Kamis, 18 April 2013

Khutbah Jum'at hari ini; Makna Tanda-tanda Orang Yang beriman


MAKNA TANDA-TANDA ORANG YANG BERIMAN
Oleh:  Jamani, S.Pd.I

Marilah kita maknai ayat ini Q.S al-Anfal (8): ayat 2
 Yang berarti :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
Jika kita pahami ayat ini tentunya sebuah pertanyaan di benak kita, mengapa hatiku tidak bergertar ketika mendengar Asma Allah, dan mendengar ayat al-Qur’an.
Kecuali kalau yang membacakan itu bagus bacaannya, katakanlah seperti Qori maupun Qoriah.
Sepertinya disini kita lebih tertarik dengan suara yang merdunya alunan lagu-lagu atau tilawah yang disampaikan. 
Sama halnya kita memandang sesuatu itu dari sudut luarnya saja, padahal Nabi Bersabda “Innallah la yanzuruna suwarikum wa am-walikum walakina yanzuruna qulubikum wa a’malikum.
Sesungguh-nya Allah tidak melihat bentuk. suara dan rupamu melainkan hatimu dan amalmu
Berangkat  dari dalil di atas maka sangat perlulah kita memaknai ayat Qur’an itu.
Sebagaimana disebutkan bahwa akhlaq adalah ajaran utama yang dibawa Rasulullah SAW, maka sangat tepatlah dikatakan bahwa akhlaqnya Rasulullah adalah al-Qur’an. Al-Qur’an terdapat dalam dadanya Muhammad SAW. Sebagaimana Firman Allah SWT:

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu (Muhammad) dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman (Q.S al-Baqarah: 97)
Al-Qur’an adalah akhlaqya Rasulullah SAW akhlaq yang berasal dari kata “makhluk” yang berarti ciptaan yang disebut dengan benda, sedangkan benda itu memiliki sifat. Ternyata al-Qur’an itu bukan hanya sekedar untuk dibaca, didengar, dihafal, dan dinyanyikan atau tilawati namun yang paling utama adalah sami’na wa atha’na.
Mendengar apa yang dibisikkan Qur’an dalam dada  kita dan mentaatinya: maka itulah yang disebut mukmin sedangkan lawannya adalah sami’na wa ashaina mendengar tapi mengabaikannya. 
Untuk lebih jelasnya, bagaimana yang dimaksud “sami’na wa atho’ marilah kita merujuk kepada Sifat-sifat yang difirmankan kedalam dada Nabi Muhammad Rasululullah SAW seperti  Amanah, Siddiq, Fathonah dan tabligh, setia, malu, rendah hati dan penuh kasih sayang.

Dari beberapa sifAt tersebut salah satunya sifat Amanah . sebagaimana firman Allah SWT.Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (Q.S Annisa: 58).
Bagaimana supaya hati kita dapat menangkap perintah kebaikan tersebut kita masukkan ke dalam hati  kita pada ayat tersebut seperti :
Sesuggunya Allah menyuruh aku untuk amanah, dan aku harus memberikan amanah ini kepada berhak yang menerimanya. Kalau aku dapat melaksanakan amanah ini, maka Allah akan sayang kepadaku dan memberikan kemudahan dan membimbingku menjadi seorang pemegang amanah yang baik. Allah selalu mendengar kata hatiku dan melihat perbuatanku. Subhanallah.
Namun kita juga tidak terhindar dari nafs dunia yang melawan rasa itu, hati kita berkata, tapi aku sangat butuh, kalau ku ambil sedikit tidak apa-apa, hitung-hitung untuk usahaku. Lagipun orang mana tahu dengan ini, dan banyak lagi kata-kata yang mempengaruhui kita untuk berbuat baik, yang dapat mengarahkan kita kepada “sami’na wa ashaina” mendengar tapi mengabaikannya. Nauzubillahi min zalik.
Itulah sebuah ilustrasi yang membuat hati ini “harus berjuang” . Secara konsep atau teori sangatlah  gamblang; mudah untuk menjadi orang yang baik  namun sangat sulit jika hawa nafsu dunia bericara dalam dada kita semua. Renungkanlah dalam diri kita masing-masing apakah saat ini kita sudah berbuat amanah, jujur, setia, bertanggungjawab, rendah hati, dan lainnya. Atau sebaliknya kita jauh dari sifat-sifat tersebut. Wallahu alam bi sawab. Hannya Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Demikianlah khutbah singkat ini semoga kita selalu mendapat petunjuk dan termasuk kedalam golongan “jika disebut Nama” Allah hati kita bergetar dan Jika mendengar ayat akan bertambah Iman kita dan termasuk orang yang selalu bertawakkal. Amin ya Robbal ‘Alamin.

Jam, Jum'at, ‎18 ‎April ‎2013

0 comments:

Posting Komentar