu, ingatkah kita ketika tangisan kita sepanjang malam ketika kita masih bayi dan orangtua kita tetap sabar dan bahagia menemani kita  meskipun esok hari mesti bekerja?, lalu mengapa sekarang kita merasa congkak kepada mereka dan menganggap mereka tak level lagi bagi kita? Apakah kita lupa ketika dulu di perut ibu kita menyedot darahnya, makan zat besi dan kalsium darinya, setelah lahir punggung ibu menjadi sakit dan tidak bisa berdiri tegak karena melahirkan kita? Namun dia begitu bahagia merasakan kelelahan itu?
Al-Qur’an berkata kepada kita :
“dan ucapkanlah wahai rabbku kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua mendidik aku waktu kecil, (Q.S al-Isra: 24’)
Al-Qur’an juga berkata kepada kita:
“ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyusuinya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu (Q.S Luqman: 14)
2.   Menjaga hubungan Keluarga
3.   Menjaga Hubungan dengan keluarga sanak saudara
4.   Menjaga Hubungan dengan tetangga dan masyarakat


Penjelasan berikutnya akan dilanjutkan pada tulisan bagian 2........

0 comments:

Posting Komentar